85
rekrutmen tenaga kerja lulusan SMASMK yang dilakukan oleh pihak kedua untuk pihak pertama dan selanjutnya pihak pertama menempatkan tenaga kerja
tersebut keluar negeri.Hak dan kewajiban masing-masing para pihak yaitu, PT. Satria Parang Tritis selaku pihak pertama akan memberikan dana kompensasi dari
hasil rekrutmen yang diperoleh oleh CV. Mitra Niaga Corporation selaku pihak kedua sebesar Rp;500.000 lima ratus ribu rupiah perorang secara tunai dan akan
dibayar oleh pihak pertama setelah keberangkatan ketempat tujuan kerja. Pada perjanjian kerjasama rekrutmen tenaga kerja ini masing-masing para pihak telah
menunjukkan itikad baiknya dalam melaksanakan kewajibannya yang dimana masing-masing para pihak tidak pernah lalai dalam menjalankan kewajibannya
sehingga kemitraan ini terjalin terusserta perjanjian kerjasama ini menganut sistim asas kepercayaan yang dimana masing-masing para pihak saling percaya dalam
hal menjalankan kewajibannya masing-masing.
90
Dalam perjanjian kerjasama rekrutmen tenaga kerja antara PT. Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation tenaga kerja disini
berkedudukan hanya sebagai objek dari perjanjian kerjasama yang dimana CV.
D. Kedudukan Tenaga Kerja dalam Perjanjian Kerjasama
Tenaga Kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun masyarakat. Kedudukan tenaga kerja dalam hal ini merupakan status dari tenaga kerja itu sendiri.
90
Hasil Wawancara Dengan Ibu Rika Sembiring, Selaku Kepala Cabang PT. Satria Parang Tritis Medan, tanggal 29 Agusutus 2014.
Universitas Sumatera Utara
86
Mitra Niaga Corporation selaku pihak kedua merekrutmencari tenaga kerja lulusan SMASMK yang siap ditempatkan keluar negeri oleh pihak kedua yaitu
PT. Satria Parang Tritis yang merupakan perusahaan pelaksana penempatan TKIswasta PPTKIS.
E. Kendala-Kendala yang ditemukan dalam pelakasanaan rekrutmen tenaga kerja ke luar Negeri
Menurut Hariwijaya, rekrutmen adalah proses yang dilakukan perusahaan dalam menyebarkan informasi dan membuka akses seluas-luasnya guna menjaring
pelamar jalur-jalur yang biasa digunakan perusahaan saat ini adalah melalui iklan lowongan kerja di media dan cetak, radio, televisi, website, kerjasamadengan agen
penampung tenaga kerja atau rekrutmen langsung ke sekolah ataukampus untuk mendapatkan para lulusanfresh graduate
91
. Sedangkan menurut Siagian dalam gomes rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan,dan menarik para
pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu perusahaan.
92
1. Latar belakang, faktor pendidikan,pengetahuanpengalaman, kondisi calon TKI
rentan terhadap pengaruh negative spekulan calo tenaga kerja untukbekerja ke luar negeri.
Dalam setiap pelaksanaan kegiatan penempatan TKI ke luar negeri pasti adakendala-kendala yang ditemui dalam prosesrekrutmen TKI tersebut. Diketahui
bahwaterdapat permasalahan dalam masa pra-penempatan TKI,antaralain:
2. Terbatasnya informasi pasar kerja yangakurat.
91
Hariwijaya, 2008, Proses Rekrutmen Dan Seleksi Karyawan, Elmatera Publishing, Jakarta, hlm. 1
92
Siagian, Gomes, Faustino Cardoso, 1995, Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta, hlm. 105
Universitas Sumatera Utara
87
3. Lemahnya sistem penegakan hukumterhadap pelaku pelanggaran normakerja
penempatan TKI. 4.
Masihada calo TKI dan oknum yangtidak bertanggungjawab, tidakmenyalurkan calon TKI kepadaPPTKISyang resmi dan
persainganantarpelaksana penempatan. Menurut Rachmawati, proses rekrutmen bukanlah suatu kegiatanyang
mudah dan sederhana. Banyakhambatan yang ditemui dalam kegiatantersebut. Rekrutmen merupakan fungsimanajemen sumber daya manusia yangpenting
sekaligus menarik karenapraktekinisangat dipengaruhi oleh nilai-nilai,
yaitukeadilan sosial, efisiensi manajemen, dandaya tanggap politik.
93
a. karakteristik organisasi;
Kendala-kendaladalam proses rekrutmen menurut Rachmawati antaralain:
b. tujuan dan kebijakan organisasi;
c. kondisi lingkungan eksternalorganisasi;
d. biaya rekrutmen;
e. kompensasi;
f. kebiasaan rekrutmen;dan
g. pasartenaga kerja.
94
Adapun kendala-kendalayang ditemukan dalam proses pelaksanaan rekrutmen tenaga kerja keluar negeri menurut ibu Rika Sembiring selaku dirut PT.
Satria Parang Tritis, yaitu : 1. Pemeriksaan kesehatan Medical check-up
93
Rachmawati, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi, Yogyakarta, hlm. 85-90
94
Ibid
Universitas Sumatera Utara
88
Pemeriksaan kesehatan merupakan salah satu syarat untuk dapat bekerja diluar negeri. Calon TKI yang akan diberangkatkan keluar negeri wajib
memeriksa kesehatan terlebih dahulu. Pemeriksaan kesehatan tersebut dua kali dilakukan dirumah sakit yaitu sebelum keberangkatan TKI keluar negeri dan
setelah TKI sampai di Negara tersebut. Kendala yang sering terjadi ialah dimana pada saat pemeriksaan kesehatan calon TKI dirumah sakit Medan lulus memenuhi
syarat tetapi pada saat dilakukan kembali pemeriksaan kesehatan di Negara tujuan tidak lulus tes kesehatan. Hal ini yang menyebdaabkan calon TKI gagal bekerja
disana dan langsung dipulangkan ke Indonesia karena tidak lulus tes kesehatan. 2. Adanya TKI yang melarikan diri
Ketika TKI sampai di Negara tujuan, ada beberapa TKI yang melarikan diri pada saat masa training. Hal ini disebabkan karna adanya intervensi atau
campur tangan orang ketiga yang dimana dalam hal ini TKI disana mempunyai pacarkekasih lalu kekasih TKI tersebut membawa lari pasangannya untuk
dinikahi tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini yang menyebabkan gagalnya proses rekrutmen TKI tersebut. Kendala
yang terjadi seperti ini mengakibatkan ditahannya ijazah TKI yang bermasalah.
95
95
Hasil Wawancara Dengan Ibu Rika Sembiring, Selaku Kepala Cabang PT. Satria Parang Tritis Medan, tanggal 29 Agusutus 2014
Universitas Sumatera Utara
89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Bentuk perjanjian kerjasama antara PT. Satria Parang Tritis dengan CV. Mitra Niaga Corporation tentang rekrutmen tenaga kerja lulusan
SMASMK adalah berbentuk perjanjian tertulis yang mana perjanjian itu dibuat sangat sederhana dan hanya dibuat satu lembar saja yang isinya
hanya memuat pokok-pokok apa saja yang diperjanjikan serta tidak adanya diatur pasal-pasal pada perjanjian tersebut. Perjanjian ini dibuat berdasarkan
kesepakatan para pihak yang terlibat didalamnya yang awalnya sesuai dengan penerapan asas konsensualisme dan asas kebebasan berkontrak
dalam perjanjian yang mana dalam pelaksanaan perjanjian ini menganut sistim asas kepercayaan antar para pihak. Jadi perjanjiannya tidak berbentuk
Universitas Sumatera Utara