Kebijakan Bukan Harga Kebijakan Pemerintah 1. Pengertian Harga

merosot di saat-saat panen raya berlangsung. Berdasarkan pada situasi pasarnya harga patokan ditetapkan melalui a Penetapan harga dasar berdasarkan pada pendekatan ekonomi positif dan pendekatan ekonomi normative. Penetapan harga dasar tersebut bertujuan untuk menciptakan perimbangan pendapatan masyarakat yang bekerja disektor pertanian terhadap pendapatan masyarakat yang bekerja disektor industri. b Penetapan harga tertinggi ditetapkan dengan maksud untuk melindungi konsumen dari harga pasar yang terlalu tinggi dan menekan efek negatif yang ditimbulkan berupa inflasi.

2.2.4. Kebijakan Bukan Harga

Pemerintah sebagai dinamisator dan stabilisator jalannya pembangunan, disamping mengeluarkan kebijakan dalam harga juga membuat suatu kebijakan bukan harga untuk merangsang para produsen dan konsumen untuk selalu memiliki keseimbangan dalam melakukan proses pertukaran. Daniel 2004 menyatakan kebijakan yang diambil pemerintah tersebut meliputi, 1 Pengadaan sarana dan prasarana seperti infrastruktur jalan, jembatan, lantai jemur, gudang dan pasar merupakan prasarana utama yang dibutuhkan dalam proses pembangunan pertanian, manfaatnya tidak hanya sekedar menghubungkan satu daerah kedaerah lainnya tetapi memberikan manfaat seperti terbukanya informasi, penyaluran sarana produksi, serta menjamin kelancaran transportasi dan komunikasi. 2 Selama beberapa pelita, pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi selalu mendapatkan porsi dan memperoleh dana pembangunan yang cukup besar karena pengadaan jaringan irigasi memegang peranan penting dalam Universitas Sumatera Utara memacu peningkatan produksi. 3 Pelaksanaan program intensifikasi guna mendukung jalannya proses pembangunan pertanian untuk memperoleh ketahanan pangan dan swasembada. Dan 4 Pembentukan kelembagaan serta menggalang kemitraan untuk dimanfaatkan guna menunjang kegiatan perdagangan yang berasal dari produksi pertanian. Memang diakui tidak semua infrastruktur yang ada dibuat oleh pemerintah, ada sebagian infrastruktur diadakan oleh swasta, tetapi penggunaannya hanya sebatas untuk mereka sendiri. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Aceh yang meliputi 16 kecamatan, 249 desa dan 374 petani kelompok. Jangka waktu penelitian ini, khususnya dalam collecting data primer sekitar 4 bulan, sejak Mei – Agustus 2010. Dalam rentang kurun waktu tersebut, juga dilakukan pengumpulan data skunder dari instansi terkait.

3.2. Metode Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dan kajiantelaah atas secondary data yang dipublikasikan oleh berbagai instansi terkait. Struktur teori dikembangkan untuk membangun kerangka pemikiran dan hipotesis yang selanjutnya akan dijadikan dasar untuk pengujian. Jnis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Selain itu, sifat penelitian ini prediksi pendugaan berkaitan atas hasil panen jagung petani kelompok Kabupaten Aceh Tenggara.

3.3. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh melalui dua cara yaitu : 1. Data Primer, diperoleh secara langsung dari para petani kelompok sebagai unit sampel melalui wawancara dengan daftar pertanyaan yang telah terstruktur. Universitas Sumatera Utara