Ruang Guru Inventarisasi Sarana dan Prasarana SD Negeri Kacapiring a. Lahan

Bayu Saputra, 2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Seluruh sarana ruang guru yang baru diterima oleh sekolah dicatat di dalam Buku Penerimaan. Kemudian barang-barang tersebut dikelompokan lagi antara barang inventaris dengan barang bukan inventaris. Barang inventaris yang sudah diterima dan berada sekolah dicatat di dalam Buku Inventaris sebagai tanda bukti bahwa sekolah sudah menerima barang inventaris tersebut. Barang inventaris tersebut dicatat beserta data yang lengkap diantaranya meliputi jenis barang, jumlah barang dan pengkodean barang yang disesuaikan dengan peraturan dari pemerintah. Sedangkan untuk barang yang bukan inventaris dicatat di dalam Buku Bukan Inventaris disertai data yang lengkap. Selain dicatat dalam dokumen tertulis sekolah juga mencatat seluruh barang yang ada termasuk sarana ruang guru yang baru diterima ke dalam bentuk file di dalam komputer atau laptop Tenaga Administrasi Sekolah. MSP-2-ISP-KS1

h. Tempat Beribadah

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa sekolah melakukan pengelempokan barang inventaris dengan barang bukan inventaris. Hal tersebut dilakukan karena seluruh sarana yang ada di tempat beribadah sebagian adalah milik pemerintah dan sebagian bukan milik pemerintah, seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah bahwa: Seluruh sarana yang ada di dalam tempat beribadah terbagi ke dalam 2 macam yaitu barang milik pemerintah atau inventaris dan barang bukan milik pemerintah. Sarana yang termasuk ke dalam barang inventaris adalah barang milik pemerintah yang digunakan dalam waktu yang relatif lama diantaranya yaitu sajadah, lemari, mimbar, kipas angin dll. Sedangkan sarana di dalam tempat beribadah yang termasuk ke dalam barang bukan inventaris adalah barang bukan milik pemerintah yang digunakan dalam waktu yang relatif tidak lama seperti mukena, sarung dll. MSP-2-ISP-KS1 Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa sekolah mencatat semua barang yang ada ada di tempat beribadah baik itu barang inventaris maupun barang bukan inventaris, seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah bahwa: Seluruh sarana tempat beribadah yang baru diterima oleh sekolah dicatat di dalam Buku Penerimaan. Kemudian barang-barang tersebut dikelompokan lagi antara barang inventaris dengan barang bukan inventaris. Barang inventaris yang sudah diterima dan berada sekolah dicatat di dalam Buku Inventaris sebagai tanda Bayu Saputra, 2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu bukti bahwa sekolah sudah menerima barang inventaris tersebut. Barang inventaris tersebut dicatat beserta data yang lengkap diantaranya meliputi jenis barang, jumlah barang dan pengkodean barang yang disesuaikan dengan peraturan dari pemerintah. Sedangkan untuk barang yang bukan inventaris dicatat di dalam Buku Bukan Inventaris disertai data yang lengkap. Selain dicatat dalam dokumen tertulis sekolah juga mencatat seluruh barang yang ada termasuk sarana tempat beribadah yang baru diterima ke dalam bentuk file di dalam komputer atau laptop Tenaga Administrasi Sekolah. MSP-2-ISP-KS1

i. Jambanwc

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa sekolah melakukan pengelempokan barang inventaris dengan barang bukan inventaris. Hal tersebut dilakukan karena seluruh sarana yang ada di jambanwc sebagian adalah milik pemerintah dan sebagian bukan milik pemerintah, seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah bahwa: Seluruh sarana yang ada di dalam jambanwc terbagi ke dalam 2 macam yaitu barang milik pemerintah atau inventaris dan barang bukan milik pemerintah. Sarana yang termasuk ke dalam barang inventaris adalah barang milik pemerintah yang digunakan dalam waktu yang relatif lama diantaranya yaitu tempat air, kloset dll. Sedangkan sarana di dalam jambanwc yang termasuk ke dalam barang bukan inventaris adalah barang bukan milik pemerintah yang digunakan dalam waktu yang relatif tidak lama seperti gayung, ember dll. MSP-2-ISP-KS1 Selanjutnya berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah diperoleh informasi bahwa sekolah mencatat semua barang yang ada ada di jambanwc baik itu barang inventaris maupun barang bukan inventaris, seperti yang diungkapkan oleh kepala sekolah bahwa: Seluruh sarana jambanwc yang baru diterima oleh sekolah dicatat di dalam Buku Penerimaan. Kemudian barang-barang tersebut dikelompokan lagi antara barang inventaris dengan barang bukan inventaris. Barang inventaris yang sudah diterima dan berada sekolah dicatat di dalam Buku Inventaris sebagai tanda bukti bahwa sekolah sudah menerima barang inventaris tersebut. Barang inventaris tersebut dicatat beserta data yang lengkap diantaranya meliputi jenis barang, jumlah barang dan pengkodean barang yang disesuaikan dengan peraturan dari pemerintah. Sedangkan untuk barang yang bukan inventaris dicatat di dalam Buku Bukan