BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Distribusi Kasus Berdasarkan Data Klinis Usia Pasien
Rerata usia pasien untuk keseluruhan kasus KTP pada penelitian ini adalah 46,17±14,98 tahun dengan median usia 43,50 tahun. Hal ini sesuai dengan data
WHO yang menyebutkan bahwa rerata usia pasien saat terdiagnosis KTP adalah pertengahan 40 hingga awal 50-an, berbeda dengan tipe folikuler, meduler,
berdiferensiasi buruk dan
undifferentiated
yang ditemukan pada usia lebih tua. Median usia kasus pada penelitan ini juga sesuai dengan temuan median usia
pasien KTP pada beberapa penelitian sebelumnya yaitu 43 tahun De Lellis
et al
., 2004; Gupta
et al
., 2012; Chen
et al
., 2012. Namun rentang usia kasus KTP pada penelitian ini sangat bervariasi antara
20-82 tahun dan lebih dari 75 kasus terjadi pada pasien dengan rentang usia 25- 64 tahun. Temuan ini agak berbeda dengan laporan WHO yang menyebutkan
bahwa KTP umumnya bermanifestasi pada rentang usia 20-50 tahun De Lellis
et al
., 2004; LiVolsi, 2011. Adanya cukup banyak kasus pada pasien diatas usia 50 tahun kemungkinan berkaitan dengan latar belakang faktor predisposisi KTP di
Bali yang berbeda dengan faktor radiasi yang ditemukan di negara barat, peningkatan insiden KTP di Bali sejalan dengan peningkatan kasus goiter.
Kemungkinan pada kasus-kasus tersebut diawali oleh lesi jinak goiter, yang memerlukan waktu lebih panjang untuk menimbulkan transformasi ganas.
Akumulasi mutasi somatik selama proses penuaan juga memudahkan terjadinya
89
transformasi ganas setelah usia tua. Dikatakan bahwa sekitar 80 dari keseluruhan kanker dapat baru terdeteksi saat usia diatas 50 tahun dan dikaitkan
dengan proses penuaan. Selama proses penuaan terjadi akumulasi perubahan genetik maupun epigenetik, akumulasi radikal bebas akibat tekanan oksidatif serta
kerusakan progresif mekanisme perbaikan DNA, kontrol siklus sel dan perbaharuan
stem cell
. Mekanisme disfungsi seluler ini rupanya ditemukan terlibat dalam karsinogenesis Bassi
et al
., 2009; Anisimov, 2009; Gunduz
et al
., 2014. Beberapa pasien usia tua juga terlambat melakukan deteksi nodul tiroid, pasien
memeriksakan dirinya setelah nodul terlihat jelas dan menimbulkan gangguan. Sedangkan untuk perbandingan pada kedua varian didapatkan bahwa rerata
usia pada 20 kasus KTP Klasik adalah 45,30±13,66 tahun, hampir serupa dengan rerata usia 20 kasus KTPVF yaitu 47,05±16,50 tahun. Berbagai literatur
menyebutkan bahwa memang tidak terdapat perbedaan yang bermakna untuk rerata maupun median usia antara kasus KTP Klasik maupun KTPVF Chen
et al
., 2012, Ito
et al
., 2012, Ito
et al
., 2014 . Terkecuali KTP varian
tall cell
maupun
diffuse sclerosing
yang umumnya terjadi diatas usia 60 tahun, hampir seluruh tipe KTP memiliki distribusi usia yang sebanding. Baik KTP klasik maupun KTPVF
tergolong karsinoma dengan diferensiasi baik sehingga cenderung ditemukan pada usia yang relatif lebih muda dibandingkan tipe diferensiasi buruk maupun
undifferentiated
Chen
et al
, 2012; LiVolsi
et al
., 2011
.
Rerata dan median usia kasus KTP infiltrasi ekstrakompartemen relatif lebih tua dibandingkan KTP dengan infiltrasi terbatas intrakompartemen yaitu rerata
usia 47,85±16,17
vs
44,5±13,91 tahun dan median 48 tahun
vs
40 tahun. Dari
angka absolutnya, perbedaan rerata usia antara kedua KTP cenderung bermakna, namun secara statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna p= 0,081; p
0,05. Kecenderungan perbedaan rerata usia yang bermakna dikaitkan dengan pengaruh usia terhadap prognosis pasien. Pada karsinoma tiroid dikatakan bahwa
usia yang lebih tua diatas 45 tahun cenderung memiliki prognosis yang lebih buruk dan sering menunjukkan infiltrasi ke jaringan sekitar maupun metastasis
dibandingkan usia 45 tahun atau kurang Gupta
et al
., 2012; De Lellis
et al
., 2004; LiVolsi
et al
., 2011; Leboulleux
et al
., 2006. Sebuah studi eksperimental juga pernah melaporkan pengaruh usia terhadap
progresivitas KTP, studi tersebut mendeteksi adanya tiroglobulin Tg serum yang merupakan marka kekambuhan dan
Tg-doubling time
yang lebih tinggi pada kelompok usia tua 60 tahun dibandingkan kelompok usia muda antara 20-40
tahun setelah dilakukan tiroidektomi total dan supresi terhadap TSH Ito
et al
., 2014
. Temuan mengenai tingkat agresivitas tumor yang lebih tinggi pada usia tua
seringkali dikaitkan dengan proses penuaan yang menyebabkan penurunan berbagai fungsi tubuh Bassi
et al
., 2009; Anisimov, 2009; Gunduz
et al
., 2014. Seiring proses penuaan, sel-sel akan mengalami akumulasi mutasi DNA termasuk
DNA mitokondria yang dapat meningkatkan produksi radikal bebas ROS. Siklus kerusakan oksidatif yang dipengaruhi ROS ini akan berperan langsung dalam
inisiasi karsinogenesis serta meningkatkan potensi metastatik tumor Gunduz
et al
., 2014. Namun beberapa laporan membantah konsep ini dan melaporkan bahwa
seiring peningkatan usia, tumor cenderung mengalami penurunan tingkat
agresivitas dan tumbuh lebih lambat. Pada usia tua terjadi perubahan mekanisme angiogenesis, perubahan fisiologis matriks ekstraseluler, sel-sel efektor imun,
hormon, faktor pertumbuhan sitokin, maupun nutrisi. Faktor terlarut yang memicu angiogenesis berubah seiring peningkatan usia, terjadi pula penurunan
sensitivitas terhadap faktor angiogenik yang berkontribusi untuk menurunnya kemampuan ekspansi maupun pertumbuhan tumor pada usia tua Okada
et al
., 2012; Gunduz
et al
., 2014.
6.2 Distribusi Kasus Berdasarkan Data Klinis Jenis Kelamin Pasien