41
B. Unsur Esensial Kerjasama
Unsur Esensialia adalah unsur perjanjian yang selalu harus ada di dalam suatu perjanjian, unsur mutlak, dimana tanpa adanya unsur tersebut, perjanjian tak
mungkin ada. Misalnya dalam perjanjian yang riil, syarat penyerahan objek perjanjian merupakan esensialia, sama seperti bentuk tertentu merupakan
essensialia dari perjanjian formil. Unsur esensiali merupakan unsur yang harus ada dalam suatu kontrak yang
merupakan hal pokok sebagai syarat yang tidak boleh diabaikan. Menurut Ahmadi Miru, bahwa “kontrak lahir jika disepakati tentang hal yang pokok atau unsur
esensial dalam suatu kontrak.”
50
Unsur esensiali merupakan unsur yang selalu harus ada dalam suatu kontrak karena tanpa adanya kesepakatan tentang unsur esensiali ini maka tidak ada
kontrak. Sebagai contoh, dalam kontrak jual beli harus ada kesepakatan mengenai barang dan harga karena tanpa kesepakatan mengenai barang dan harga dalam
kontrak jual beli, kontrak tersebut batal demi hukum karena tidak ada hal tertentu yang diperjanjikan.
Syarat ini memang ditentukan atau diharuskan oleh peraturan perundang-undangan, apabila tidak sesuai maka kontrak ini
menjadi tidak sah dan tidak mengikat para pihak. Dalam suatu kontrak dikenal tiga unsur, yaitu sebagai berikut :
1. Unsur Esensiali
51
50
Ahmadi Miru, 2011, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Cet Ke-4, Raja Grafindo Persada, Jakarta, hlm 31
51
Ibid
2. Unsur Naturalia
Universitas Sumatera Utara
42
Unsur naturalia merupakan unsur yang telah diatur dalam undang-undang sehingga apabila tidak diatur oleh para pihak dalam kontrak, undang-undang yang
mengaturnya. Dengan demikian, unsur naturalia ini merupakan unsur yang selalu dianggap ada dalam kontrak. Sebagai contoh, jika dalam kontrak tidak
diperjanjikan tentang cacat tersembunyi, secara otomatis berlaku ketentuan dalam KUHPerdata bahwa penjual yang harus menanggung cacat tersembunyi.
52
Unsur aksidentalia merupakan unsur yang nanti ada atau mengikat para pihak jika para pihak memperjanjikannya. Sebagai contoh, dalam kontrak jual beli
dengan angsuran diperjanjikan bahwa apabila pihak debitur lalai membayar utangnya, dikenakan denda dua persen perbulan keterlambatan, dan apabila
debitur lalai membayar selama tiga bulan berturut-turut barang yang sudah dibeli dapat ditarik kembali oleh kreditor tanpa melalui pengadilan. Demikian pula
klausul-klausul lainnya yang sering ditentukan dalam suatu kontrak, yang bukan merupakan unsur esensial dalam kontrak tersebut.
3. Unsur Aksidentalia
53
Adapun hal pokok dalam perjanjian kerjasama ini adalah berupa prestasi pokok. Prestasi pokok dalam perjanjian ini yakni berupa rekrutmen tenaga kerja
yang dilakukan oleh CV. Mitra Niaga Corporation selaku pihak kedua untuk PT. Satria Parang Tritis selaku pihak pertama.Sedangkan hal pokok lainnya yang
termasuk dalam unsur esensiali adalah berupa danakompensasi. Pihak pertama akan memberikan dana kompensasi dari hasil rekrutmen tersebut sebesar
Rp;500.000 lima ratus ribu rupiahorang kepada pihak kedua. Klausula yang
52
Ibid
53
Ibid, hlm. 32
Universitas Sumatera Utara
43
mengatur tentang pembayaran terdapat dalam butir 3 perjanjian kerjasama ini, bahwa Pihak Pertama akan memberikan dana kompensasi terhadap Pihak Kedua
setiap rekrutmen yang diperoleh oleh pihak kedua baik secara perorangan maupun kolektip secara tunai setelah keberangkatan tenaga kerja ketempat tujuan kerja,
dengan dasar perhitungan sesuai dengan lampiran 1 satu perjanjian ini. Menurut Wirjono Prodjodikoro, dalam setiap perjanjian ada dua macam
subjek. Yang pertama dapat berupa individu, yaitu penjual dan pembeli, dan yang kedua adalah seorang dapat berupa suatu badan hukum. Kedua subjek hukum
tersebut dalam suatu perjanjian jual beli, masing-masing mempunyai hak dan kewajiban.
54
1. PT. Satria Parang Tritis selaku pihak pertama
Subjek atau pihak dalam perjanjian kerjasama rekrutmen tenaga kerja ini, yaitu :
2. CV. Mitra Niaga Corporation selaku pihak kedua
Objek dalam perjanjian ini yaitu tenaga kerja. Adapun yang menjadi kewajiban para pihak dalam perjanjian kerjasama ini yaitu, pihak kedua wajib
menyediakan tenaga kerja lulusan SMASMK untuk pihak pertama yang selanjutnya pihak pertama akan mengirimkan dan menempatkan tenaga kerja
tersebut keluar negeri. Setelah keberangkatan TKI, pihak pertama wajib memberikan dana kompensasi kepada pihak kedua sebesar Rp;500.000 lima
ratusribu rupiah perorang secara tunai dari hasil rekrutmen yang diperoleh oleh pihak kedua.
54
Wirjono Prodjodikoro, Op.Cit, hlm. 17
Universitas Sumatera Utara
44
C. Tujuan dan Objek Perjanjian Kerjasama