Analisis Common Size Penelitian Terdahulu

Dengan menggunakan metode ini, persamaan trend yang diperoleh merupakan persamaan trend yang paling baik untuk membuat ramalan. Karena persamaan tersebut akan menghasilkan ramalan dengan kesalahan kuadrat paling kecil least square error. Persamaan garis trend linear linear trend line yang digunakan yaitu: Y’ =a+bX Keterangan: Y’: nilai variabel yang akan dianalisis a : nilai Y apabila X sama dengan nol b : kemiringan garis tren atau perubahan nilai Y X : waktu Agar persamaan trend yang diperoleh memenuhi kriteria persamaan garis linear yang baik maka untuk menentukan nilai a dan b dapat digunakan formula: Keterangan: n: banyaknya tahun yang digunakan Y: nilai variabel deret berkala X: kode waktu masing-masing

G. Analisis Common Size

Analisis common size adalah teknik analisis yang menggunakan penyederhanaaan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan. Proses ini memerlukan angka dasar yang ditetapkan sebagai dasar perhitungan angka konversi. Analisis common size ini dilakukan untuk melihat struktur keuangan baik dari daftar neraca, labarugi, atau arus kas. Untuk melihat struktur keuangan ini maka laporan keuangan dikonversikan ke bentuk presentase dengan mengaitkan dengan pos penting. Pos penting itu misalnya penjualan untuk labarugi, pos total aktiva untuk neraca Harahap 2007: 249-250. Menurut Wartoyo 2013, dalam praktiknya, analisis common size disusun dengan menghitung tiap-tiap rekening dalam laporan laba-rugi dan neraca menjadi proporsi dari total penjualan untuk laporan laba-rugi atau dari total aktiva untuk neraca. Laporan keuangan dalam persentase per-komponen common size statement menyatakan masing-masing posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya, cara penyusunan laporan keuangan ini disebut teknik analisis common size dan termasuk metode analisis vertikal. Menurut Siti Aminah 2016, cara perhitungan persentase per komponen adalah sebagai berikut: 1. Persentase terhadap Total Aktiva= 2. Persentase terhadap Total Pasiva= 3. Persentase terhadap Total Penjualan=

H. Penelitian Terdahulu

Pratama 2016 melakukan analisis kinerja keuangan berdasarkan rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas pada koperasi tahun 2011-2015 dengan tujuan untuk mengetahui kinerja Koperasi CU Dharma Hatiku Yogyakarta. Hasil yang didapat secara keseluruhan mengalami penurunan pada setiap penilaian rasio keuangannya yaitu pada rasio likuiditas, solvabilitas, dan rentabilitas. Sari 2016 melakukan analisis rasio keuangan sebagai alat ukur untuk menilai kinerja koperasi berdasarkan peraturan menteri negara koperasi dan usaha kecil dan menengah republik Indonesia nomor: 06PERM.KUKMV2006, dengan tujuan untuk mengetahui kinerja keuangan KPRI “Subur” Kecamatan Pasarkliwon Surakarta tahun 2011-2015. Kinerja keuangan KPRI “Subur” dengan menggunakan rasio likuiditas, aktivitas, rentabilitas, dan solvabilitas. Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa rasio likuiditas KPRI “Subur” kategori cukup, rasio aktivitas berada pada kategori sangat baik, rasio profitabilitas berada pada kategori cukup, dan rasio solvabilitas memiliki kategori baik. 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan studi kasus yang menggambarkan keadaan sebenarnya dari objek penelitian pada suatu koperasi. Kesimpulan yang ditarik dari penelitian hanya berlaku pada koperasi yang dianalisis.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan pada KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan pada Januari-Maret 2017.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah bagian pimpinan, keuangan dan pengurus KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta. 2. Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah Neraca dan Sisa Hasil Usaha SHU pada laporan keuangan KPRI “Angkasa” RRI Yogyakarta tahun 2012-2016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50