pembayaran dengan kode
billing
dapat dilakukan melalui loket Bank atau Kantor Pos, melalui Anjungan Tunai Mandiri ATM, dan melalui
Internet Banking
. Dengan diberlakukannya
e-Billing
, maka wajib pajak akan mendapatkan keuntungan diantaranya, pertama pembayaran pajak menjadi lebih mudah
dilakukan, karena pembayaran pajak bisa dilakukan melalui
internet banking
. Selain itu wajib pajak juga tidak perlu lagi membawa SSP ke bank atau
kantor pos. Kedua, pembayaran pajak menjadi lebih cepat karena wajib pajak tidak perlu lagi mengantri di bank atau kantor pos. Ketiga, pembayaran pajak
menjadi lebih akurat karena sistem akan membimbing wajib pajak dalam mengisi SSP elektronik dengan tepat dan benar.
F. Model Penerimaan Teknologi
1.
Konsep Model Penerimaan Teknologi
Model Penerimaan Teknologi atau biasa juga disebut dengan
Techonolgy Acceptance Model
TAM digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap penggunaan teknologi baru. Model yang
diperkenalkan oleh Davis 1989 ini merupakan adaptasi dari teori yang dikembangkan oleh Fishbein yaitu
Theory of Reasoned Action
TRA.
Theory of Reasoned Action
merupakan teori tindakan yang berlandaskan dengan satu asumsi bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap sesuatu
hal akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TAM memiliki dua konstruk utama yaitu kegunaan persepsian
perceived usefulness
dan kemudahan penggunaan persepsian
perceived ease of use
. TAM menjelaskan penerimaan sistem teknologi oleh pemakai berdasarkan dua konstruk utama tersebut.
Kegunaan persepsian
perceived usefulness
dan kemudahan penggunaan persepsian
perceived ease of use
keduanya memiliki pengaruh ke minat perilaku
behavioral intention
. Pemakai teknologi akan mempunyai minat menggunakan teknologi minat perilaku jika
merasa sistem teknologi bermanfaat dan mudah digunakan. Dengan faktor kemanfaatan
usefulness
dan kemudahan penggunaan
ease of use
maka diperoleh kepuasan oleh pengguna dalam menggunakan suatu sistem
informasi. Kegunaan persepsian
perceived usefulness
juga mempengaruhi kemudahan persepsian
perceived ease of use
tetapi tidak sebaliknya. Pemakai sistem akan menggunakan sistem ini jika sistem bermanfaat baik
sistem itu mudah digunakan atau tidak mudah digunakan. Sistem yang sulit digunakan akan tetap digunakan jika pemakai merasa bahwa sistem
masih berguna. Model dari TAM dapat dilihat di gambar berikut ini gambar 2.1.
Gambar 2.1 :
Technology Acceptance Model
TAM Sumber : Jogiyanto 2007 :112
2. Konstruk Model TAM
a.
Perceived Usefulnes
Kegunaan Persepsian Kegunaan persepsian
perceived usefulness
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi
akan meningkatkan kinerja pekerjaan. Dari definisi kegunaan persepsian, dapat diketahui bahwa kegunaan persepsian
perceived usefulness
merupakan suatu kepercayaan
belief
tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem
informasi berguna maka dia akan menggunakannya, dan jika merasa percaya sistem informasi kurang berguna maka dia tidak akan
menggunakannya.
Kegunaan Persepsian
Perceived Usefulness
Kemudahan Penggunaan
Persepsian Perceived
Ease of Use Sikap terhadap
Perilaku Attitude
towards Behavior
Minat Perilaku
Behavioral Intention
Perilaku Behavior
b.
Perceived Ease of Use
Kemudahan Penggunaan Persepsian Kemudahan penggunaan persepsian
perceived ease of use
didefinisikan sebagai sejauh mana seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Dari definisi
kemudahan penggunaan persepsian, diketahui bahwa konstruk kemudahan penggunaan persepsian
perceived ease of use
juga merupakan suatu kepercayaan
belief
tentang proses pengambilan keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi
mudah digunakan maka dia akan menggunakannya, dan jika dia merasa percaya bahwa sistem informasi tidak mudah digunakan maka
dia tidak akan menggunakannya. c.
Attitude towards Behavior
Sikap Terhadap Perilaku Davis et al. 1989 mendefinisikan sikap terhadap perilaku
attitude towards behavior
sebagai perasaan positif atau negatif dari seseorang jika harus melakukan perilaku yang akan ditentukan. Mathieson
1991 mendefinisikan sikap terhadap perilaku
attitude towards behavior
sebagai evaluasi pemakai tentang ketertarikannya menggunakan sistem.
d.
Behavioral Intention
Minat Perilaku Minat perilaku
behavioral intention
adalah suatu keinginan minat yang dimiliki seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu.
Seseorang akan melakukan suatu perilaku jika mempunyai minat
behavioral intention
untuk melakukannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e.
Behavior
Perilaku Perilaku
behavior
adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Dalam konteks penggunaan sistem teknologi informasi, perilaku
behavior
adalah penggunaan sesungguhnya
actual use
dari teknologi.
G. Penelitian Terdahulu