52
4.2.1 Profil Kemampuan Verbal Siswa
Dari hasil perhitungan, nilai rata-rata kemampuan verbal siswa sebesar 68,1 sedangkan nilai rata-rata kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk objektif
sebesar 68 kemudian untuk nilai rata-rata kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk essay sebesar 63. Dari data tersebut kita dapatkan perbedaan hasil antara
kemampuan verbal dengan kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk objektif sangatlah kecil yakni sebesar 0,07. Perbedaan hasil antara kemampuan verbal
terhadap kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk essay sebesar 3,21 dan untuk selisih perbedaan hasil antara kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk
objektif dan essay sebesar 3,15. Untuk nilai tertinggi dari hasil tes kemampuan verbal 85 dan hanya
diperoleh oleh satu orang, sedangkan untuk tes fisika bentuk objek sebesar 92,5 dan diperoleh oleh 2 orang siswa serta untuk tes fisika bentuk essay nilai tertinggi
sebesar 87,5 yang diperoleh oleh satu orang siswa. Untuk nilai terendah pada tes kemampuan verbal sebesar 45, tes kemampuan fisika bentuk objektif sebesar 37,5
dan tes kemampuan fisika bentuk essay sebesar 40. Dan untuk nilai terendah dalam penelitian ini masing-masing didapt oleh satu orang siswa untuk setiap
tesnya. Berdasarkan nilai rata-rata kemampuan verbal siswa, kemudian kita bagi
sampel menjadi dua kelompok yakni kelompok siswa dengan kemampuan verbal tinggi nilai kemampuan verbal di atas rata-rata sebanyak 31 siswa dan kelompok
siswa dengan kemampuan verbal rendah nilai kemampaun verbal di bawah rata- rata sebanyak 29 siswa. Untuk nilai rata-rata siswa berkemampuan verbal tinggi
pada tes fisika objektif sebesar 77,42 dan pada tes fisika bentuk essay sebesar 69,68. Sedangkan untuk nilai rata-rata siswa berkemampuan verbal rendah pada
tes fisika bentuk objektif sebesar 58,02 dan pada tes fisika bentuk essay sebesar 55,95. Dari hasil analisis data di atas, terlihat bahwa kemampuan verbal siswa
dalam komponen padanan hubungan kata jauh lebih baik dibandingkan dengan komponen tes verbal yang lainnya. Dalam hal ini dimungkinkan karena siswa
lebih mudah untuk mencari tahu padanan hubungan dibanding komponen yang
53
lainnya. Selain itu, keasingan kata-kata juga dapat menjadi salah satu faktor penentu hasil tes kemampuan verbal ini.
4.2.2 Pengaruh Kemampuan Verbal terhadap Kemampuan Penyelesaian Tes Fisika Bentuk Objektif dan Essay.
Berdasarkan analisis regresi antara kemampuan verbal terhadap kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk objektif didapati hasil bahwa
dan maka
yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dengan kesimpulan bahwa ada hubungan antara kemampuan
verbal terhadap kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk objektif. Sedangkan untuk uji linearitas didapati
dan maka
yang berarti model regresi non linier. Ada beberapa model regresi non linier seperti :
1. Model regresi parabolik, 2. Model eksponensial,
3. Model geometri, 4. Model logistik dan
5. Model hiperbolik. Walaupun regresi non linier namun tetap saja tedapat hubungan antara
kemampuan verbal dengan kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk objektif hanya saja bentuk persamaan regresinya yang tidak berbentuk linier.
Sedangkan untuk analisis regresi antara kemampuan verbal terhadap kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk essay, didapati hasil bahwa
dan maka
yang berarti Ho ditolak dan Ha diterima dengan kesimpulan bahwa ada hubungan antara kemampuan verbal
terhadap kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk essay. Sedangkan untuk uji linearitas didapati
dan maka
yang berarti model regresi linier dengan persamaan regresi
dimana x menunjukan nilai kemampuan verbal siswa dan Z menunjukan nilai
54
kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk essay. Dari persamaan regresi tersebut kita dapat mengetahui nilai kemampuan penyelesaian tes fisika siswa dengan cara
memasukan parameter x nilai kemampuan verbal. Dengan kata lain siswa dengan kemampuan verbal tinggi akan sangat dimungkinkan memiliki nilai
kemampuan penyelesesaian tes fisika bentuk essay yang tinggi pula. Ini sesuai dengan yang diutarakan oleh Syafari 1996:4 menyatakan bahwa ada beberapa
faktor yang mempengaruhi kemampuan aritmatika antara lain kemampuan umum inteligensi, penalaran induktif dan deduktif, kemampuan keruangan,
kemampuan numerik dan pemahaman verbal. Dengan demikian terbukti bahwa kemampuan verbal merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa. Dalam hal ini Antasari memasukan kemampuan verbal kedalam faktor
potensial siswa dan memasukannya kedalam kelompok sifat dalam tes bakat. Antasari 1997: 31 menjelaskan bahwa tes tersebut dirancang untuk memberikan
ukuran dari setiap sikap seseorang dalam setiap kelompok sifat. Skor yang diperoleh akan terpisah untuk sifat atau ciri seperti pemahaman verbal, bakat
numerikal, visualisasi spasial, penalaran aritmatik dan kecepatan peseptual. Kemudian untuk mengetahui ada atau tidaknya interaksi antara bentuk tes
fisika dengan kemampuan verbal dalam hasil belajar maka digunakan pengujian hipotesis interaksi dalam analisis varian dua jalur didapati
dimana dan
yang berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kesimpulan bahwa terdapat interaksi antara bentuk tes fisika
dengan kemampuan verbal dalam haasil belajar. Ini dapat diartikan bahwa kemampuan verbal akan berpengaruh dalam hasil belajar yang direpresentasikan
sebagai kemampuan penyelesaian tes fisika, baik dalam bentuk objektif maupun bentuk essay. Hasil analisis ini memperkuat hasil analisis regresi yang juga
dilakukan dalam penelitian ini terhadap kemampuan verbal siswa dan kemampuan penyelesaian tes fisika bentuk objektif dan essay.
Dengan demikian berdasarkan pembahasan dan diperkuat dengan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa memang benar dan terbukti bahwa kemampuan
55
verbal merupakan salah satu faktor penentu hasil belajar yang dalam hal ini masuk dalam faktor internal siswa dan termasuk dalam faktor potensial siswa.
4.2.3 Perbedaan Hasil Penyelesaian Tes Fisika Bentuk Objektif dan Essay