Hasil Tes Menulis Karangan Aspek Kelengkapan Isi Cerita Hasil Tes Menulis Karangan aspek Kerapian Tulisan

97 3. 2 4 Cukup 18 47,36 72 = 53,94 4. 1 2 Kurang 7 18,42 14 Kategori Jumlah 38 100 164 Kurang Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil tes keterampilan menulis karangan pada aspek kohesi dan koherensi sebesar 53,94 dalam kategori kurang. Tidak ada satu pun siswa yang memperoleh nilai 12 dalam kategori sangat baik. Sebanyak 13 siswa atau 34,21 memperoleh nilai 9 dalam kategori baik. Sebanyak 7 siswa atau 47,36 mendapatkan nilai 6 dalam kategori cukup. Adapun 18 siswa atau 18,42 memperoleh nilai 2 dalam kategori kurang. Aspek kohesi dan koherensi, siswa masih belum ada yang mencapai nilai dalam kategori sangat baik. Jumlah atau frekuensi siswa yang terbanyak, yaitu memperoleh nilai dalam kategori cukup sebanyak 18 siswa. Dengan demikian, siswa masih belum paham dalam penulisan keterpaduan antarkalimat dan juga masih melakukan kesalahan dalam pemakaian kata depan.

4.1.1.7 Hasil Tes Menulis Karangan Aspek Kelengkapan Isi Cerita

Aspek kelengkapan isi cerita difokuskan pada unsur-unsur cerita, yaitu adanya penokohan, latar, dan setting. Bobot penilaian pada aspek ini sebesar 2 poin. Hasil tes keterampilan menulis karangan aspek kelengkapan isi cerita dapat dilihat pada tabel di bawah ini. 98 Tabel 12. Hasil Tes Kelengkapan Isi No. Skor Nilai Kategori F Jumlah Rata-rata Nilai 1. 4 8 Sangat Baik 5 13,15 40 = 178 × 100 2. 3 6 Baik 6 15,78 36 38 × 8 3. 2 4 Cukup 22 57,89 88 = 58,55 4. 1 2 Kurang 7 18,42 14 Kategori Jumlah 38 100 178 Kurang Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil tes keterampilan menulis karangan aspek kelengkapan isi cerita sebesar 58,55 dengan kategori kurang. sebanyak 5 siswa atau 13,15 memperoleh nilai 8 dalam kategori sangat baik. Sebanyak 6 siswa atau 15,78 memperoleh nilai 6 dalam kategori baik. Sebanyak 22 siswa atau 57,89 mendapatkan nilai 4 dalam kategori cukup. Adapun 7 siswa atau 18,42 memperoleh nilai 2 dalam kategori kurang. Aspek kelengkapan isi cerita ini, siswa masih belum ada yang mencapai nilai dalam kategori sangat baik. Jumlah atau frekuensi siswa yang terbanyak, yaitu memperoleh nilai dalam kategori cukup sebanyak 22 siswa. Dengan demikian, siswa masih kurang lengkap dalam menceritakan isi tulisannya dengan melengkapi unsur-unsur ceritanya.

4.1.1.8 Hasil Tes Menulis Karangan aspek Kerapian Tulisan

Aspek terakhir adalah aspek kerapian tulisan. Aspek ini difokuskan pada tulisan yang rapi, bersih, dapat terbaca, dan tidak ada coretan. Bobot penilaian 99 aspek ini sebesar 2 poin. Hasil tes menulis karangan aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 13. Hasil Tes Aspek Kerapian Tulisan No. Skor Nilai Kategori F Jumlah Rata-rata Nilai 1. 4 8 Sangat Baik 8 21,05 64 = 230 × 100 2. 3 6 Baik 23 60,52 138 38 × 8 3. 2 4 Cukup 7 18,42 28 = 75,65 4. 1 2 Kurang Kategori Baik Jumlah 38 100 230 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai rata-rata hasil tes keterampilan menulis karangan aspek kerapian tulisan sebesar 75,65 dalam kategori baik. Sebanyak 8 siswa atau 21,05 memperoleh nilai 12 dalam kategori sangat baik. Sebanyak 23 siswa atau 60,52 memperoleh nilai 9 dalam kategori baik. Sebanyak 7 siswa atau 18,42 mendapatkan nilai 6 dalam kategori cukup. Tidak ada satu pun siswa memperoleh nilai 2 dalam kategori kurang. Pada aspek kerapian tulisan, masih ada beberapa siswa yang melakukan kesalahan. Kesalahan yang masih dilakukan siswa adalah penulisan judul yang seharusnya ditulis di tengah teks, masih banyak yang menulis judul dari tepi teks. Selain itu, mereka terkadang lupa untuk menuliskan sebuah judul. Ketika dalam menulis karangan, siswa masih banyak melakukan coretan dalam hasil tulisannya, dan siswa yang menggunakan tipe-x untuk menghapus tulisan yang salah. Sehingga hasil tulisan siswa kurang bagus, tidak bersih, dan tidak mudah terbaca. 100

4.1.1.9 Refleksi Prasiklus

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAREN 2 Peningkatan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Media Gambar Ilustrasi Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Saren 2.

0 0 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI TEKNIK KUMON DENGAN MEDIA LUKISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIGIRI BREBES.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI TEKNIK KUMON DENGAN MEDIA LUKISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIGIRI BREBES.

0 0 244

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 1 164

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi Melalui Media Objek Langsung pada Siswa Kelas V SD Negeri Kaliboyo II Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.

0 0 270

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LIMBANGAN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING MELALUI MEDIA LAGU.

0 0 130