oleh kreditur. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut 06PerM.KUKMV2006:
Rasio Total Utang terhadap Total Aset =
3. Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas atau disebut juga profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya Harahap, 2007: 304. Rasio profitabilitas
merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas bisnisnya. Rasio ini mengukur
kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan profitabilitas pada tingkat penjualan, asset, dan modal saham tertentu Hanafi dan Halim, 2012:
81. Rasio rentabilitas antara lain net profit margin, return on asset dan rentabilitas modal sendiri.
a. Margin Laba Bersih Net Profit Margin
Net Profit MarginMargin Laba Bersih merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase laba bersih atas penjualan bersih.
Profit margin menghitung sejauh mana kemempuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu Hanafi dan
Halim, 2012: 81. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut 06PerM.KUKMV2006:
Net Profit Margin = x100
b. Hasil Pengembalian atas Aset Return on AssetROA
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
total aset. Menurut Fahmi 2011: 137, rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian
keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut 06PerM.KUKMV2006:
ROA = x100
c. Rentabilitas Modal Sendiri
Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam
ekuitas. Secara
sistematis dapat
dirumuskan sebagai
berikut 06PerM.KUKMV2006:
Rentabilitas Modal Sendiri =
4. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang
aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan secara sangat maksimal dengan maksud memperoleh hasil yang maksimal Fahmi,
2011: 132. Rasio ini melihat pada beberapa asset kemudian menentukan berapa tingkat aktivitas aktiva-aktiva tersebut pada tingkat kegiatan tertentu
Hanafi dan Halim, 2012: 76. Rasio aktivitas dapat dihitung salah satunya dengan menggunakan perputaran aktiva.
Perputaran Aktiva
Rasio ini menunjukkan perputaran total aktiva diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva
menciptakan penjualan Harahap 2007: 309. Secara sistematis dapat dirumuskan sebagai berikut Hanafi dan Halim, 2012: 78:
Perputaran Aktiva =
F. Analisis Trend