Populasi dan Sampel Variabel Penelitian

F. Populasi dan Sampel

1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Mataram Timur yang telah menggunakan e-Billing . 2. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang berada dilingkungan Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Mataram Timur dan telah menggunakan e-Billing . Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode convenience sampling . Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin dengan jumlah populasi sebanyak 39. 591 sebagai berikut : Keterangan : N = ukuran populasi n = ukuran sampel e = batas kesalahan yang diinginkan

G. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi kepuasan. 1. Persepsi Kebermanfaatan Persepsi kebermanfaatan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah mengenai dampak atau hasil yang dianggap menguntungkan menurut pengguna e-Billing . Persepsi kebermanfaatan akan diukur dengan 4 indikator dari Venkatesh dan Davis 2000: 201 yang meliputi meningkatkan kinerja, menambah produktivitas, meningkatkan efektivitas, dan manfaat sistem. Keempat indikator tersebut terkandung dalam instrumen pernyataan yang diadopsi dari kuesioner utama oleh Citra Dwi Estry 2013 dengan jumlah 8 item pernyataan. Item pernyataan dalam kuesioner persepsi kebermanfaatan kemudian ditambahkan 3 item pernyataan dari kuesioner Eni Nur Lestariningsih 2016 untuk melengkapi pernyataan kuesioner yang berkaitan dengan persepsi kebermanfaatan. Item pernyataan dalam variabel ini adalah: a. Fitur dan menu e-Billing sangat membantu dalam pembayaran pajak Fitur dan menu dalam e-Billing sangat membantu WP dalam membayar pajak, karena pembayaran pajak menjadi lebih sederhana. b. Pembayaran pajak menjadi lebih jelas dan terperinci Pembayaran pajak akan menjadi lebih jelas dan terperinci karena fitur dan menu dalam e-Billing lebih jelas, sehingga mudah dipahami oleh penggunanya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Pembayaran pajak dapat dilakukan dimana dan kapan saja Penggunaan e-Billing membuat penggunanya bisa melakukan pembayaran pajak dimana dan kapan saja, karena pembayaran pajak bisa dilakukan melali ATM atau melalui internet banking . d. Bermanfaat dalam menghemat waktu Penggunaan e-Billing bermanfaat dalam menghemat waktu bagi penggunanya karena dengan e-Billing , wajib pajak tidak perlu lagi datang ke kantor pos atau bank untuk melakukan pembayaran pajak. e. Pembayaran pajak dapat dilakukan dengan cepat Pembayaran pajak dapat lebih cepat dilakukan dengan e-Billing. Wajib Pajak Orang Pribadi tidak perlu lagi mengisikan Surat Setoran Pajak sehingga tidak membuang-buang waktu. Pembayaran pajak dapat lebih cepat dilakukan dengan e-Billing. f. Bukti pembayaran menjadi lebih mudah diperoleh Pembayaran pajak bisa dilakukan melalui ATM dan internet banking, sehingga membuat bukti pembayaran pajak lebih mudah untuk diperoleh. g. Meningkatkan keamanan pembayaran pajak Pembayaran pajak dengan menggunakan e-Billing hanya perlu dilakukan dengan menginputkan kode billing , hal itu membuat data WP menjadi lebih terjaga kerahasiaannya. h. Bermanfaat dalam menghemat biaya Penggunaan e-Billing bermanfaat dalam menghemat biaya bagi penggunanya karena dengan e-Billing , wajib pajak tidak perlu lagi mencetak SSP. i. Membuat pekerjaan menjadi lebih mudah Penggunaan e-Billing membuat pekerjaan menjadi lebih mudah. Kemudahan pekerjaan berkaitan dengan fitur-fitur yang tersedia dalam e-Billing dapat membantu dalam pembayaran pajak menjadi mudah. j. Meningkatkan kinerja Penggunaan e-Billing membuat pembayaran pajak menjadi lebih sederhana namun tetap sesuai dengan standar pembayaran pajak. k. Meningkatkan produktivitas Penggunaan e-Billing dapat meningkatkan produktivitas kerja dilihat dari pembayaran pajak yang bisa dilakukan dengan cepat. 2. Persepsi Kemudahan E-Billing dapat dikatakan sistem yang mudah apabila dapat dipelajari dan dipahami oleh pengguna dengan waktu yang relatif singkat. Persepsi kemudahan akan diukur dengan 4 indikator dari Venkatesh dan Davis 2000: 201 yang meliputi mudah dan jelas dipahami dimengerti, mudah untuk berinteraksi, mudah digunakan, dan fleksibilitas. Keempat indikator tersebut terkandung dalam instrumen pernyataan yang diadopsi dari kuesioner utama oleh Citra Dwi Estry 2013 dengan jumlah 7 item pernyataan. Item pernyataan dalam kuesioner persepsi kemudahan kemudian ditambahkan 1 item pernyataan dari kuesioner Eni Nur Lestariningsih 2016 untuk melengkapi pernyataan kuesioner yang berkaitan dengan persepsi kemudahan. Item pernyataan dalam variabel ini adalah: a. Mudah dioperasikan E-Billing merupakan aplikasi yang mudah dipelajari dan tidak membutuhkan usaha yang lebih untuk mempelajari cara menggunakannya, sehingga e-Billing menjadi lebih mudah untuk dioperasikan. b. Tidak perlu berkonsultasi terus-menerus E-Billing adalah aplikasi pembayaran pajak secara elektronik. Pembayaran pajak menggunakan e-Billing membuat pengguna tidak perlu melakukan konsultasi secara terus-menerus, karena e-Billing memberikan fitur dan menu yang mudah dipahami oleh penggunanya. c. Tidak bingung menggunakan e-Billing Penggunaan e-Billing untuk pembayaran pajak tidak akan membuat penggunanya menjadi bingung. Hal ini dikarenakan e-Billing adalah sistem pembayaran pajak yang dibuat menjadi lebih sederhana. d. Tidak rumit menggunakan e-Billing Penggunaan e-Billing tidak akan membuat penggunanya merasa rumit. Hal ini dikarenakan dengan menggunakan e-Billing membuat penggunanya tidak perlu lagi mengisikan SSP saat akan membayar pajak dan fitur e-Billing yang sederhana sehingga tidak akan membuat penggunanya merasa rumit dalam menggunakan e-Billing . e. Mudah mengingat transaksi menggunakan e-Billing Fitur dan menu yang tersedia dalam e-Billing akan membuat penggunanya akan lebih mudah mengingat bagaimana cara melakukan transaksi menggunakan e-Billing . f. Mudah beradaptasi Penggunaan e-Billing untuk pembayaran pajak membuat penggunanya tidak memerlukan waktu yang lama untuk bisa beradaptasi dalam mengoperasikan e-Billing karena fitur dan menu yang tersedia untuk pembayaran pajak menjadi lebih sederhana. g. Jelas dan dapat dipahami E-Billing menyediakan fitur dan menu yang berkaitan dengan pembayaran dan penyetoran pajak. Fitur dan menu yang disediakan haruslah jelas dan bisa dipahami oleh penggunanya sehingga membuat pembayaran pajak menjadi lebih mudah. h. Mudah digunakan E-Billing merupakan sistem yang mudah untuk digunakan oleh pengunanya. Pengguna dapat menggunakan e-Billing dengan mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama karena sistem yang digunakan tidak rumit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Persepsi Kepuasan Persepsi kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman pengguna dalam menggunakan e-Billing dan memiliki dampak potensial dari penggunaan e-Billing . Kepuasan penggunaan mengungkapkan adanya kesesuaian antara harapan seseorang dengan hasil yang diperoleh. Melalui persepsi kepuasan dapat dilihat pengalaman pengguna dalam menggunakan e-Billing . Persepsi kepuasan akan diukur dengan 3 indikator dari McGill et al 2003 dan ditambahkan 1 indikator dari Gita 2010 yang meliputi efisiensi sistem, keefektifan sistem, kepuasan rasa puas, dan kebanggaan menggunakan sistem. Keempat indikator tersebut terkandung dalam instrumen pernyataan yang diadopsi dari kuesioner Ni Putu Arisna Dewi 2016 dengan jumlah 4 item pernyataan. Item pernyataan dalam kuesioner persepsi kepuasan kemudian ditambahkan 3 item pernyataan dari kuesioner Romartha Situmorang 2016. Item pernyataan dalam variabel ini adalah: a. E-Billing dapat memuaskan penggunanya Kepuasan pengguna dapat diukur melalui rasa puas yang dirasakan oleh pengguna dalam menggunakan e-Billing , karena e-Billing bisa menjawab keluhan dalam pembayaran pajak yang dilakukan secara manual. b. Pengguna memiliki pengalaman yang menyenangkan Pembayaran dan penyetoran pajak yang kini dilakukan dengan e- Billing memberikan pengalaman yang baru bagi penggunanya, karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI selama ini pembayaran dan penyetoran pajak masih dilakukan secara manual. c. Merekomendasikan orang lain untuk menggunakan e-Billing Pengguna yang sudah melakukan pembayaran dan penyetoran pajak melalui e-Billing akan merekomendasikan orang lain untuk menggunakan e-Billing. d. Merasa bangga bisa menggunakan e-Billing Kepuasan pengguna dalam sistem informasi dapat ditunjukkan dengan perilaku pengguna yang merasa bangga menggunakan suatu sistem informasi. e. Tingkat efisiensi waktu yang tinggi Penggunaan e-Billing memiliki tingkat efisiensi waktu yang tinggi karena pengguna bisa melakukan pembayaran pajak dimana dan kapan saja tanpa perlu mendatangi kantor pos atau bank. f. Tingkat efisiensi biaya yang tinggi Penggunaan e-Billing memiliki tingkat efisiensi biaya yang tinggi karena pengguna tidak perlu mencetak SSP. g. Tingkat efektivitas yang tinggi Keefektivan e-Billing dalam memenuhi kebutuhan pengguna dapat meningkatkan kepuasan pengguna.

H. Teknik Pengujian Instrumen

Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Pengguna E filing (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Universitas Komputer Indonesia)

4 86 47

Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan dan Persepsi Kemudahan E SPT Terhadap Efektivitas Pelaporan E SPT (Survei pada Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Bandung Tegalega)

9 47 44

Pengaruh Persepsi Kemudahan Dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filling (survei pada wajib pajak pribadi kantor pelayanan pajak pratama Majalaya)

0 3 1

Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E Filling (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama Soreang)

12 68 1

Hubungan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, persepsi kepuasan, persepsi kerumitan, persepsi risiko wajib pajak orang pribadi dengan penggunaan e-filing : studi kasus pada pegawai di Kantor Cabang BRI Cik Ditiro Yogyakarta.

9 47 137

Hubungan persepsi pengetahuan wajib pajak, persepsi kemudahan pengisian SPT, persepsi kesadaran wajib pajak, persepsi kegunaan e-filing dengan persepsi kepatuhan penyampaian SPT tahunan wajib pajak orang pribadi : studi kasus di Kantor Pelayanan Pajak Pra

0 5 168

Hubungan persepsi kebermanfaatan, persepsi kemudahan, dan persepsi kepuasan penerapan E Filing dengan persepsi kepatuhan wajib pajak orang pribadi (studi kasus pada Kepolisian Resor Klaten)

3 41 180

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN,PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAKTERHADAP PENGGUNAAN E-FILLING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS

0 0 16

PENGARUH PERSEPSI KEMANFAATAN, PERSEPSI KEMUDAHAN, KEAMANAN DAN KERAHASIAAN, SERTA KEPUASAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN E-FILING

0 3 16

PENGARUH PERSEPSI KEBERMANFAATAN, PERSEPSI KERUMITAN, DAN PERSEPSI KEPUASAN WAJIB PAJAK TERHADAP PENGGUNAAN E-FILING BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KOTA KUDUS - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 1 14