Pengertian Produksi dan Produsen Pertanian Sistem Produksi Pertanian

konsumsi, terutama produk pangan. Sejalan dengan itu, ketahanan pangan yang terjamin merupakan prasyarat kestabilan sosial dan politik. 3. Karena terjadi transformasi struktural dari sektor pertanian ke sektor industri maka sektor pertanian menjadi sektor penyedia faktor produksi terutama tenaga kerja yang besar bagi sektor non-pertanian industri. 4. Sektor pertanian merupakan sumber daya alam yang memiliki keunggulan komparatif dibanding bangsa lain. Proses pembangunan yang ideal mampu menghasilkan produk-produk pertanian yang memiliki keunggulan kompetitif terhadap bangsa lain, baik untuk kepentingan ekspor maupun substitusi impor Tambunan, 2001.

2.1.2. Pengertian Produksi dan Produsen Pertanian

Dalam melakukan usaha pertanian, produksi diperoleh melalui suatu proses yang cukup panjang dan penuh resiko. Menurut Kartasapoetra dkk 1986 Panjangnya waktu yang dibutuhkan tidak sama tergantung pada jenis komoditas yang diusahakan karena produk-produk pertanaian memiliki sifat 1 Dalam memproduksi hasil bumi, sifatnya hanya mengatur yaitu agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, dengan baiknya pertumbuhan tanaman tersebut maka akan didapat hasil yang baik, 2 Produksinya bersifat inelastis, artinya tidak dapat diperbesar sekehendak hati dalam waktu-waktu yang dikehendaki, mengingat segala sesuatunya tergantung pada iklim dan kondisi tanah, dan 3 Lekas rusak, maka usaha peningkatan produk tergantung dari pasar atau para konsumen, dekatnya pasar, lancarnya pemasaran, banyaknya permintaan dan terciptanya harga yang wajar merupakan pangkal kegairahan dalam peningkatan produksi. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya Komarudin 1991 menyatakan bahwa proses produksi mencakup satu operasi yang terpisah atau lebih, mungkin bersifat mekanis, kimiawi, perakitan, gerakan, hubungan pribadi atau administrasi. Oleh sebab itu dalam proses nya produsen perlu mempertimbangkan, jumlah dan mutu yang diperlukan, waktu siklus produksi dan penyerahan produknya, serta pemilihan dan penggunaan metode produksi yang paling ekonomis untuk mencapai jumlah, mutu dan waktu yang diperlukan. Berbagai komoditas bisa dilakukan dua kali sampai tiga kali dalam satu tahun. Sedangkan Daniel 2004 menyatakan bahwa produksi merupakan terjemahan dari production, yang merupakan sejumlah hasil dalam satu lokasi dan waktu tertentu. Dapat disimpulkan bahwa produksi adalah suatu aktivitas mengubah masukan input yang dilakukan oleh individu maupun kelompok tertentu Produsen berupa faktor-faktor produksi yang kemudian melalui suatu proses transformasi dalam satuan waktu tertentu dihasilkan keluaran berupa produk yang memiliki nilai manfaat.

2.1.3. Sistem Produksi Pertanian

Pada dasarnya produksi pertanian merupakan penciptaan atau penambahan manfaat, baik bentuk, tempat, waktu maupun gabungan dari manfaat tersebut. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi pertanian merupakan gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi tertentu Ahyari, 2002. Beberapa elemen yang termasuk kedalam sistem produksi pertanian tersebut adalah komoditi yang akan dihasilkan, lokasi untuk menghasilkannya, letak dari fasilitas yang digunakan, lingkungan tenaga kerja serta standar Universitas Sumatera Utara produksi yang berlaku. Secara umum dapat dikatakan sistem produksi pertanian ini akan memerlukan input, yang kemudian diproses dalam sistem produksi untuk kemudian mendapatkan output. Sistem produksi pertanian terdiri dari beberapa subsistem, demikian pula input untuk sistem produksi akan terdiri dari beberapa macam tergantung kepada sistem produksi yang dipergunakan. Untuk melaksanakan proses produksi pertanian diperlukan adanya beberapa masukan untuk sistem produksi, antara lain adalah bahan baku yang dipergunakan, tenaga kerja langsung yang diperlukan, dana yang tersedia untuk modal kerja serta hal-hal lain yang diperlukan. Dengan adanya masukan sistem produksi pertanian tersebut maka akan dapat dilaksanakan kegiatan produksi dengan mempergunakan sistem produksi yang ada. Bahan baku yang dapat dipergunakan akan menjadi input dari sistem produksi. Jumlah dan jenis dari bahan baku tentunya akan terkait dengan sistem produksi, yaitu kepada komoditi yang akan dihasilkan serta alat yang digunakan untuk menghasilkan komoditi tersebut. Dengan demikian, bahan baku ini akan mempunyai ketergantungan pula terhadap sistem produksi yang dipergunakan. Terkait penggunaan tenaga kerja langsung, keterampilan khusus sangat dibutuhkan. Tanpa adanya keterampilan khusus yang dimiliki oleh tenaga kerja seperti operator Hand traktor atau traktor maka pelaksanaan produksi melalui pengolahan tanah yang berupa faktor produksi akan mempunyai hasil yang kurang memuaskan. Untuk melaksanakan kegiatan produksi sangat dibutuhkan dana sebagai modal kerja yang juga merupakan input yang diperlukan oleh sistem produksi. Kekurangan dana untuk pembiayaan tenaga Universitas Sumatera Utara kerja, maupun penyediaan bahan baku serta biaya lainnya yang diperlukan akan mengakibatkan terganggunya pelaksanaan produksi dalam perusahaan tersebut.

2.1.4. Faktor Produksi Tanaman Jagung