71
F. Penelitian yang Relevan
1. Hasil penelitian Siti Rojabiyatun 2013 menyimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD se-gugus 2 kecamatan Pengasih. Hal ini ditunjukkan dengan besar r
hitung
analisis data sebesar 0,486 dan r
tabel
pada taraf signifikan 5 dengan N jumlah responden sebesar 115 sebesar 0, 184. Signifikan karena r
hitung
lebih besar dari r
tabel
yaitu 0,4860,184, sehingga r
hitung
tersebut dapat berlaku pada populasi dimana sampel tersebut diambil.
2. Hasil penelitian Yoni Wijayanti 2015 menyimpulkan dalam penelitian yang telah dilakukannya bahwa penguatan guru dan penerimaan teman
sebaya secara parsial maupun simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepercayaan diri siswa. Penguatan guru dan penerimaan teman
sebaya berpengaruh sebesar 45 terhadap kepercayaan diri siswa.
G. Kerangka Pikir
Belajar adalah suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar atau suatu proses yang dilakukan secara sengaja untuk memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap. Selain itu belajar bertujuan untuk memperoleh perubahan tingkah laku. Tingkah laku disini
berupa tingkah laku yang baik dalam hal sikap, keterampilan maupun
72 penetahuan. Belajar merupakan kegiatan pokok dalam pendidikan. Tujuan
pendidikan yang akan dicapai dapat dilihat dari kegiatan belajarnya sehingga dihasilkan hasil belajar. Banyak komponen-komponen pendidikan
yang dapat mempengaruhi hasil belajar. Salah satunya adalah siswa atau peserta didik. Peserta didik bisa mempengaruhi hasil belajar baik dari segi
kualitas maupun kuantitas. Apabila dari dalam diri siswa terdapat motivasi untuk belajar, hasil belajar yang akan dicapai bisa lebih optimal bila
dibandingkan siswa yang tidak memiliki motivasi belajar dari dalam dirinya sehingga tujuan dari pendidikan yang telah dicanangkan tidak bisa dicapai
secara optimal. Motivasi merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
seseorang yang berasal dari dalam diri seseorang atau disebut faktor internal. Selain motivasi, di dalam faktor internal yang memepengaruhi
proses belajar seseorang ada hal lain yang berpengaruh yaitu cara belajar, bakat siswa, minat siswa, maupun kemampuan siswa dalam menangkap
pelajaran. Motivasi belajar siswa dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri ataupun faktor
eksternal yang berasal dari luar diri siswa seperti faktor guru, orang tua, lingkungan sekitar siswa dan lain-lain.
Siswa kelas IV Sekolah Dasar merupakan siswa kelas tinggi pertama setelah naik dari kelas rendah. Banyak sekali proses adaptasi yang harus
dilalui di kelas IV, karena merupakan kelas pindahan dari kelas rendah ke
73 kelas tinggi. Siswa kelas IV memiliki karakteristik antara lain adanya minat
terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret, amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar, minat terhadap hal-hal ataupun mata pelajaran
khusus, serta membutuhkan guru ataupun orang dewasa lain. Dengan karakteristik siswa kelas IV seperti ini maka siswa butuh pendampingan
belajar baik dari guru maupun dari orang tua ketika di rumah. Rasa ingin tahu dan ingin terus belajar harus selalu dijaga agar
pencapaian hasil belajar bisa optimal. Di kelas IV siswa memiliki karaktersitik minat untuk mempelajari kehidupan praktis sehari-hari yang
konkret, realistik dan memiliki rasa ingin tahu yang besar, maka harus diarahkan dan dibimbing dengan baik agar tidak menyimpulkan suatu
konsep secara tidak tepat. Dalam belajar di sekolah ada mata pelajaran yang mengharuskan siswa untuk menguasai dan memahami konsep dasar karena
konsep tersebut sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya pada mata pelajaran IPA.
IPA merupakan salah satu mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar, yang sering dianggap sebagai mata pelajaran sulit karena ada beberapa
hafalan dan pemahaman konsep yang harus dikuasai peserta didik. Dalam pencapaian hasil belajar IPA yang baik maka faktor-faktor yang
mempengaruhi proses dan hasil belajar harus dioptimalkan. Motivasi dari dalam diri anak untuk mempelajari IPA harus ditumbuhkan. Bisa melalui
internal dalam diri siswa atau menumbuhkan motivasi dari luar diri siswa,
74 misalnya pemberian hadiah, apresiasi, atau penhargaan berupa nilai dan
pujian. Dengan motivasi belajar yang baik akan mempengaruhi pencapaian hasil belajar kognitif di sekolah khususnya pada mata pelajaran IPA yang
banyak membahas tentang kehidupan sehari-hari. Selain hasil belajar kognitif, pembelajaran juga harus seimbang
dengan mencapai ranah afektif dan psikomotor. Melalui integrsi pendidikan karakter diharapkan ranah hasil belajar selain kognitif bisa dicapai. Ada 18
nilai dalam pendidikan karakter yang telah dikembangkan dalam pendidikan di Indonesia. Dalam mata pelajaran IPA ada beberapa nilai karakter yang
dapat dibentuk, salah satunya adalah sikap bertanggung jawab. Dalam ranah pedidikan siswa harus memiliki tanggung jawab belajar karena belajar
merupakan tugas pokok siswa sebagai seorang peserta didik. Siswa yang memiliki tanggung jawab belajar akan terdorong dari
dalam dirinya sendiri untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang siswa, yang memang menjadi kewajiban yang harus dilakukan. Jika
seorang siswa tidak memiliki tanggung jawab belajar, dia akan merasa tidak memiliki kewajiban untuk melaksakan tugasnya sebagai siswa. Oleh karena
itu dalam mata pelajaran IPA ataupun mata pelajaran yang lain pengembangan sikap tanggung jawab belajar harus diperhatikan agar
terbentuk dalam diri siswa. Dari paparan tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
motivasi belajar dengan pencapaian hasil belajar kognitif IPA dan sikap
75 tanggung jawab belajar pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar. Adapun
paradigma penelitian dapat dijelaskan pada gambar berikut.
Gambar 1: Paradigma Penelitian
Keterangan:
X
: Motivasi belajar IPA siswa
R
1 : Hubungan antara motivasi belajar IPA dengan hasil belajar
kognitif IPA siswa kelas IV SD se-Gugus Cempaka Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten.
R
2 : Hubungan antara motivasi belajar IPA dengan tanggung jawab
belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Cempaka Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten.
Y
1
: Hasil belajar kognitif IPA siswa kelas IV SD se-Gugus Cempaka
Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten.
Y
2
: Tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD se-Gugus Cempaka
Kecamatan Kebonarum Kabupaten Klaten.
H. Hipotesis Penelitian