Tabel 4.13. Jenis Bibit Tanaman Jagung yang Digunakan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Lokal 3
3.2 3.2
3.2 Hibrida
56 59.6
59.6 62.8
Komposit 35
37.2 37.2
100.0
Total 94
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian, 2010
4.2.2.2. Variabel Jenis Lahan
Selain itu, variabel jenis lahan juga dapat mempengaruhi hasil panen jagung mereka. Umumnya para responden menggunakan lahan kering 43,6,
sawah tadah hujan 36,2 dan lahan sawah irigasi 20,2. Berikut disajikan
tabel 4.13 mengenai jenis lahan yang dimanfaatkan oleh para responden. Tabel 4.14. Jenis Lahan yang Dimanfaatkan untuk Menanam Jagung
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid lahan kering 41
43.6 43.6
43.6 lahan sawah irigasi
19 20.2
20.2 63.8
lahan sawah tadah hujan
34 36.2
36.2 100.0
Total 94
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian, 2010
4.2.2.3. Variabel Luas Lahan
Variabel lain yang juga dapat mempengaruhi hasil panen para petani jagung adalah luas lahan yang ditanam atau digarap. Umumnya, semakin luas
lahan yang digarap maka semakin besar hasil panen yang akan diperoleh. Para petani memberikan informasi bahwa umumnya mereka mengerjakan lahan dengan
luas antara 1-4 ha 52,13.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, sebagian para petani juga menggarap lahannya antara 5-10 ha 24,47, 15 ha 15,95 dan dibawah 1 ha 7,45. Khusus para petani yang
menggarap lahan dibawah 1 ha adalah karena mereka melakukan kegiatan lain berupa penanaman padi di sawah. Artinya, keterbatasan luas lahan yang mereka
miliki tetap dimanfaatkan untuk kegiatan penanaman jagung.
Tabel 4.15. Luas Lahan yang Digunakan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 1 ha
7 7.45
7.45 7.45
1-4 ha 49
52.13 52.13
59.58 5-
1
0 ha 23
24.47 24.47
84.05 10 ha
15 15.95
15.95 100.0
Total 94
100.0
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian, 2010
4.2.2.4. Variabel Pupuk
Terkait dengan peningkatan hasil panen melalui penggunaan pupuk pada tanaman jagung, ternyata tidak semua petani menggunakannya. Alasan mereka
adalah karena kegiatan menanam jagung yang dilakukan sejak jaman dahulu oleh para pendahulu mereka, walaupun tidak menggunakan pupuk namun hasilnya
bagus. Pemikiran ini didasarkan pada keyakinan mereka bahwa lahan yang mereka kerjakan tergolong subur.
Tabel 4.16. Penggunaan Pupuk Pada Tanaman Jagung
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid ya, selalu 56
59.6 59.6
59.6 kadang-kadang
38 40.4
40.4 100.0
Total 94
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian, 2010
Universitas Sumatera Utara
Melalui tabel 4.15 diatas dapat dijelaskan bahwa 59,6 dari jumlah responden selalu menggunakan pupuk dan selebihnya 40,4 kadang-kadang
saja, tergantung pada pertumbuhan tanaman jagung itu sendiri. Bahkan mereka mengemukakan argumennya bahwa penggunaan pupuk tidak terlalu
mempengaruhi hasil panen tanaman jagung. Berikut ditampilkan beberapa alasan atas penggunaan pupuk bagi tanaman jagung.
Tabel 4.17. Alasan Penggunaan Pupuk
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent
Valid agar tanaman subur dan berbuah bagus
84 89.4
89.4 89.4
mencegah kematian tanaman
10 10.6
10.6 100.0
Total 94
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian, 2010
Tabel 4.16 diatas, memberikan gambaran bahwa alasan penggunaan pupuk adalah agar tanaman subur dan berbuah bagu 89,4, hanya sebagian dari para
responden yang menyatakan bahwa pupuk itu digunakan untuk mencegah kematian tanaman 10,6. Jika diamati lebih mendalam lagi, pupuk yang
digunakan oleh seluruh petani jagung merupakan pupuk anorganik yang diperoleh atau dibeli dari distributor pabrik. Berikut ditampilkan, jenis pupuk yang
digunakan oleh para petani jagung di Kabupaten Aceh Tenggara.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.18. Jenis Pupuk yg Digunakan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid NPK
15 16.0
16.0 16.0
POG 9
9.6 9.6
25.5 POC
14 14.9
14.9 40.4
NPK, POG, POC 56
59.6 59.6
100.0
Total 94
100.0 100.0
Sumber : Data Primer Hasil Penelitian, 2010
4.2.2.5 Variabel Obat-obatan