dari data yang dikaji secara tepat. “Instrumen yang valid atau sahih memiliki
validitas tinggi, sebaliknya intrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah
” Setyosari, 2015:243.
G. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian pengembangan ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa skor angket penilaian dari
validator, sedangkan data kualitatif berupa tanggapan dan saran yang diberikan validator dan deskripsi keterlaksanaan uji coba produk. Teknik analisis data
kuantitatif menggunakan teknik statistik deskriptif. Data Kualitatif dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif, yang hasilnya digunakan untuk bahan revisi
pada uji coba selanjutnya. Untuk analisis data kuantitatif adalah skor hasil asesmen dari beberapa ahli. Jika dijabarkan, maka sebagai berikut.
Analisis deskriptif dalam pengembangan model koreografi ini adalah data
validasi berupa penilaian atas angket yang diberikan oleh validator serta masukan-masukan perbaikan model koreografi dari validator. Analisis data
tentang kesesuaian produk dengan teori pengembangan pembelajaran dilakukan secara deskriptif, guna menentukan apakah model koreografi anak yang peneliti
kembangkan dinyatakan layak atau tidak layak untuk digunakan. Setelah dianalisis, hasil analisis deskriptif tersebut dicocokkan dengan
kriteria yang disusun peneliti berdasarkan karakteristik instrumen yang dijadikan
acuan penilaian. Formula untuk mengolah data hasil penelitian adalah sebagai berikut:
H. Kriteria Kelayakan Produk
Kriteria kelayakan produk seperti tampak pada Tabel 6 berikut:
Tabel 6. Kriteria kelayakan kualitas produk
No Skor
Kategori 1
86-100 Sangat Layak
2 71-85
Layak 3
56-70 Perlu Revisi
4 00-55
Kurang Layak
a. Sangat Layak
Produk dikatakan sangat layak apabila skor hasil validasi produk adalah 86-100. Produk tersebut dapat langsung digunakan
tanpa ada revisi. b.
Layak Produk dikatakan layak apabila skor hasil validasi produk
adalah 71-85. Produk tersebut dapat digunakan dengan atau tanpa revisi.