Uji Normalitas dan Homogenitas pada Kelompok I dan Kelompok II

77 awal sebelum pada tekanan darah sistolik adalah 142,82 SD = 1,65 dan mean pengukuran akhir sesudah adalah 137,19 SD = 1,60, nilai selisihnya adalah 5,63. Mean awal pada tekanan darah diastolik adalah 91,58 SD = 0,96 dan mean akhir adalah 86,70 SD = 0,87, nilai selisihnya adalah 4,88.

5.3 Uji Persyaratan Analisis

5.3.1 Uji Normalitas dan Homogenitas pada Kelompok I dan Kelompok II

Pada penelitian ini, pilihan penggunaan statistika dalam pengujian hipotesis dilakukan dengan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 22 orang 30 secara keseluruhan, sehingga uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro-Wilk Test , sedangkan untuk uji homogenitas digunakan Levene’s Test . Hasil dari analisis tersebut tertera pada Tabel 5.4 Tabel 5. 4 Hasil Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Tekanan Darah Uji Normalitas Saphiro-Wilk Test Uji Homogenitas Levene’s Test Kelompok I Kelompok Kontrol Sistolik Diastolik Sistolik p Diastolik p Sistolik p Diastolik p Rerata Sebelum 0,253 0,011 0,181 0,000 0,680 0,420 Rerata Sesudah 0,040 0,055 0,108 0,000 0,310 0,656 78 Selisih 0,589 0,023 0,554 0,000 0,747 0,001 Tabel 5.4 menunjukkan hasil uji normalitas data dengan menggunakan Saphiro-Wilk Test , dimana didapatkan nilai probabilitas dari tekanan darah sistolik dan diastolik untuk kelompok I dan kelompok II. Untuk kelompok I, pada data tekanan darah sistolik sebelum perlakuan didapatkan nilai p = 0,253 p 0,05, sesudah perlakuan didapatkan nilai p = 0,040 p 0,05 dan selisih didapatkan nilai p = 0,589 p 0,05, yang berarti data tekanan darah sistolik pada kelompok I tidak berdistribusi normal. Pada data tekanan darah diastolik sebelum perlakuan didapatkan nilai p = 0,011 p 0,05, sesudah perlakuan didapatkan nilai p = 0,055 p 0,05, dan selisih didapatkan nilai p = 0,023 p 0,05 yang berarti data tekanan darah diastolik pada kelompok I juga tidak berdistribusi normal. Pada kelompok II, data tekanan darah sistolik awal sebelum didapatkan nilai p = 0,181 p 0,05, pada pengukuran akhir sesudah didapatkan nilai p = 0,108 p 0,05 dan selisih didapatkan nilai p = 0,944 p 0,05, yang berarti data tekanan darah sistolik pada kelompok II berdistribusi normal. Pada data tekanan darah diastolik awal sebelum perlakuan didapatkan nilai p = 0,000 p 0,05, akhir sesudah perlakuan didapatkan nilai p = 0,000 p 0,05, dan selisih didapatkan nilai p = 0,000 p 0,05 yang berarti data tekanan darah diastolik pada kelompok II tidak berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas dengan menggunakan Levene’s Test pada Tabel 5.4 diatas menunjukkan bahwa data sebelum, sesudah dan selisih pada tekanan darah 79 sistolik bersifat homogen karena didapatkan nilai p 0,05. Pada tekanan darah diastolik sebelum dan sesudah memiliki nilai p 0,05, namun data selisih pada tekanan darah diastolik memiliki nilai p 0,05 yang berarti data bersifat tidak homogen. Melihat hasil uji persyaratan analisis, untuk pengujian hipotesis selanjutnya perlu dilakukan uji statistik non-parametrik untuk data tekanan darah sistolik dan diastolik pada kelompok I karena data tidak berdistribusi normal. Uji statistik parametrik digunakan untuk data tekanan darah sistolik pada kelompok II karena data berdistribusi normal, sedangkan untuk data tekanan darah diastolik pada kelompok II dilakukan uji non-parametrik karena data tidak berdistribusi normal.

5.4 Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN BEDA PENGARUH TERAPI PIJAT REFLEKSI KAKI DAN DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANJUT USIA PENDERITA HIPERTENSI PRIMER.

0 5 5

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DENGAN SLOW DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA HIPERTENSI DERAJAT I DI KOTA DENPASAR.

2 3 12

APLIKASI PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA HIPERTENSI DERAJAT I DI KOTA DENPASAR.

0 0 15

PENURUNAN TEKANAN DARAH DAN KECEMASAN MELALUI LATIHAN SLOW DEEP BREATHING PADA PASIEN HIPERTENSI PRIMER

0 0 5

View of Efektivitas Progressive Muscle Relaxation Therapy Terhadap Penurunan Tekanan Darah Sistolik pada Wanita Lanjut Usia dengan Hipertensi Primer

0 0 8

PERBEDAAN EFEKTIVITAS PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) DENGAN SLOW DEEP BREATHING EXERCISE (SDBE) TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI

0 0 15

371 EFEKTIVITAS ISOMETRIC HANDGRIP EXERCISE DAN SLOW DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI

0 0 14

SKRIPSI PENGARUH TERAPI RELAKSASI: SLOW DEEP BREATHING TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DERAJAT 1

1 2 12

PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DAN SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DAN SLOW STROKE BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA - DIGILIB

0 0 18

Pengaruh Penambahan Deep Breathing Pada Slow Stroke Back Massage Terhadap Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 13