xxx
a. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin dimana merupakan bentuk jamak dari kata mediumyang terletak ditengah-tengah. Pengertian media secara umum
adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Menurut Asosiasi Teknologi Pendidikan AECT
media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesaninformasi. Menurut Sri Anitah 2008: 01 setiap media merupakan sarana
untuk menuju ke suatu tujuan. Sedangkan menurut Arief S. Sadiman 1994:02 media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Pendapat yang lain menurut
M. Atwi Suparman 2001:187 media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan,
pengirim dan penerima pesan itu dapat berbentuk orang atau lembaga, sedangkan media tsb dapat berupa alat-alat elektronik, gambar, buku dan sebagainya.
Menurut Gagne mengartikan media sebagai berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk belajar Arief S. Sadiman, 1994:
02. Gerlach dalam Wina Sanjaya 2006 : 163 “ a medium conceid is any person, material or event that leaner to acguire knoglege skill and attitude
”. Pendapat lain media adalah sebagai penyampai pesan the carries of massages. Trianto 2007:
75. Dari berbagai pendapat diatas bisa kita simpulkan media adalah segalayang dapat digunakan menyalurkan pesan atau informasi yang berupa alat-alat
elektronik, gambar, buku dan lain-lain yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
Comment [ A1] :
xxxi perhatian dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong tercapainya tujuan yaitu
terjadinya proses belajar pada diri siswa.
b. Media PembelajaranMedia Instruksional
Mengingat perkembangannyasejarahnya pada mulanya media hanya dianggap sebagai alat bantu bagi guru untuk mengajar teaching aids yang mula-
mula berupa alat bantu visual gambar, model,objek dan alat-alat lain yang mampu memberikan pengalaman kongkrit, mampu memotivasi belajar serta
mempertinggi daya serap dan retensi siswa, yang mana memiliki kelemahan yaitu orang hanya memusatkan perhatian pada alat visualnya saja kurang
memperhatikan aspek desain, pengembangan instruksional, produksi dan evaluasinya, kemudian tahun 1950-an berkembanglah audio visual yang
mempengaruhi penggunaan alat bantu audiovisual dalam kegiatan instruksional. Tahun 1960-1965 mulai memperhatikan siswa, menurut BF Skinner sebagaimana
dikutip oleh Arief sadiman 1994: 03 mendidik merupakan perubahan tingkah laku sehingga perlu media, maka hal tersebut mendorong terciptanya media
instruksional. Tahun 1965-1970 pendekatan system mulai digunakan dan sangat berpengaruh pada pendidikan yaitu penggunaan media sebagai bagian yang
integral dalam program instruksional, media tidak lagi dipandang sebagai alat bantu mengajar tetapi juga sebagai penyampaian pesanmembawa pesan dan harus
dipilih dan dikembangkan secara sistematis. Dalam pembelajaran penggunaan media dapat memfasilitasi peserta didik dalam belajar, karena itu perencanaan dan
penggunaan media penting diperhatikan. Media pembelajaran dapat dipergunakan
xxxii untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan mampu menyajikan pengalaman dari
yang konkret sampai yang abstrak. Seperti yang dikemukakan Edgar Dale dalam Barbara B dan Rita C,Richey 1994 : 15 bahwa media instruksional akan
membantu memberikan pengalaman kepada siswa dari yang kongkrit sampai
abstrak kerucut pengalaman Edgar Dale.
Gambar 1 Kerucut Pengalaman Edgar Dale Menurut Sri Anitah 2008: 02 media pembelajaran adalah setiap orang,
bahan, alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pebelajar menerima pengetahuan, keterampilan dan sikap. Sedangkan menurut
Arief S. Sadiman 1994: 4 media instruksional adalah media yang dipilih, dikembangkan dan atau digunakan dengan sengaja dan terarah sebagai proses
belajar seseorang dapat berlangsung dengan mudah. Menurut Azhar Arsyad 2007: 81 salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung
xxxiii dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Menurut
konsep De Corte sebagaimana dikutip oleh W.S Winkel 1996: 285, media pembelajaran adalah suatu sarana non personal bukan manusia yang digunakan
oleh tenaga pengajar, yang memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan instruksional. Dengan menggunakan media, guru
dapat memperkaya, memperluas, dan memperdalam proses belajar mengajar. Lebih-lebih bila tersedia media yang merangsang
Istilah media sangat popular dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi., sehingga media
yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. Tersedianya sejumlah media pembelajaran lebih dari satu organ penginderaan. memberikan
alternative kepada guru untuk memilih alat mana yang paling sesuai. Sebagian media dapat mengolah pesan dan respon siswa sehingga media itu sering disebut
media interaktif. Yang lebih terpenting lagi adalah media itu disiapkan untuk memenuhi kebutuhan belajar dan kemampuan siswa, serta siswa dapat aktif
berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu perlu dirancang dan dikembangkan lingkungan pembelajaran yang interaktif yang dapat menjawab dan
memenuhi kebutuhan belajar perorangan dengan menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektik guna menjalin terjadinya
pembelajaran. Pada intinya media pembelajaran memberikan keuntungan dan sumbangan
positif dalam proses pembelajaran bisa memotivasi siswa, menyebabkan kegiatan
xxxiv pembelajaran bervariasi, mengaktifkan siswa, memudahkan pemahaman dan
materi serta mendukung efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran.
c. Manfaat Media