17
BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL
A. PERSIAPAN
Persiapan penerjunan mahasiswa PPL diawali dengan pemberian materi kuliah yang dilaksanakan selama kurang lebih 6 enam semester. Kegiatan ini
dilakukan sebagai langkah awal mahasiswa untuk mempersiapkan diri dalam menyusun perangkat pembelajaran di sekolah, yang diakhiri dengan kegiatan
micro teaching. Masing-masing mahasiswa dituntut untuk menyusun perangkat pembelajaran sebanyak 8 delapan dan praktik micro teaching sebanyak 8
delapan kali. Beikut adalah penjelasannya: Pengajaran Mikro Micro Teaching diberikan untuk memberikan bekal
dalam melaksanakan PPL. Dalam satu semester, mahasiswa terlebih dahulu diberikan latihan mengajar dari mata kuliah Micro Teaching. Pembekalan PPL I
Micro Teaching dilaksanakan di Kampus Wates sebelum kegiatan PPL. Materi yang disampaikan yaitu terkait dengan langkah-langkah yang harus ditempuh
dalam melaksanakan kegiatan PPL I atau micro teaching serta membahas keterampilan-keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki oleh seorang guru
maupun calon guru. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pembekalan dari awal sampai akhir. Kegiatan pembekalan micro teaching diikuti oleh seluruh mahasiswa
PGSD Kampus Wates. Pengajaran mikro merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa untuk mengambil PPL. Berikut adalah penjelasan
tentang pembelajaran mikro micro teaching:
1. Tujuan Pengajaran Mikro
Secara umum, pengajaran mikro bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan kompetensi dasar mengajar sebagai bekal praktik mengajar di
sekolahlembaga pendidikan dalam program PPL. Secara khusus, tujuan pengajaran mikro adalah:
a. Memahami dasar-dasar pengajaran mikro.
b. Melatih mahasiswa menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP.
c. Membentuk dan meningkatkan kompetensi dasar mengajar terpadu dan
utuh. d.
Membentuk kompetensi kepribadian. e.
Membentuk kompetensi sosial.
18
2. Manfaat Pengajaran Mikro
a. Mahasiswa menjadi peka terhadap fenomena yang terjadi di dalam proses
pembelajaran. b.
Mahasiswa menjadi lebih siap untuk melakukan kegiatan praktik pembelajaran di sekolah.
c. Mahasiswa dapat melakukan refleksi diri atas kompetensinya dalam
mengajar. d.
Mahasiswa menjadi lebih tahu tentang profil guru atau lembaga kependidikan sehingga dapat berpenampilan sebagaimana seorang guru
atau tenaga kependidikan.
3. Praktik Pengajaran Mikro
a. Pengajaran mikro dilaksanakan di kampus. Mahasiswa melakukan kegiatan
pengajaran mikro secara berkelompok dengan bentuk peer-teaching yang terdiri dari 6-7 mahasiswa dan dibimbing oleh seorang dosen.
b. Setiap mahasiswa melakukan praktik pengajaran mikro dengan
menggunakan model, metode, dan pendekatan yang bervariasi. Minimal mengajar sebanyak 8 kali.
c. Praktik pengajaran mikro meliputi: 1 latihan menyusun RPP, 2 latihan
menyusun kompetensi dasar mengajar terbatas, 3 latihan menyusun kompetensi dasar secara terpadu dan utuh, 4 latihan kompetensi
kepribadian dan sosial yang terintegrasi pada kegiatan poin 3. d.
Praktik pengajaran mikro berusaha mengkondisikan mahasiswa calon guru melalui penampilan yang mencerminkan penguasaan 4 kompetensi, yakni
paedagogi, kepribadian, professional dan sosial. e.
Pengajaran mikro dibatasi aspek-aspek: a jumlah siswa 10-15 orang, b materi pelajaran, c waktu penyajian 20-25 menit dan d kompetensi
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dilatihkan. f.
Pengajaran mikro merupakan bagian integral dari mata kuliah praktik pengalaman lapangan bagi mahasiwa program studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar. g.
Penilaian terhadap pengajaran mikro dilakukan oleh dosen pembimbing, dan penilaian teman sebaya. Nilai pengajaran mikro minimal adalah B.
Mahasiswa yang mendapatkan nilai kurang dari B, tidak diperkenankan mengikuti PPL.
19 h.
Praktik real mikro teaching diselenggarakan dalam rangka menetapkan kompetensi dasar mengajar dengan kondisi kelas atau siswa yang
sesungguhnya.
Setelah kegiatan pembekalan selama beberapa semester yaitu pemberian materi dan pembelajaran mikro selama satu semester dilanjutkan dengan
pembekalan PPL. Kegiatan ini sebagai pedoman dasar dalam menjalankan aktivitas PPL yang merupakan rambu-rambu dalam melaksanakan praktik di
sekolah. Kegiatan pembekalan dilakukan kepada seluruh mahasiswa dengan memberikan materi pembekalan baik secara umum ataupun khusus. Semua
mahasiswa yang hendak mengikuti kegiatan PPL wajib mengikuti pembekalan PPL dari awal sampai akhir. Pelaksanaan pembekalan PPL dilakukan oleh TIM
dari PPL UNY 20162017. Waktu pelaksanaan pembekalan diberikan selama 1 satu hari, yakni pada tanggal 20 Juni 2016 yang dilaksanakan di Fakultas Ilmu
Pendidikan. Dalam pembekalan tersebut, diterangkan mengenai prosedur pelaksanaan PPL, aturan dan tata tertib pelaksanaan PPL, serta apa yang sebaiknya
dilakukan selama kegiatan PPL berlangsung. Pembekalan ini bertujuan untuk membekali mahaasiswa sebelum terjun ke lapangan. Nilai minimal yang harus
diperoleh oleh mahasiswa dalam PPL ini adalah B+. Setelah materi pembekalan selesai diberikan, mahasiswa langsung diterjunkan ke sekolah pada tanggal 18 Juli
2016. Penyerahan mahasiswa dilakukan oleh Dosen yang telah ditunjuk oleh LPPMP Lembaga Pengembagan dan Penjaminan Mutu Pendidikan.
Sebelum diterjunkan langsung ke sekolah mahasiswa telah diminta untuk melakukan observasi ke sekolah selama kurang lebih 2 dua hari, yakni pada
tanggal 26-27 Februari 2016 dan 4 Maret 2016 dengan tujuan mengamati secara langsung cara pengajaran guru dan mengenal secara mendalam tentang SD Negeri
3 Pengasih. Mahasiswa mengamati berbagai aspek, mulai dari keadaan fisik maupun non fisik. Aspek fisik seperti sarana dan prasarana yang terdapat di SD
Negeri 1 Pengasih, aspek non-fisik seperti potensi guru dan karyawan serta kegiatan belajar mengajar di setiap kelas. Aspek ini dilakukan agar mahasiswa
mengetahui kondisi yang ada di sekolah sehingga pada saat PPL mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan sekolah. Dalam observasi calon mahasiswa PPL
mengamati beberapa aspek atau obejek observasi diantaranya:
1. Perangkat Pembelajaran, yang meliputi: