Gambaran Umum Aceh Tenggara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Aceh Tenggara

Kabupaten Aceh Tenggara merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Aceh yang terletak di garis 2 0.55 – 4 0.16 Lintang Utara, 96 0.45 – 98 0.00 1. Utara berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues Bujur Timur yang dikelilingi pegunungan Bukit Barisan dan Gunung Leuser memanjang dari utara ke Selatan dengan batas sebagai berikut : 2. Selatan berbatasan dengan Subulussalam dan Provinsi Sumatera Utara 3. Timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara 4. Barat berbatasan dengan Aceh Barat Daya dan Aceh Barat Luas wilayah Kabupaten Aceh Tenggara adalah 423.141 Ha yang terdiri dari 16 kecamatan, 51 Kemukiman dan 385 Desa. Tabel 4.1. Rincian Luas Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009 No Jenis Lahan Luas Presentase Km 2 Ha 1 Tanaman Nasional Gunung Leuser TNGL 3.068.87 306.888 72.52 2 Hutan Lindung, Produksi dan Cadangan 520.38 52.038 12.29 3 Pertanian 423.49 42.349 10.00 4 Perkebunan 128.45 12.845 3.03 5 Perikanan 17.62 1.762 0.42 6 Peternakan 21.50 2.150 0.50 7 Pemukiman 18.54 1.854 0.43 8 Dll 32.56 3.253 0.77 Jumlah 4.231.41 423.141 100.00 Sumber : Bappeda Kab. Agara, 2010 Universitas Sumatera Utara Pada prinsipnya lahan di Kabupaten Aceh Tenggara terbagi dua yaitu lahan sawah dan bukan sawah. Pembagian lahan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.2. Rincian Luas Lahan Sawah dan Bukan Sawah ha Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009 Sumber : Bapeda Kab. Agara, 2010 Tabel diatas menunjukkan bahwa luas lahan sawah lebih kecil daripada luas lahan bukan lahan sawah 95.87 . Ditinjau, dari ketinggian, Kabupaten Aceh Tenggara terletak pada 40-1000 mdpl. Sehingga, kabupaten ini dapat dikategorikan sebagai daerah yang beriklim tropis dengan kelembaban udara sedang. Curah hujan rata- rata pertahun 153,5 mmthn dengan hari hujan rata-rata perbulan 12,75 haribulan, suhu berkisar antara 15 C – 31 C. Bulan basah terdapat pada bulan Agustus sampai dengan Desember sedangkan bulan relatif agak kering terdapat pada bulan Januari sampai Juli. No Kecamatan Luas Daerah Ha Rincian Lahan Sawah Bukan Sawah 1 Lawe Alas 66.348 2.117 64.247 2 Babul Rahma 79.832 1.615 78.217 3 Tanah Alas 49.175 1.200 47.975 4 Lawe Sigala-gala 6.020 1.268 4.752 5 Babul Makmur 5.918 1.490 4.428 6 Semadam 3.534 1.131 2.403 7 Leuser 16.462 16.462 8 Bambel 5.077 1.585 3.492 9 Bukit Tusam 4.660 894 3.766 10 Lawe Sumur 2.050 950 2.200 11 Babussalam 1.250 624 626 12 LaweBulan 5.369 1.323 4.046 13 Badar 41.442 189 41.253 14 Darul Hasanah 65.548 1.015 64.533 15 Deleng Pokhisen 19.329 1.748 17.581 16 Ketambe 50.091 320 9.771 Jumlah 423.141 17.469 405.672 Universitas Sumatera Utara Struktur atau jenis tanah di Kabupaten Aceh Tenggara pada umumnya adalah Podsolit Merah Kuning, Regosol dan Litosol. Jenis tanah yang dominan adalah regosol yang terletak di daerah-daerah berbukit yang mencapai +150.310 Ha atau bergelombang sampai dataran tertinngi. Derajat keasaman Ph tanah sangat bervariasi pada setiap daerahwilayah kecamatan. Potensi Lahan untuk pengembangan komoditas tanaman pangan dan holtikultura Kabupaten Aceh Tenggara untuk lahan sawah dan bukan sawah dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.3. Potensi Lahan Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009 No Kecamatan Sawah Lahan Kering Ha Jumlah Ha Perkarangan Tegalan Ladang 1 Lawe Alas 2.117 131 197 347 2.892 2 Babul Rahmah 1.615 258 2.150 - 4.023 3 Tanoh Alas 1.200 31 856 22 2.109 4 Lawe Sigala-gala 1.268 197 - 1.339 2.804 5 Babul Makmur 1.490 129 290 2.021 3.930 6 Semadam 1.131 90 710 - 1.931 7 Leuser - 53 678 1.460 2.191 8 Bambel 1.585 106 926 2.617 9 Bukit Tusam 894 26 510 55 1.485 10 Lawe Sumur 950 50 521 - 1.521 11 Babussalam 624 51 138 - 813 12 Lawe Bulan 1.323 50 449 124 1.946 13 Badar 189 141 179 1.380 1.886 14 Darul Hasanah 1.015 38 744 - 1.797 15 Deleng Pokhisen 1.748 93 585 231 2.657 16 Ketambe 320 587 119 1.497 2.523 Sumber : Bappeda Kab. Agara, 2010 Dari tabel tersebut terlihat bahwa lahan pertanian tanaman pangan yang berpotensi di Kabupaten Aceh Tenggara seluas 36.893 Ha yang terdiri dari 17.469 Ha lahan sawah, 1.799 Ha lahan pekarangan, 8.223 Ha lahan tegalan dan 9.402 Ha ladang. Pada tahun 2009 lahan sawah yang sangat potensi untuk ditanami padi sawah 15.702 Ha 89,88 dari 17.469 Ha. Sedangkan yang selebihnya 1.767 Ha sangat potensi untuk dikembangkan tanaman palawija jagungkedele. Universitas Sumatera Utara Pada saat musim rending peluang lahan sawah yang mungkin untuk dikembangkan tanaman padi seluas 16.350 Ha 93,59, dengan produksi 56.655 ton. Sedangkan untuk musim gadu peluang yang mungkin dikembangkan untuk menanam padi sawah seluas 7.861 Ha dengan produksi 40.091 ton yang berada pada kecamatan Lawe Alas, Lawe Aunan, Deleng Pokhison, Lawe Sigala-gala, Babul Makmur, dan Semadam. Pada musim gadu lahan sawah banyak dimanfaatkan untuk mengembangkan tanaman palawija jagung yaitu seluas : 4.367 Ha yang tersebar di beberapa kecamatan antara lain : Kecamatan Lawe Sigala-gala, Babul Makmur, Semadam, Deleng Pokhison, Tanoh Alas, Bukit Tusam, dan Bambel dengan Produksi rata-rata 6,75 tonHa sehingga total produksi 29.477,25 ton. Lahan tegalan dan ladang banyak dimanfaatkan untuk mengembangkan tanaman palawija jagung dengan luas lahan sebesar 17.625 Ha dengan intensitas pertanaman IP sebesar 150-200 pertahun untuk lahan seluas + 3.752 Ha 78,02 dengan luas pertanaman seluas 20.130 Ha, produksi sebesar 113.935,80 ton. Dari data peluang untuk lahan tegalan dan ladang seluas 3.873 Ha 21,97 dimanfaatkan untuk tanaman buah-buahan, sayur-sayuran dan obat-obatan. Demikian juga untuk lahan pekarangan dimanfaatkan untuk tanaman buah- buahan, sayur-sayuran dan obat-obatan serta bunga-bungaan. Pada tahun 2009, banyak lahan yang belum dimanfaatkan untuk pengembangan komoditi jagung palawija terutama lahan yang terletak di pinggiran DAS serta di daerah kecamatan pemekaran yaitu seluas 3.925 Ha. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Luas Lahan Tidur Sleeping Land Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009 No Kecamatan Sleeping Land Ha 1 Lawe Alas - - 2 Babul Rahmah 575 14.46 3 Tanoh Alas 435 11.54 4 Lawe Sigala-gala - - 5 Babul Makmur - - 6 Semadam - - 7 Leuser 317 33.55 8 Bambel 584 14.88 9 Bukit Tusam - - 10 Lawe Sumur - - 11 Babussalam - - 12 Lawe Bulan 37 0.94 13 Badar 404 10.29 14 Darul Hasanah 65 1.65 15 Deleng Pokhisen - - 16 Ketambe 490 12.48 Jumlah 3.925 100.00 Sumber : Bappeda Kab. Agara, 2010 Tabel tersebut terlihat bahwa luas sleeping land lahan tidur di Kabupaten Aceh Tenggara seluas 3.925 Ha. Peluang yang mungkin untuk dapat dikembangkan tanaman pangan dan holtikultura seluas 2.355 60 yaitu di Kecamatan Babul Rahmah seluas 381 Ha, Tanoh Alas 300 Ha, Louser 745 Ha, Bambel 329 Ha, Lawe Bulan 20 Ha, Badar 210 Ha, Darul Hasanah 30 Ha dan Ketambe 340 Ha. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut : Tabel 4.5. Luas Lahan Sawah Menurut Jenis Di Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009 No Kecamatan Sawah Lahan Kering Ha Jumlah Teknis 12 Teknis Sederhana Desa Tadah Hujan 1 Lawe Alas - 500 647 970 - 217 2 Babul Rahmah - - 863 397 355 1.615 3 Tanoh Alas - 133 359 708 - 1.200 4 Lawe Sigala-gala - - 30 1.133 105 1.268 5 Babul Makmur - - 45 1.286 159 1.490 6 Semadam - - 107 580 444 1.130 7 Leuser - - - - - - 8 Bambel - 585 890 110 - 1.585 9 Bukit Tusam - - - 510 384 894 10 Lawe Sumur - - 950 - - 950 Universitas Sumatera Utara 11 Babussalam - 136 369 119 - 624 12 Lawe Bulan - 680 379 264 - 1.323 13 Badar - - 115 74 - 189 14 Darul Hasanah - - - 1.015 - 1.015 15 Deleng Pokhisen - 698 636 414 - 1.748 16 Ketambe - - - - 320 320 Jumlah - -2.732 5.390 7.580 1.767 17.469 Sumber : Bappeda Kab. Agara, 2010 Irigasi ½ Jumlah penduduk Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2009 sebesar 187.177 jiwa yang terdiri dari 88.930 pria dan 98.247 wanita, serta terdiri dari 51 mukim, 378 desa dan 40.911 kepala keluarga KK. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut ini . teknis dapat ditanami padi dengan IP = 150-200 pertahun, irigasi sederhana IP = 100-150 pertahun, irigasi desa IP = 100 pertahun dan untuk daerah tadah hujan 100 pertahun. Pada musim gadu untuk irigasi desa non PU dan tadah hujan dimanfaatkan untuk pengembangan palawija jagung. Tabel 4.6. Keadaan Penduduk Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009 No Kecamatan Jlh Mukim Jlh Desa Jumlah KK Penduduk Jumlah Jiwa Pria Wanita 1 Lawe Alas 4 28 3.471 6.900 7.890 14.790 2 Babul Rahmah 3 27 2.016 4.360 5.072 9.432 3 Tanoh Alas 3 14 878 1.965 1.950 3.915 4 Lawe Sigala-gala 4 35 369 8.607 8.735 17.342 5 Babul Makmur 3 21 3.236 6.110 6.404 12.514 6 Semadam 3 19 2.020 6.043 7.247 13.290 7 Leuser 3 23 1.562 3.105 4.021 7.126 8 Bambel 4 33 2.919 6.855 7.921 14.776 9 Bukit Tusam 3 23 1.936 5.322 6.760 12.082 10 Lawe Sumur 3 18 1.467 3.284 3.394 6.678 11 Babussalam 3 27 6.482 12.419 14.156 26.575 12 Lawe Bulan 3 24 2.916 4.270 6.226 10.496 13 Badar 3 18 3.034 5.649 6.079 11.728 14 Darul Hasanah 3 21 1.950 4.961 5.052 10.013 15 Deleng Pokhisen 3 22 1.256 4.387 2.057 6.444 16 Ketambe 3 25 2.148 4.639 5.283 9.976 Jumlah 51 378 40.991 88.930 98.247 187.177 Sumber : Bappeda Kab. Agara, 2010 Mata pencaharian penduduk Kabupaten Aceh Tenggara sebagian besar bertumpu pada sektor pertanian 78,72. Lanjutan Tabel 4.5 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.7. Mata Pencaharian Penduduk Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009 No Mata Pencaharian Jumlah Jiwa Persentase 1 Petani Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan 147.345 78.72 2 Pedagang 7.487 4.00 3 Industri 1.871 1.00 4 Pemerintahan 11.805 6.28 5 Lain – lain 18.717 10.00 Jumlah 187.177 100.00 Sumber : Bappeda Kab. Agara, 2010 Dari tabel tersebut di atas terlihat bahwa sektor pertanian mempunyai peringkat tertinggi yaitu + 147,345 jiwa 78,72 masyarakat Aceh Tenggara berusaha dalam bidang pertanian, kemudian disusul sektor lainnya yaitu 18.717 jiwa 10,00 ; pemerintahan 11.805 jiwa 6,28 ; pedagang 7.487 jiwa 4,00 dan sektor industri 1.871 jiwa 1,00 . Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Tenggara, tahun 2007 dan 2008 masing-masing 6,88 dan 7,45 dengan tingkat perkapita Tahun 2007 dan 2008 masing-masing sebesar Rp. 4.411.835,16 dan Rp. 5.051.024,37. Ditinjau dari peran sektor perekonomian tahun 2008, peran pertanian sebesar 68,94 , Pertambangan dan Penggalian 0,23 , Industri Pengolahan 3,57 , Listrik dan Air Minum 1,46 , Bangunan 6,81 , Perdagangan, Hotel dan Restoran 10,09 , Pengangkutan dan Komunikasi 1,93 , Keuangan, Persewaan dan Perusahaan 1,49 , dan Jasa-Jasa sebesar 5,47 . Dalam kurun waktu 4 empat tahun terakhir terhitung tahun 2004 sd tahun 2007, kegiatan perekenomian Kabupaten Aceh Tenggara masih didominasi sektor pertanian. Oleh sebab itu, intensifikasi bidang pertanian dengan pengelolaan yang efektif dan efisien merupakan suatu hal yang paling mendasar Universitas Sumatera Utara harus dilakukan karena sektor ini menyangkut 78,72 penduduk Kabupaten Aceh Tenggara. Ditinjau dari sudut produktifitas sektor pertanian, dapat dilihat yaitu : Tabel 4.8. Produktifitas Sektor Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara, 2009 Jenis Tanaman Luas Panen ha Prouktivitas tonha Produksi ha Padi 28.560 4.14 118.202 Jagung 25.248 3.55 89.571 Kedelai 79 1.07 84 Kacang Tanah 86 1.10 94 Ubi Kayu 138 11.92 1.645 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Agara, 2010 diolah Selanjutnya, dilihat dari luas tanam secara intensifikasi sektor pertanian, dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.9. Luas Tanam Intensifikasi ha Kabupaten Aceh Tenggara, 2009 Jenis Tanaman Intensifikasi Non Intensifikasi Jumlah Jagung 24.304 24.304 Kedelai 79 79 Kacang Tanah 80 2 82 Ubi Kayu 135 135 Ubi Jalar 34 34 Sumber : Dinas Pertanian Kab. Agara, 2010 diolah Intensifikasi tanaman jagung yang terjadi di Kabupaten Aceh Tenggara, dilihat dari benih jagung yang digunakan dapat dijelaskan bahwa benih hibrida sebanyak 24.871 ha dan benih komposit 377 ha. Produksi jagung Kabupaten Aceh Tenggara menunjukkan fluktuasi yang relatif stabil. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tenggara 2007, beberapa faktor yang diduga mempengaruhi angka produksi jagung antara lain : mahalnya harga benih jagung hibrida, keterbatasan tersedianya benih jagung yang berkualitas, relatif mahalnya harga pupuk, fluktuasi harga jual produksi serta sarana jalan antar propinsi mobiliasi produksi yang sangat jelek dan rusak berat. Universitas Sumatera Utara Hal itu menyebabkan keengganan masyarakat dalam menanam dan memproduksi tanaman jagung karena tidak mampu meningkatkan kesejahteraan para petani. Upaya pemerintah daerah melalui peran aktif dinas terkait bersama masyarakat diharapkan dapat mengeliminasi hambatan dalam produksi tanaman jagung tersebut. Berikut ditampilkan tabulasi data mengenai angka produksi jagung Kabupaten Aceh Tenggara, periode 1990-2009. Sebelum tahun 1996, kegiatan penanaman jagung oleh masyarakat Aceh Tenggara hanya bersifat untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan pasar. Bahkan penanganannya pun masih bersifat tradisional. Pengembangan tanaman jagung mulai dirasakan di Kabupaten Aceh Tenggara sejak tahun 1996, dimana petani mulai menanam jagung pada lahan kering di Kecamatan Babul Makmur, Babul Rahmah dan Semadam. Animo masyarakat untuk menanam jagung didasarkan pada harga yang cukup baik dan menguntungkan petani. Tanaman kemiri yang tua dan tidak produktif, tidak diganti oleh masyarakat karena mereka lebih menanam jagung yang usia panennya hasil jauh lebih cepat dirasakan. Perkembangan atas luas areal tanaman jagung terus bertambah. Hal ini mulai diamati oleh pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tenggara. Tahun 2001, melalui kerjasama antara Pemerintah Daerah Tingkat I provinsi dan Pemerintah Daerah Tingkat II disepakati untuk menangani tanaman jagung secara serius, dengan mengeluarkan kebijakan Proyek Peningkatan Produksi dan Ketahanan Pangan. Berbagai bantuan berupa sarana produksi penyediaan benih jagung hibrida, pupuk lengkap, herbisida, traktor tangan dan sebagainya diberikan kepada masyarakat. Selanjutnya, pada tahun 2002 kembali diluncurkan kebijakan pemerintah mengenai Proyek Pengembangan Agribisnis Jagung. Pilot proyek Universitas Sumatera Utara kegiatan ini di Kecamatan Babul Makmur dan Lawe Sigala-gala 500 ha lebih. Selain itu, pemerintah juga menyediakan corn seller, drayer, mesin pemecah jagung, pembuatan lantai jemur dan sebagainya. Melalui berbagai kebijakan pemerintah tersebut, peningkatan produktifitas mulai dirasakan. Tabel 4.10. Perkembangan Produktifitas Tanaman Jagung Kabupaten Aceh Tenggara 1990-2009 Tahun Produktifitas kwha 1990 4,80 1991 4,80 1992 4,90 1993 5,08 1994 5,20 1995 5,24 1996 5,24 1997 5,35 1998 5,32 1999 5,46 2000 5,54 2001 5,60 2002 5,66 2003 5,70 2004 5,85 2005 5,85 2006 6,00 2007 6,30 2008 6,30 2009 6,70 Sumber : Distan. Kab. Agara, 2010 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1. Karakteristik Responden