126
Gambar 5. Aktivitas Siswa ketika Mengisi Lembar Wawancara
Pada gambar di atas dapat dilihat aktivitas siswa mengisi lembar wawancara sesuai pendapat mereka masing-masing. Selain itu, penelitian ini
menggunakan lembar wawancara. Aktivitas siswa ketika menerima lembaran wawancara, kemudian siswa mengisi lembar wawancara dengan bimbingan guru
setelah proses pembelajaran selesai.
4.1.2.3 Reflleksi Siklus I
Kegiatan siklus I, guru sudah memberikan stimulus dan latihan menulis karangan kepada siswa menerapkan keterampilan menulis karangan melalui
teknik kumon dengan media lukisan. Guru memberikan latihan kepada siswa untuk menulis karangan. Dari hasil tes menunjukkan bahwa hasilnya belum
maksimal. Hal ini dapat diketahui dari hasil nilai rata-rata keterampilan menulis karangan siklus I sebesar 68,36 termasuk dalam kategori cukup. Setiap aspek
penilaian yang diperoleh siswa juga masih tergolong kurang. Hal itu disebabkan kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan
127
oleh guru, sehingga belum mampu menulis karangan secara baik dan benar. Apalagi kurangnya siswa berlatih menulis karangan.
Data hasil nontes diperoleh dari data perilaku siswa yang sudah cukup bertindak positif terhadap pembelajaran menulis karangan, tetapi ada beberapa
siswa yang masih berperilaku negatif. Namun, sebagian besar siswa sudah cukup merespon dan memperhatikan pelajaran dengan penuh bersemangat serta mampu
berperan aktif bertanya langsung kepada guru ketika siswa mengalami kesulitan. Hanya saja, masih ada beberapa siswa yang suka mengganggu siswa lain ketika
proses penilaian berlangsung, pengumpulan tugas, dan masih ada juga siswa yang malu bertanya kepada guru, sehingga siswa tersebut hanya meminta bantuan
kepada teman sebangkunya saja. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap tiga siswa pada siklus I,
masing-masing siswa memberikan tanggapan yang beragam. Siswa yang memperoleh nilai tinggi dan nilai sedang mereka mengatakan bahwa sudah tidak
mengalami kesulitan dalam menulis karangan. Berbeda dengan jawaban siswa yang memperoleh nilai rendah mengaku masih mengalami kesulitan dalam
menulis karangan. Akan tetapi, kesulitan itu sedikit terbantu dengan adanya media lukisan dan penerapan teknik kumon. Ketiga siswa tersebut mengatakan bahwa
dengan penggunaan media lukisan melalui teknik kumon dapat membantu siswa dalam menulis karangan. Mereka beranggapan bahwa media lukisan yang
digunakan sangat menarik ditambah lagi dengan penerapan teknik kumon. Hal ini dimaksudkan agar para siswa tidak merasa jenuh, bosan, dan memudahkan siswa
dalam menulis karangan. Masing-masing siswa menyarankan agar lukisan yang
128
digunakan lebih diragamkan dan guru memberikan bimbingan kepada siswa lebih intensif lagi. Terbukti dari hasil wawancara pada siklus I, proses pembelajaran
yang telah dilaksanakan belum mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan pada sikus II.
Hasil dokumentasi foto diperoleh fakta bahwa pada proses pembelajaran masih ada siswa yang melakukan sikap negatif. Terbukti dari gambar yang
diambil pada waktu pembelajaran berlangsung. Situasi kelas masih terlihat kurang kondusif. Oleh karena itu, pada siklus II perlu adanya pengaturan kelas yang lebih
baik lagi. Berdasarkan data tes dan nontes pada siklus I belum mencapai target yang
ditetapkan. Hasil tersebut perlu ditindaklanjuti dalam pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman pada siklus II. Tindakan positif yang ada pada
siklus I perlu ditingkatkan, sedangkan hal-hal yang masih negatif perlu diperbaiki dan mengarah ke hal yang lebih positif pada pembelajaran siklus II. Upaya
memperbaiki perilaku siswa ke arah positif, maka pada pembelajaran menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan menerapkan media lukisan dan teknik
kumon siklus II yang akan direncanakan pada pembelajaran selanjutnya perlu persiapan dan perencanaan yang lebih matang lagi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan siklus II nantinya adalah memperbaiki kelemahan atau kekurangan yang ada pada sikus I dengan
mengkaji kesalahan-kesalahan yang masih dilakukan siswa pada setiap aspek penilaian menulis karangan, memberikan kesempatan lebih banyak kepada siswa
untuk bertanya dan mengemukakan tanggapannya, memberikan bimbingan, dan
129
motivasi kepada siswa untuk lebih memperhatikan penjelasan guru serta lebih tertib dalam mengumpulkan tugasnya di depan meja guru serta siswa yang suka
mengganggu untuk tidak melakukan kegaduhannya lagi atau lebih berkonsentrasi pada siklus II nantinya.
4.1.3 Siklus II
Pada siklus II merupakan perbaikan dari siklus sebelumnya dalam penerapan teknik kumon dengan menggunakan media lukisan untuk mengetahui
tingkat keterampilan menulis karangan. Hasil pelaksanaan pembelajaran menulis karangan dengan menerapkan teknik kumon dan media lukisan pada sikus II
terdiri atas data tes dan nontes dengan hasil penelitian berikut ini.
4.1.3.1 Hasil Tes Siklus II
Pemerolehan hasil tes siklus II merupakan perbaikan setelah melakukan kegiatan siklus I dalam pembelajaran menulis karangan dengan media lukisan dan
menerapkan teknik kumon. Tes tersebut untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa dalam menulis karangan setelah dilakukan pembelajaran siklus II.
Adapun rata-rata hasil tes siswa dalam menulis karangan berdasarkan pengalaman pada siklus II secara umum dapat digambarkan seperti tabel berikut.