Uji Validitas Uji Reliabilitas Daya Pembeda

33

3.8.3 Tahap Akhir

Tahap akhir merupakan tahap analisis data. Data tersebut merupakan data akhir yang dianalisis sebagai pembuktian dari hipotesis.

3.9 Analisis Data Penelitian

3.9.1 Analisis Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini dilihat dari bentuknya dapat dibedakan menjadi dua yaitu bentuk objektif dan pilihan ganda.

3.9.1.1 Analisi Instrumen Bentuk Objektif

Analisis instrumen penelitian bentuk objektif terdiri atas uji validitas, reliabilitas, daya pembeda dan derajat kesukaran.

3.9.1.1.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen Arikunto, 1997 : 158. Untuk mengukur validitas instrumen tes fisika bentuk objektif, digunakan validitas ini dengan melihat kesesuaian antara butir soal dengan kisi-kisi yang telah dibuat. Kisi-kisi dapat dilihat pada Lampiran 8.

3.9.1.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul data karena instrumen cukup baik Arikunto, 1997 : 163. Dalam penelitian ini instrumen dicari dengan rumus Kuder Richardson 20 KR-20. Hasil analisis dapat dilihat pada Lampiran 16. Rumus tersebut adalah : [ ] ∑ Arikunto, 1997 : 163 dengan: r 11 :Reliabilitas instrumen k : Banyak butir soal 34 V t : Jumlah varian data p : Proporsi subyek yang menjawab betul pada sesuatu butir proporsi subyek yang mendapat skor 1. q : Proporsi subyek yang mendapat skor 0 Kriteria: Tabel. 3.2 Kriteria Nilai Reliabilitas Tes Objektif Nilai Reliabilitas Keterangan 0,00 0,20 Reliabilitas sangat rendah 0,20 0,40 Reliabilitas rendah 0,40 0,60 Reliabilitas cukup 0,60 0,80 Reliabilitas tinggi 0,80 1,00 Reliabilitas sangat tinggi Arikunto, 2002 : 171

3.9.1.1.3 Daya Pembeda

Daya pembeda suatu tes adalah kemampuan suatu test untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang kurang pandai berkemampuan rendah. Makin tinggi nilai daya pembeda suatu butir soal, makin mampu butir soal tersebut membedakan siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai. Hasil analisis dapat dilihat pada Lampiran 17. Untuk menghitung daya pembeda setiap butir soal, dapat digunakan rumus sebagai berikut: dengan: D : Besar daya beda J : Jumlah peserta tes J A : Banyak peserta kelompok atas J B : Banyak peserta kelompok bawah B A : Banyak peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B B : Banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar 35 P A : Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab dengan benar P B : Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan benar P : Indeks kesukaran Kriteria D adalah sebagai berikut: Tabel. 3.3 Kriteria Daya Pembeda Kriteria Keterangan 0,00 0,20 Jelek 0,20 0,40 Cukup 0,40 0,70 Baik 0,70 1,00 Baik sekali

3.9.1.1.4 Derajat Kesukaran