Net Profit Margin NPM

ada di dalam laporan sisa hasil usaha danatau neraca. Rasio rentabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Net Profit Margin NPM, Return on Assets ROA dan Rentabilitas Modal Sendiri.

a. Net Profit Margin NPM

Net Profit Margin NPM merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa perbandingan laba yang diperoleh dari penjualan, semakin tinggi rasio ini berarti perusahaan semakin baik. Dalam hal ini perusahaan yang diteliti adalah koperasi, laba disebut sisa hasil usaha dan penjualan juga bisa disebut pendapatan. Tabel 5.4 menunjukkan hasil analisis Net Profit Margin NPM KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasidan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Nomor 06PerM.KUKMV2006 tentang Pedoman Penilaian Koperasi BerprestasiKoperasi Award, nilai net profit margin tahun 2012, 2014, 2015 dan 2016 m asuk dalam interval ratio ≥15 termasuk kriteria sangat baik. Sedangkan nilai net profit margin tahun 2013 masuk dalam interval ratio 10-15 termasuk kriteria baik. Pada tahun 2013 termasuk kriteria baik sedangkan tahun 2012, 2014, 2015 dan 2016 termasuk kriteria sangat baik, karena SHU dan pendapatan pada tahun 2013 termasuk paling rendah daripada tahun lainnya, sehingga net profit margin koperasi termasuk paling rendah dan termasuk kriteria baik. Pada tahun 2016 net profit margin sebesar 17,49 yang berarti setiap Rp1,00 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pendapatan dapat turut berkontribusi menciptakan sisa hasil usaha sebesar Rp0,17. Net profit margin tahun 2012 sebesar 16,07, tahun 2013 menurun sebesar 1,15 menjadi 14,92, tahun 2014 meningkat sebesar 3,02 menjadi 17,94, tahun 2015 menurun sebesar 0,05 menjadi 17,89 dan tahun 2016 menurun sebesar 0,04 menjadi 17,49. Peningkatan atau penurunan tiap tahun yang berbeda-beda menunjukkan bahwa peningkatan atau penurunan pada SHU dan pendapatan juga berbeda- beda. Net profit margin yang mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2014. Peningkatan net profit margin ini terjadi karena perbandingan peningkatan antara SHU dengan pendapatan yaitu SHU lebih besar dibandingkan pendapatan. SHU diperoleh dari selisih antara pendapatan dengan biaya-biaya dan ditambah penghasilan di luar. Sehingga peningkatan pada SHU yang besar terjadi karena pendapatan dan penghasilan di luar lebih besar daripada biaya-biaya yang digunakan koperasi. Oleh karena itu pendapatan berpengaruh dalam menghasilkan SHU pada koperasi. Net profit margin mengalami penurunan pada tahun 2013, 2015 dan 2016. Penurunan net profit margin ini terjadi karena perbandingan peningkatan antara SHU dengan pendapatan yaitu pendapatan lebih besar dibandingkan SHU. Peningkatan pendapatan yang lebih besar ini berasal dari bunga yang memiliki kontribusi besar dalam menciptakan pendapatan yang lebih besar. Pendapatan bunga ini berasal dari koperasi atas pinjaman dari anggota koperasi. Apabila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI banyak anggota yang meminjam maka bunga yang berasal dari pinjaman anggota menjadi naik, tetapi jika anggota yang meminjam menurun maka bunga koperasi atas pinjaman anggota juga menurun. Hasil perhitungan Net Profit Margin NPM pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016 dapat dilihat pada tabel 5.4 dan cara perhitungannya dapat dilihat pada lampiran halaman 102. Tabel 5.4 Perhitungan Net Profit Margin KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta Tahun 2012-2016 dalam rupiah Tahun 2012 2013 2014 2015 2016 SHU 96.503.929 80.751.024 100.219.019 112.926.764 115.895.087 Pendapatan 600.364.826 541.094.675 558.698.811 631.103.233 662.669.780 NPM 16,07 14,92 17,94 17,89 17,49 NaikTurun - Turun 1,15 Naik 3,02 Turun 0,05 Turun 0,40 I nterval Ratio ≥15 10-15 ≥15 ≥15 ≥15 Kriteria Sangat Baik Baik Sangat Baik Sangat Baik Sangat Baik Sumber: Data diolah peneliti

b. Return on Assets ROA

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50