Roemaisa Profil Tokoh Wanita dalam Novel

commit to user gambar sampulnya. Sampul yang memajang gambar perempuan berkebaya hijau, dengan sebatang rokok menyala beserta asapnya yang mengepul, seolah mengajak orang di toko buku untuk segera mengambilnya. Apalagi kerlingan mata sang gadis yang tampil di sampul tersebut. Membicarakan masalah profil maka akan membicarakan masalah kepribadian karena profil dibentuk oleh kepribadian. Adapun kepribadian dibentuk oleh pola sikap manusia. Sikap pada dasarnya muncul dari interaksi manusia pada permasalahan kemanusiaan yang selalu muncul dan terjadi pada setiap manusia misalnya cinta kasih, penderitaan, pandangan hidup, kereligiusan, cita-cita, dan harapan. Di bawah ini akan dibahas berdasarkan kepada ketokohan.

a. Roemaisa

Tokoh perempuan ini adalah gadis cantik, anak dari seorang anak juru tulis yang pada akhirnya ibu dari seorang gadis bernama Jeng Yah. Dari segi pergaulan, ia berbeda dengan gadis lain yang lebih suka bergerombol dan cekikikan. Roemaisa lebih sering bepergian sendiri. Sebagai seorang perempuan dari keluarga terhormat, Roemaisa diberi kebebasan untuk menentukan pilihan hidup dan pendamping hidup. Dalam hal memilih pendamping hidup calon suami, Roemaisa tampak berbeda dengan gadis pada umumnya. Dia menyaratkan laki-laki calon pendampingnya untuk -gadis lain di masanya yang tidak boleh menolak pinangan laki-laki yang datang kerumahnya, namun Roemaisa dapat melakukan hal tersebut. Bila dihubungkan dengan teori nature teori alam yang dikemukakan oleh A. Skolnick J.H. Skolnick dalam Budiman commit to user 1999: 56 Roemaisa ternyata merupakan kekecualian. Teori ini menyatakan bahwa sesungguhnya wanita itu lebih emosional, lebih pasif, dan lebih submisif menyerah karena sudah menjadi kodratnya untuk lebih lemah dan amat tergantung kepada laki-laki dalam banyak hal untuk hidupnya. Kekecualian Roemaisa adalah sikap dan tingkah lakunya yang tidak biasa dan berbeda dari gadis lain pada saat itu. Memang pada awalnya digambarkan tokoh Roem merupakan tokoh yang lemah, penurut dan melayani selayaknya perempuan Jawa baik-baik tidak bekerja, hanya menerima pemberian suami Namun, setelah suaminya Idroes Maria menghilang ketika hendak mencetak merk klobot dan diperkirakan diculik tentara Jepang, ia berubah 180 derajat menjadi Roem yang tegar. Seperti yang digambarkan pada penggalan novel berikut. Roemaisa mengisi hari-harinya dengan menjual klobot-klobot itu di pasar dan toko obat, Dua hari sekali, diambilnya hasil penjualan klobot di tempatnya yang sama. ... Ibunda Roem memutuskan untuk menjual kalung dan gelang emas miliknya, untuk membeli tembakau rajang dan cengkeh. Sebenarnya, suaminya tak setuju. Ia menganggap apa yang dilakukan putrinya saat ini disebabkan kesedihan Roemaisa belum benar-benar hilang. Laki-laki itu lebih senang dengan Roemaisa yang dulu, yang penurut, menunduk ketika diajak berbicara orang lain, dan senantiasa melayani selayaknya perempuan Jawa baik-baik. Tapi sang ibu lalu angmas mau terima atau tidak, Roem yang sekarang, atau Roem yang layu dan seolah mati seperti sebulan yang lalu? Ratih Kumala, 2012: 82 commit to user Kutipan di atas menunjukkan kepribadian tokoh perempuan yang digambarkan penulis sebagai tokoh yang tegar mandiri yang berwibawa. Tidak lantas, karena ditinggal suami menjadi perempuan lemah yang hanya dapat menangis. Dengan demikian, teori nature yang memberi peran terbatas kepada kaum wanita, bukanlah sesuatu yang mutlak.

b. Jeng Yah