Pengertian Menulis Landasan Teoretis

18

2.2 Landasan Teoretis

Teori yang akan dipaparkan berkaitan dengan penelitian ini meliputi: Pengertian Menulis, Ciri-ciri Tulisan yang Baik, Unsur-unsur Karangan, Jenis- jenis Karangan, Langkah-langkah Menulis, Pengalaman, Aspek-aspek Penilaian dalam Menulis Karangan Berdasarkan Pengalaman, Teknik Kumon, Hakikat Media Pembelajaran Lukisan, dan Pelaksanaan Pembelajaran Menulis Karangan dengan Teknik Kumon dan Media Lukisan.

2.2.1 Pengertian Menulis

Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, dan tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis sebagai kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosakata. Keterampilan menulis tidak datang secara otomatis, melainkan harus banyak berlatih dengan praktik Tarigan 1983: 3-4. Jadi, menulis adalah kegiatan yang tidak lepas dengan penguasaan kaidah-kaidah bahasa, seperti struktur bahasa misalnya, ejaan, kohesi, dan koherensi, serta kosakata. Kegiatan menulis perlu adanya arahan yang diberikan oleh pembimbing karena menulis tidak datang secara alami. Suriamiharja 1991: 1 menyimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan. Selain itu, menulis adalah berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis. 19 Tulisan merupakan perwujudan simbol-simbol atau gambar, bunyi-bunyi yang bersifat visual. Keterampilan menulis adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis Syafi’ie 1996: 53. Menulis sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan secara tidak langsung yang disampaikan dalam bentuk tulisan. Selain itu, menulis hendaknya mengetahui aspek-aspek kebahasaan dan tidak lepas dengan keterampilan lainnya. Owens 1970 dalam Soenardji dan Bambang 1998: 102 menyatakan bahwa menulis merupakan menggabungkan sejumlah kata menjadi kalimat yang baik dan benar menurut tata bahasa, dan menjalinnya menjadi wacana yang tersusun menurut penalaran yang tepat. Lado 1979 dalam Wibowo 2001: 57 mengungkapkan bahwa mengarang adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat memberi lambang-lambang grafik tersebut, asalkan mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Berkenaan dengan uraian di atas berarti adanya keterkaitan antara mengarang dengan menulis dikemukakan oleh Gie 2002: 11 yang menyatakan: Menulis dengan mengarang adalah kegiatan yang sama. Namun, lebih condong menggunakan kata mengarang, dibandingkan dengan menulis. Mengarang adalah segenap rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan buah pikirannya melalui bahasa tulis untuk dibaca dan dimengerti oleh orang lain. Buah pikiran itu dapat berupa pengalaman, pendapat, pengetahuan, keinginan, perasaan sampai gejolak kalbu seseorang. Buah pikiran ini 20 diungkapkan dan disampaikan kepada pihak lain dengan wahana berupa bahasa tulis, yakni bahasa yang tidak menggunakan peralatan bunyi dan pendengaran, melainkan berwujud bebagai tanda dan lambang yang harus dibaca. Istilah menulis dan mengarang merupakan dua hal yang dianggap sama pengertiannya oleh sebagian ahli dan bebeda oleh sebagian ahli lainnya. Menulis sebagai kegiatan penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya Suparno dan Yunus dalam Slamet 2007: 97. Tulisan yang berisi pesan dan diinformasikan kepada pembaca, tetapi alat medianya berupa bahasa tulis dinamakan kegiatan menulis. Menulis merupakan cara berbicara tidak langsung untuk mengungkapkan gagasan, perasaan, pikiran, dan kemauan kepada orang lain secara tertulis. Dengan menulis, seseorang dapat mengungkapkan gagasan yang sesuai dengan keinginannya Wardhana 2007: 1. Definisi lain yang tidak jauh berbeda dikemukakan oleh Santoso 2008: 61 yang mengatakan: Menulis sebagai kegiatan menggunakan bahasa tulis sebagai sarana untuk mengungkapkan gagasan. Pada dasarnya menulis sebagai pengungkapan ide atau gagasan dalam bentuk tulisan. Gagasan atau ide tersebut berisi informasi dan memberikan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. DePorter dalam Komaidi 2008: 29 menyatakan bahwa menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan emosional dan belahan otak kiri logika. Sebuah tulisan dikatakan baik, jika dalam proses 21 menulis dapat memanfaatkan kedua belahan otak tersebut. Di dalam diri seseorang memiliki bakat untuk dapat menjadi penulis atau pengarang handal. Secara tidak sadar, kegiatan menulis berkaitan dengan kerja otak baik otak kanan maupun otak kiri. Tulisan itu juga menggambarkan karakter seseorang. Tulisan dikatakan baik, jika dalam proses menulis dapat memanfaatkan kedua belahan otak tersebut dengan baik. Menulis adalah menemukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang melambangkan suatu bahasa yang dipahami seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu Subyantoro 2009: 228. Keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif dan ekspresif yang dimiliki oleh peserta didik. Selain itu, menulis hendaknya diperlukan kematangan dalam mengembangkan gagasan dan kreativitasnya untuk menulis. Berdasarkan berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan pengembangan suatu gagasan yang tersusun dengan memperhatikan struktur bahasa, keterpaduan, kosakata, dan ejaan. Keterkaitan antara menulis dengan mengarang adalah satu kesatuan yang erat dan tidak ada bedanya. Jadi, keterampilan menulis karangan adalah suatu kegiatan untuk menyampaikan gagasan atau ide atau menyampaikan pesan yang berupa tulisan yang memiliki makna dan nilai-nilai atau informasi yang akan disampaikan kepada pembaca. Bentuk tulisan tersebut berisi ungkapan yang sesuai dengan keinginannya dan pengalaman yang pernah terjadi. 22

2.2.2 Ciri-ciri Tulisan yang Baik

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAREN 2 Peningkatan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Media Gambar Ilustrasi Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Saren 2.

0 0 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI TEKNIK KUMON DENGAN MEDIA LUKISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIGIRI BREBES.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI TEKNIK KUMON DENGAN MEDIA LUKISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIGIRI BREBES.

0 0 244

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 1 164

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi Melalui Media Objek Langsung pada Siswa Kelas V SD Negeri Kaliboyo II Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.

0 0 270

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LIMBANGAN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING MELALUI MEDIA LAGU.

0 0 130