mengatur aliran darah bagi kebutuhan jaringan lokal. Tonus otot vaskuler dan diameter pembuluh darah dapat mempengaruhi tahanan pembuluh darah perifer.
Semakin kecil lumen pembuluh darah maka semakin besar tahanan vaskuler terhadap aliran darah.Resistensi tergantung pada tiga faktor yaitu viskositas
kekentalan darah, panjang pembuluh dan diameter pembuluh darah Guyton Hall, 2008.
2.1.3 Mekanisme Reflex Untuk Mempertahankan Tekanan Arteri Normal
Sistem saraf mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi tahanan pembuluh darah. Kontrol ini bertujuan untuk mempengaruhi distribusi darah
sebagai respon terhadap peningkatan kebutuhan bagian tubuh yang spesifik, dan mempertahankan tekanan arteri rata-rata yang adekuat dengan mempengaruhi
diameter pembuluh darah. Umumnya kontrol sistem saraf terhadap tekanan darah melibatkan baroreseptor, kemoreseptor, dan pusat otak tertinggi hipotalamus dan
serebrum Mayuni, 2013. Sistem pengaturan tekanan arteri oleh baroreseptor dimulai oleh reseptor regang yang disebut baroreseptor presoreseptor yang
terletak secara spesifik pada dinding beberapa arteri sistemik besar. Hampir semua arteri besar di daerah toraks dan leher terdapat sejumlah kecil baroreseptor.
Baroreseptor sangat banyak terdapat di dalam dinding arkus aorta dan dinding setiap arteri karotis interna yang terletak sedikit diatas bifurkasio karotis, daerah
yang dikenal sebagai sinus karotis. Sinyal dari baroreseptor karotis dijalarkan melalui saraf hering menuju saraf glosovaringeus dan kemudian ke traktus
solitarius di daerah batang otak. Sinyal dari baroreseptor aorta, di arkus aorta dijalarkan melalui saraf vagus menuju traktus solitarius yang sama di medula.
Baroreseptor lebih banyak merespon terhadap tekanan yang berubah cepat daripada tekanan yang menetap Guyton Hall, 2008.
Gambar 2. 1 Sistem baroreseptor untuk mengendalikan tekanan arteri Sumber: Guyton Hall, 2008
Setelah sinyal baroreseptor memasuki traktus solitarius medula, sinyal sekunder menghambat vasokonstriktor di medula dan merangsang pusat
parasimpatis vagus dengan efek vasodilatasi vena dan arteriol di seluruh sistem sirkulasi perifer serta berkurangnya frekuensi denyut jantung dan kekuatan
kontraksi jantung. Jadi perangsangan baroreseptor akibat tekanan tinggi di dalam arteri secara refleks menyebabkan penurunan tekanan arteri akibat penurunan
tahanan perifer dan penurunan curah jantung Guyton Hall, 2008.
Sistem pengaturan tekanan arteri oleh vasomotor, bagian lateral dari pusat vasomotor mengirimkan impuls eksitasi melalui serabut saraf simpatis ke jantung
bila tubuh perlu untuk menaikkan frekuensi serta kontraktilitas jantung. Sedangkan bila tubuh perlu untuk menurunkan pompa jantung, maka
medial
pusat vasomotor mengirimkan sinyal ke
nucleus motoric dorsalis nervus vagus
yang kemudian mengirimkan impuls parasimpatis melalui
nervus vagus
ke jantung untuk menurunkan frekuensi dan kontraktiltas jantung. Oleh karena itu pusat
vasomotor dapat meningkatkan atau menurunkan aktivitas jantung. Frekuensi dan kekuatan kontraksi jantung biasanya meningkat saat terjadi vasikontriksi dan
biasanya menurun pada saat vasokontriksi dihambat Guyton Hall, 2008.
Gambar 2. 2 Area di otak yang berperan penting dalam pengaturan sirkulasi oleh saraf.
Sumber: Guyton Hall, 2008
2.1.4 Pengukuran Tekanan Darah