Hasil Wawancara Siklus II

146 oleh guru. Selain itu, mereka terangsang dengan adanya media lukisan, karena dapat dengan mudah menuangkan ide atau gagasannya dalam hasil karangannya. Siswa juga mulai menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru. Tanggapan siswa terhadap tugas pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan media lukisan dan teknik kumon adalah menyenangkan. Para siswa merasa senang dan tertarik dengan media dan teknik yang digunakan oleh guru. Mereka tidak hanya berlatih menulis karangan sekali, tetapi beberapakali. Sehingga mereka mengetahui kesalahan dalam aspek penilaian menulis karangan. Pada saat itu pula, kesalahan tersebut langsung diperbaiki. Pengumpulan tugas diberi batas waktu tertentu sehingga siswa berlomba-lomba untuk mengumpulkannya secara tepat. Pada siklus II ini, siswa mengumpulkan tugas dengan baik dan tepat waktu. Ada beberapa siswa yang mengumpulkan sebelum batas waktu habis. Kejadian-kejadian yang muncul selama proses pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan media lukisan dan teknik kumon. Kegaduhan sudah semakin berkurang atau sama sekali siswa hanya berkonsentrasi untuk mengerjakan tugas dengan baik. Kejadian yang menghambat dalam proses pembelajaran sudah lebih positif.

4.1.3.2.4 Hasil Wawancara Siklus II

Wawancara merupakan data nontes untuk memperoleh informasi atau mengetahui pendapat siswa terhadap proses pembelajaran menulis karangan. Kegiatan wawancara dilakukan setelah selesai pembelajaran siklus II. Wawancara 147 ini hanya ditujukkan kepada siswa yang memperoleh nilai tertinggi, sedang, dan rendah. Hal-hal penting yang ada dalam wawancara terdiri atas: 1 minat siswa terhadap proses pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman, 2 pendapat siswa terhadap pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan media lukisan dan teknik kumon, 3 kesulitan siswa yang dialami dalam pembelajaran menulis karangan, 4 upaya yang dilakukan oleh siswa ketika mengalami kesulitan menulis karangan, dan 5 saran dan tanggapan terhadap proses pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan media lukisan dan teknik kumon. Kegiatan wawancara ini yang dilakukan pada siklus II, sebanyak tiga siswa yang menjadi subjek atau sasaran wawancara. Pada pertanyaan pertama mengenai minat siswa terhadap proses pembelajaran menulis karangan. Siswa yang memperoleh nilai tertinggi nomor responden 37 dengan pemerolehan nilai sebesar 94 menjawab ”Saya senang menulis karena pelajaran mengarang berdasarkan pengalaman melalui media lukisan dengan teknik kumon lebih mudah dan paham”. Siswa yang memperoleh nilai sedang nomor responden 7 mendapat nilai 79 menjawab ”Saya suka menulis karena menyenangkan”. Siswa yang memperoleh nilai rendah nomor responden 13 mendapat nilai 69 menjawab ”Saya kurang begitu senang atau kadang-kadang suka dengan pelajaran mengarang karena terlalu sulit”. Dari ketiga siswa tersebut sebagian besar menyatakan merasa senang dengan pembelajaran menulis karangan. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi dan sedang menjawab suka karena mereka memang suka membuat atau menulis karangan. Sebaliknya, Siswa 148 yang mendapatkan nilai rendah menjawab kurang begitu senang atau kadang- kadang. Kedua adalah pendapat siswa tentang media lukisan dan teknik kumon. Siswa mendapatkan nilai tinggi nomor responden 37 dengan pemerolehan nilai sebesar 94 menjawab ” Menurut saya menulis karangan berdasarkan pengalaman melalui media lukisan dengan teknik kumon menyenangkan karena ketika melihat lukisan tersebut memudahkan saya untuk menulis karangan dan penjelasan yang diberikan oleh guru mudah dipahami”. Siswa yang memperoleh nilai sedang nomor responden 7 mendapat nilai 79 menjawab ”Menulis berdasarkan pengalaman adalah kegiatan yang menyenangkan”. Siswa yang memperoleh nilai rendah nomor responden 13 mendapat nilai 69 menjawab ”Saya cukup senang dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman cukup menarik dengan menggunakan lukisan”. Pada siklus II ini sebagian siswa tergugah dan tertarik dengan media dan teknik yang diberikan oleh guru. Hal ini terbukti dengan adanya jawaban yang diberikan oleh siswa. Mereka mengungkapkan rasa senangnya terhadap media yang digunakan oleh guru. Pertanyaan ketiga, yaitu kesulitan siswa yang dialami dalam pembelajaran menulis karangan. Siswa yang memperoleh nilai tinggi nomor responden 37 dengan pemerolehan nilai sebesar 94 menjawab ”Saya masih mengalami kesulitan ketika menulis karangan yang harus sesuai dengan ejaan dan tanda baca, seperti tanda titik dan tanda koma”. Siswa yang memperoleh nilai sedang nomor responden 7 mendapat nilai 79 menjawab ”Saya kesulitan ketika menggunakan ejaan”. Siswa yang memperoleh nilai rendah nomor responden 13 mendapat nilai 149 69 menjawab ”Saya merasa kesulitan, yaitu membuat judul”. Pada siklus II ini siswa sudah mulai bisa menggunakan tanda baca dan ejaan, meskipun masih ada beberapa siswa yang masih merasa kesulitan. Akan tetapi, mereka sudah mampu menuliskan bagaimana menuliskan ejaan dengan baik. Pertanyaan keempat adalah upaya apa saja yang dilakukan siswa ketika mengalami kesulitan dalam menulis karangan. Siswa yang memperoleh nilai tinggi nomor responden 37 dengan pemerolehan nilai sebesar 94 menyatakan bahwa ”Saya bertanya kepada Ibu guru untuk dibimbing”. Siswa yang memperoleh nilai sedang nomor responden 7 mendapat nilai 79 menjawab ”Saya bertanya kepada teman”. Siswa yang memperoleh nilai rendah nomor responden 13 mendapat nilai 69 menjawab ”Saya hanya diam atau bertanya kepada teman ketika mengalami kesulitan”. Sebagian besar siswa sudah mulai aktif bertanya dan berani meminta bimbingan kepada guru. Pada pertanyaan kelima mengenai saran dan tanggapan terhadap proses pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan menggunakan media lukisan dan teknik kumon. Siswa yang memperoleh nilai tertinggi nomor responden 37 dengan pemerolehan nilai sebesar 94, yaitu menanggapi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan menjawab ”Saya suka pembelajaran yang diberikan oleh guru karena pembelajaran tersebut belum pernah diajarkan sebelumnya”. Siswa yang mendapat nilai sedang nomor responden 7 mendapat nilai 79 menjawab ”Saya suka pembelajaran yang dilakukan oleh guru”. Bagi siswa yang memperoleh nilai rendah nomor responden 13 mendapat nilai 69 menanggapi bahwa masih mengalami kesulitan 150 dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini terbukti pada kutipan ”Saya terkadang suka pembelajaran yang diberikan guru”. Siswa-siswa yang memperoleh nilai tinggi, sedang, dan rendah menanggapi tentang media dan teknik pembelajaran dilakukan oleh guru. Berdasarkan dari jawaban-jawaban yang diberikan oleh siswa pada siklus II sudah mencakup semuanya dan mengalami peningkatan yang optimal. Hal ini terbukti dengan jawaban yang diberikan oleh siswa ketika berwawancara, sehingga dalam perencanaan dan tindakan ini sudah optimal dalam penerapan teknik kumon dan media lukisan dalam pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman yang digunakan oleh peneliti.

4.1.1.2.4 Dokumentasi

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR ILUSTRASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SAREN 2 Peningkatan Menulis Karangan Deskripsi Dengan Media Gambar Ilustrasi Pada Siswa Kelas V Sd Negeri Saren 2.

0 0 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI TEKNIK KUMON DENGAN MEDIA LUKISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIGIRI BREBES.

0 1 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN MELALUI TEKNIK KUMON DENGAN MEDIA LUKISAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 KALIGIRI BREBES.

0 0 244

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BERDASARKAN PENGALAMAN DENGAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION PADA SISWA KELAS V SD N 6 PETOMPON SEMARANG.

0 1 164

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Pengalaman Pribadi Melalui Media Objek Langsung pada Siswa Kelas V SD Negeri Kaliboyo II Kecamatan Tulis Kabupaten Batang.

0 0 270

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SD NEGERI 3 LIMBANGAN DENGAN TEKNIK LATIHAN TERBIMBING MELALUI MEDIA LAGU.

0 0 130