47
1. Optimasi Waktu Reaksi Sintesis Senyawa Kalkon
Waktu reaksi yang digunakan untuk sintesis senyawa kalkon dari 3,4-dimetoksiasetofenon dan 3,4-dimetoksibenzaldehih adalah 2, 4 dan 6
jam. Optimasi waktu reaksi pada sintesis kalkon ini bertujuan untuk menentukan waktu reaksi yang paling optimum untuk mendapatkan
produk yaitu senyawa kalkon yang rendemennya paling tinggi. Hasil sintesis yang didapatkan menunjukkan bahwa rendemen
tertinggi terdapat pada senyawa hasil sintesis dengan lama pengadukan 4 jam Tabel 3. Dapat dilihat dari tabel bahwa dari hasil penelitian ini
ternyata waktu reaksi tidak mempengaruhi besarnya randemen yang dihasilkan. Tabel hasil menunjukan bahwa waktu reaksi yang digunakan
untuk mensistesis dari waktu 2 jam ke 4 jam mengalami peningkatan hasil pada senyawa produk dan mengalami penurunan ketika waktu reaksi yang
digunakan bertambah yakni sampai 6 jam. Kenaikan waktu reaksi dari 2 jam ke 4 jam menyebabkan naiknya randemen. Hal ini disebabkan
terjadinya peningkatan jumlah tumbukan antar partikel penyusun, akibatnya terjadi peningkatan rendemen. Sedangkan pada waktu 6 jam
terjadi penurunan rendemen disebabkan karena pada sintesis senyawa telah terjadi reaksi kesetimbangan dan terjadi beberapa reaksi yang
berlangsung selama reaksi. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan Kapella
2010 yang menjelaskan bahwa reaksi optimum pada reaksi kondensasi aldol silang rata-rata terjadi pada waktu reaksi 3-5 jam. Penurunan
48
rendemen pada waktu reaksi 6 jam berlawanan dengan penelitian yang telah dilakukan Sri Handayani, et al 2005 pada sintesis Flavanoid, yang
menyatakan bahwa semakin lama waktu reaksi yang digunakan maka semakin banyak produk reaksi yang dihasilkan.
Randemen diperoleh melalui uji kemurnian senyawa hasil sintesis menggunakan TCL scanner dengan data berat hasil sintesis. Masing-
masing variasi waktu yang didapatkan randemen secara berturut-turut yaitu 62,57; 63,35; dan 59,43. Randemen terbesar diperoleh pada waktu
reaksi 4 jam, sehingga waktu reaksi tersebut merupakan waktu reaksi optimum yang diperoleh.
2. Data Identifikasi Struktur Senyawa Hasil Sintesis