44 tahun dengan rasio perbandingan perempuan terhadap laki-laki yaitu 6:1 De Lellis
et al.,
2004; Gupta
et al
., 2012; Chen
et al.,
2012. Sesuai tabel 2.4 di Indonesia, selama tahun 2008-2010 lebih dari 75 kasus karsinoma tiroid terjadi
pada rentang usia 25-64 tahun, median usia yaitu 49 tahun, dengan rasio perbandingan antara kelompok perempuan terhadap laki-laki yaitu 4:1.
Tingkat mortalitas akibat karsinoma tiroid masih rendah, namun kejadiannya telah mengalami peningkatan sejak tahun 1992 dengan kecepatan 0,6 per tahun.
Pada tahun 2010, data terbaru WHO menyebutkan insiden mortalitas karsinoma tiroid sebanyak 3,78. Sedangkan untuk karsinoma berdiferensiasi baik seperti KTP, angka
harapan hidup tergolong tinggi yaitu sekitar 82-86 dan sebanding antara KTP klasik maupun KTPVF De Matos
et al.,
2012
2.4 Faktor risiko
Terdapat beberapa faktor risiko terkait karsinoma tiroid terutama KTP, diantaranya goiter, paparan radiasi, tiroiditis limfositik, faktor hormonal dan faktor herediter
genetik. Goiter merupakan proliferasi kelenjar tiroid yang dapat terkait kondisi eutiroid, hipo- maupun hipertiroid akibat penyakit primer pada tiroid maupun
rangsangan sekunder oleh faktor hormonal maupun faktor lain Kondo
et al
., 2006. Di Indonesia, beberapa wilayah masih tercatat sebagai daerah endemis goiter akibat
rendahnya asupan iodium. Adapula kasus goiter dengan etiologi yang belum jelas diketahui, dikenal sebagai goiter sporadik diyakini berkaitan dengan faktor biologis
intrinsik prevalensi goiter lima hingga sepuluh kali lipat lebih sering terjadi pada wanita daripada laki-laki, goitrogen alami, merokok, defisiensi zinc atau selenium
dan stress emosional Fuhrer
et al
., 2012. Goiter dapat menimbulkan hiperplasia yang bersifat difusa maupun noduler
nodul tunggal dan multipel dan dipercaya mempengaruhi peningkatan insiden KTP. Analisis klonal telah dimanfaatkan dalam membedakan hiperplasia dengan neoplasia,
dimana hiperplasia digolongkan sebagai proliferasi yang bersifat poliklonal sedangkan neoplasia merupakan proliferasi monoklonal dari sel yang mengalami
transformasi genetik. Pada tiroid, ditemukan perubahan pola monoklonal pada kelompok nodul yang sebelumnya merupakan nodul hiperplastik Kondo
et al
., 2006. Mekanisme bagaimana perubahan poliklonal menjadi monoklonal ini
merupakan interaksi antara faktor risiko goiter dan adanya predisposisi genetik yang selanjutnya menciptakan lingkungan mutagenik yang ditandai oleh peningkatan
proliferasi sel disertai pembentukan radikal bebas yang memicu adanya mutasi somatik tirosit. Klonal tumor terbentuk jika defek genetik tidak dapat diperbaiki.
Pada kondisi ini, mutasi merupakan pencetus proliferasi sel Fuhrer
et al
., 2012. Goiter meningkatkan risiko karsinoma tiroid sebanyak dua setengah kali lipat Cossu
et al
., 2013 Ditemukan bahwa insiden KTF lebih tinggi terjadi pada area goiter endemik yang
berkaitan dengan rendahnya asupan iodium. Sedangkan insiden KTP lebih sering berkaitan dengan goiter sporadik pada area dengan asupan iodium yang cukup.
Sebuah penelitian eksperimental pada hewan coba yang sebelumnya dengan asupan iodium rendah kemudian diberikan suplementasi iodium didapatkan terjadinya
perubahan morfologi folikuler menjadi papiler. Hal ini menunjukkan peranan kadar iodium lebih penting dalam memodulasi morfologi tumor daripada inisiator pada
karsinogenesis tiroid. Jika propilaksis iodium diberikan, maka terjadi penurunan rata- rata TSH
Thyroid Stimulating Hormone
serum dan peningkatan perbandingan rasio struktur papiler : folikuler Kondo
et al
., 2006. Selain itu peningkatan iodium juga berkaitan dengan frekuensi mutasi BRAF
V600E
dengan mekanisme yang belum diketahui dan baru dibuktikan melalui beberapa studi epidemiologi Pellegriti
et al
., 2013
Gambar 2.2 Mekanisme nodul goiter sebagai faktor risiko KTP Fuhrer
et al
., 2012 Radiasi meningkatkan risiko karsinoma tiroid hingga enam kali lipat DeLellis
et al.
, 2004 Paparan radiasi menyebabkan terjadinya tata ulang kromosom yang menghidupkan aktivitas gen secara berlebih, memicu instabilitas genomik melalui
mekanisme langsung maupun tak langsung, menyebabkan perubahan awal genetik
yang melibatkan jalur sinyal
mitogen activated protein kinase
MAPK. Aktivasi onkogenik sinyal MAPK selanjutnya meningkatkan instabilitas genomik, memicu
perubahan lanjut genetik yang melibatkan jalur sinyal lainnya, regulator siklus sel dan berbagai molekul adesi. Instabilitas genomik dan perubahan genetik secara bersama-
sama memicu progresi karsinoma tiroid Kondo
et al
., 2006
Gambar 2.3 Mekanisme beberapa faktor risiko seperti radiasi dalam memicu karsinoma tiroid
Kondo
et al
., 2006 Infiltrat limfosit seringkali dijumpai pada KTP, mengindikasikan faktor
imunologis yang terlibat dalam progresi KTP. Limfositik tiroiditis seperti pada tiroiditis Hashimoto maupun autoimun memicu KTP tidak hanya melalui peningkatan
level TSH tetapi juga dengan memproduksi berbagai sitokin proinflamasi dan tekanan oksidatif yang meningkatkan tumorigenesis tiroid Kondo
et al.,
2006. Risiko
terjadinya KTP akibat pengaruh imunologis sekitar satu sepertiga kali lipat dibandingkan populasi normal Baloch
et al.,
2010. Terjadinya kasus KTP yang dua hingga empat kali lebih sering pada wanita
menunjukkan bahwa hormon pada wanita mengatur karsinogenesis tiroid. Beberapa penelitian melaporkan bahwa reseptor estrogen diekspresikan oleh sel-sel epitel
folikel, sehingga pada pasien pemakai kontrasepsi oral maupun yang menjalani terapi estrogen rentan mengalami karsinoma tiroid karena estrogen dapat memicu
proliferasi sel epitel folikel. Faktor lain seperti pada kehamilan terjadi peningkatan hormon tiroid serum dan estrogen yang mendukung peranan estrogen dalam
karsinogenesis tiroid. Penelitian terbaru menyebutkan bahwa estrogen dapat meningkatkan ekspresi reseptor estrogen α ERα pada sel KTP non anaplastik,
meningkatkan proliferasi sel dan menghambat ekspresi protein pro-apoptosis. Sinyal estrogen berkaitan dengan KTP yang tidak agresif, dengan diferensiasi dan prognosis
yang baik. Hal ini terjadi karena pada mayoritas KTP, efek proliferasi ERα akan
dihambat oleh ekspresi dominan reseptor estrogen β ERβ Kondo
et al
., 2006; Kavanagh
et al
., 2010 Risiko karsinoma tiroid meningkat hingga enam kali lipat jika orang tua atau
saudara mengalami karsinoma tiroid, hal ini menunjukkan adanya peranan faktor herediter. Bentuk idiopatik
familial non-medullary thyroid carcinoma
ditemukan pada 3,5-6,2 kasus karsinoma tiroid. Karsinoma tiroid familial berkaitan dengan
beberapa sindrom tumor seperti gen adenomatous polyposis coli APC,
Cowden
disease
terkait mutasi gen PTEN
Phosphatase with tensin homology gene
, sindrom Werner terkait mutasi gen WRN serta karsinoma sel renal papiler terjadi
kerentanan pada lokus 1q21 dan goiter multinoduler familial kerentanan pada lokus 19p13.2 Kondo
et al.
, 2006
2.5 Patogenesis Karsinoma Tiroid Papiler Klasik dan Varian Folikuler