Kromatografi Lapis Tipis KLT

15

5. Kromatografi Lapis Tipis KLT

Kromotografi Lapis Tipis KLT banyak digunakan karena teknik penggunaannya sederhana, salah satu metodenya menggunakan lempeng kaca. Biasanya larutan cuplikan ditotolkan pada lempeng kaca menggunakan pipa kapiler. Pada bagian bawah lempeng dicelup dalam larutan pengulsi di dalam wadah yang tertutup. Teknik ini dikembangkan pada tahun 1938 oleh Izmailoff dan Schraiber. Kromotografi adalah suatu proses migrasi diferensial dimana komponen-komponen cuplikan ditahan secara selektif oleh fase diam. Kromotografi merupakan cara pemisahan yang berdasarkan partisi cuplikan antara fase diam dan fase gerak. Lapisan yang memisahkan terdiri dari fasa diam ditempatkan pada penyangga yang berupa pelat gelas, logam atau lapisan yang cocok. Lapisan yang akan dipisahkan berupa larutan, ditotolkan berupa bercak atau pita awal Geritter, Bobbit dan Scwarting, 1991 pada salah satu bagian tepi pelat kromotografi sebanyak 0,01-0,1 µg. Setelah pelat atau lapisan ditaruh dalam bejana yang rapat yang berisi larutan pengembang yang cocok fasa gerak pemisahan ini terjadi selama perambatan kapiler pengembangan Geritter, Bobbit dan Scwarting, 1991. Untuk melaksanakan pemisahan dilakukan pada suhu kamar, sampai permukaan pelarut mencapai tinggi 15-18 cm, waktu yang diperlukan antara 20-40 menit Khopkar, S.M, 2008. 16 Noda plat KLT dapat diamati langsung dengan lampu UV pada panjang gelombang 254 nm366 nm, atau dengan menggunkan pereaksi semprot penimbul warna Hardjono Sastrohamidjojo, 1985. Setelah kering noda plat di identifikasi dengan harga Rf, meskipun harga Rf dalam lapisan tipis kurang tepat bila dibandingkan dengan kertas Geritter, Bobbit dan Scwarting, 1991. �� = Jarak noda terhadap titik awal jarak tempuh zat terlarut Jarak eluen terhadap titik awal jarak tempuh pelarut Harga Rf yang diperoleh hanya berlaku untuk campuran tertentu pada pelarut dan penyerap yang digunakan, meskipun demikian harga- harga Rf untuk berbagai campuran dari pelarut dan penyerap dapat diperoleh. Harga Rf untuk senyawa murni dapat dibandingkan dengan harga standar, biasanya digunakan untuk keperluan kualitatif. Sedangkan untuk penentuan kadar secara kuntitatif, plat KLT dibaca dengan alat TLC scanner yang dapat mengukur kekuatan noda menurut nilai absorbansi berbanding lurus dengan kadar.

6. Pemeriksaan Titik Lebur