BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Tekanan Darah
2.1.1 Definisi
Tekanan darah adalah kekuatan darah untuk menekan dinding pembuluh darahAmerican Heart Association, 2012. Tekanan darah juga didefinisikan
sebagai kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung Potter dan Perry, 2005.Saat jantung berdetak terjadi
kontraksi pada otot jantung untuk memompa darah keseluruh tubuh. Tekanan tertinggi saat ventrikel berkontraksi disebut dengan tekanan darah sistolik dan
tekanan darah saat jantung beristirahat disebut dengan tekanan darah diastolik Ariyani, 2011. Tekanan sistolik dan diastolik inilah yang diukur ketika
memeriksa tekanan darah.Tekanan sistolik dan diastolik bervariasi untuk tiap individu, namun menurut Divine 2012 tekanan darah orang dewasa
diklasifikasikan ke dalam beberapa tingkatan, yaitu:
Tabel 2. 1 Klasifikasi tekanan darahDivine, 2012
Klasifikasi tekanan darah Tekanan darah sistolik
mmHg Tekanan darah
sistolik mmHg Optimal
120 80
Normal 130
85 Prahipertensi
130-139 85-89
Hipertensi tahap I 140-159
90-99 Hipertensi tahap II
160-179 100-109
Hipertensi tahap III 180
110
2.1.2 Fisiologi Tekanan Darah
Aliran darah mengalir pada sistem sirkulasi karena perubahan tekanan dari daerah yang tekanannya tinggi ke daerah yang tekanannya rendah. Tekanan darah
dinyatakan dalam millimeter air raksa mmHg karena manometer air raksa merupakan rujukan baku untuk pengukuran tekanan darah Guyton Hall, 2008.
Tekanan darah menggambarkan interelasi dari curah jantung, tahanan vaskuler perifer, volume darah dan elastisitas arteri Hamarno, 2010.
Curah jantung merupakan volume darah yang di pompa oleh tiap ventrikel per menit dan dipengaruhi oleh volume sekuncup volume darah yang di pompa
ventrikel per detik dan frekuensi jantung. Tekanan darah tergantung pada curah jantung dan tahanan vaskuler perifer. Jika curah jantung meningkat, darah yang
dipompakan terhadap dinding arteri lebih banyak dan menyebabkan tekanan darah naik. Curah jantung dapat meningkat sebagai akibat dari peningkatan frekuensi
jantung, kontraktilitas yang lebih besar dari otot jantung atau peningkatan volume darah Hamarno, 2010.
Resistensi merupakan ukuran hambatan terhadap aliran darah melalui suatu pembuluh yang ditimbulkan oleh suatu friksi antara cairan yang mengalir
dan dinding pembuluh darah yang stasioner. Sirkulasi darah melalui jalur arteri, arteriol, kapiler, venula dan vena. Ukuran arteri dan arteriol dapat berubah untuk
mengatur aliran darah bagi kebutuhan jaringan lokal. Tonus otot vaskuler dan diameter pembuluh darah dapat mempengaruhi tahanan pembuluh darah perifer.
Semakin kecil lumen pembuluh darah maka semakin besar tahanan vaskuler terhadap aliran darah.Resistensi tergantung pada tiga faktor yaitu viskositas
kekentalan darah, panjang pembuluh dan diameter pembuluh darah Guyton Hall, 2008.
2.1.3 Mekanisme Reflex Untuk Mempertahankan Tekanan Arteri Normal