Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

banyak lagi. Pada lingkungan sekolah, anak belajar dengan teman sebaya dan disesuaikan dengan karakteristik usia anak. Sedangkan lingkungan masyarakat merupakan area belajar dan bersosialisasi yang lebih luas bagi anak. Kebiasaan-kebiasaan anak yang dihasilkan oleh lingkungan tempat tinggal berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Khusus untuk pelajaran seni tari pada Kurikulum 2013, pembelajaran harus disesuaikan dengan lingkungan tempat tinggal peserta didik. Budaya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat diangkat ke dalam pembelajaran supaya anak dapat mengenali dan melestarikan budaya yang ada. Seperti halnya disebutkan di dalam tema-tema pembelajaran untuk kelas 4-5 Sekolah Dasar banyak yang berhubungan dengan lingkungan. Lingkungan merupakan sumber belajar yang penting bagi anak. Oleh karena itu, lingkungan tempat tinggal peserta didik merupakan tema dalam menciptakan tari untuk anak. Lingkup tema tari untuk anak usia Sekolah Dasar di antaranya adalah: 1 permainan tradisional, dan 2 kehidupan binatang. Berdasarkan hal tersebut, dipilih kehidupan binatang sebagai inspirasi, yaitu dengan mengangkat tema kehidupan burung kuntul yang hidup di Dusun Ketingan, Tirtoadi, Mlati, Sleman. Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat yaitu Ibu Nining keberadaan komunitas burung kuntul di Dusun Ketingan, dimulai pada tahun 1997, tepat beberapa hari setelah peresmian gapura oleh Sri Sultan Hamengkubuwana ke X di Dusun Ketingan. Fenomena tersebut membawa perubahan baru kepada masyarakat Dusun Ketingan. Burung-burung tersebut tinggal dan membuat sarang di pohon-pohon besar di sekitar tempat tinggal masyarakat. Uniknya, burung kuntul yang kini mencapai ribuan banyaknya hanya hidup di daerah Ketingan, tidak di desa-desa lain di sekitarnya yang mempunyai vegetasi sama. Melalui keunikan tersebut, peneliti tertarik untuk mengangkat cerita kehidupan burung kuntul dari mulai pergi terbang mencari makan, cara makan, dan sampai pada waktunya pulang. Koreografi yang dibuat disesuaikan dengan karakteristik usia anak, dalam hal ini peneliti membatasi untuk kelas 4-6 Sekolah Dasar. Gerakan yang dibuat dalam tarian ini merupakan hasil eksplorasi burung kuntul di daerah Ketingan, Mlati, Sleman. Untuk menguji produk koreografi ini, peneliti memilih SD Negeri Cebongan sebagai tempat uji coba produk. Hal ini dikarenakan SD Negeri Cebongan terletak tidak jauh dari Dusun Ketingan, Mlati, Sleman. SD tersebut menggunakan Kurikulum 2013 dalam proses pembelajarannya, dan terdapat ekstrakurikuler tari pada hari Senin, Selasa, dan Rabu. Dengan adanya produk tersebut diharapkan dapat menjadi referensi pemilihan materi pembelajaran tari untuk anak Sekolah Dasar, khususnya untuk kelas 4-6.