Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

yang tinggi imajinatif dan selalu tertantang oleh kemajemukan, berani mengambil resiko, dan mempunyai sifat yang tak kalah adalah selalu menghargai hak-hak orang lain, arahan bahkan bimbingan orang lain. Sebagaimana tujuan dari berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam. Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai, mengumpulkan informasi yang relevan, secara efisien dan kreatif mereka menyusun dan berbuat melalui informasi yang dikumpulkannya itu, bernalar secara logika berdasar informasi, dan datang dengan kesimpulan yang reliabel dan dapat dipercaya tentang lingkungan yang memungkinkannya tinggal dan berhasil di dalamnya.

2. Indikator Kemampuan Berpikir Kritis

Seseorang dikatakan berpikir kritis dapat dilihat dari beberapa indikator. Robert Ennis mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis menjadi lima indikator sebagai berikut. 32 32 Robbert H.Ennis, Critical Thinking, NewYork: Prentice Hall, 1996, h. 4-8. Tabel 2.1 Indikator Kemampuan Berpikir Kritis menurut Robert H. Ennis No. Indikator Sub indikator Keterangan 1 Melakukan Klasifikasi Dasar elementary classification Memfokuskan pertanyaan - Mengidentifikasi atau merumuskan masalah - Mengidentifikasi atau merumuskan jawaban yang mungkin - Menjaga kondisi pikiran Menganalisis argumen - Mengidentifikasi kesimpulan - Mengidentifikasi alasan yang dikemukakan - Mengidentifikasi alasan yang tidak dikemukakan - Mencari persamaan dan perbedaan - Mengidentifikasi dan menangani kelrelevanan dan ketidakrelevanan - Mencari struktur dari suatu argument - Merangkum Bertanya dan menjawab suatu pertanyaan tantangan - Mengapa? - Apa intinya? - Apa yang dimaksud dengan .. ? - Apasaja contohnya dan apa saja yang bukan contohnya? - Mengapa terjadi perbedaan? - Apa faktanya? 2 Membangun keterampilan dasar basic support Menilai kredibilitas suatu sumber - Sumber ahli - Konflik interes - Kesesuaian diantara beberapa sumber - Reputasi - Menggunakan prosedur yang diakui - Mengetahui resiko berdasarkan reputasi - Kemampuan memberikan alasan - Teliti No Indikator Sub Indikator Keterangan Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi - Terlibat dalam menyimpulkan - Interval waktu yang singkat antara observasi dan pembuatan laporan - Laporan dibuat oleh pengamat itu sendiri - Merekam hal-hal penting - Bukti-bukti yang kuat 3 Menyimpulkan inference Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi - Kondisi logis - Kelompok logis - Menafsirkan suatu pernyataan Menginduksi dan mempertimbangkan hasil induksi - Membuat generalisasi Membuat kesimpulan dan hipotesis Membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan - Latar belakang fakta - Konsekuensi - Penerapan prinsip-prinsip - Mempertimbangkan alternative Menyesuaikan, menimbang, dan memutuskan 4 Membuat klarifikasi lanjut advance clarification Membuat definisi dari suatu istilah dan mempertimbangkannya - Bentuk: sinonim, klarifikasi, jarak, kesamaan pernyataan, operasional, contoh, dan bukan contoh - Definisi strategi: tindakan dan mengidentifikasi serta menangani kebohongan Mengidentifikasi asumsi - Alasan-alasan yang tidak dikemukakan secara implicit - Asumsi yang diperlukan; membangun argument 5 Menyusun taktik dan strategi tactic and strategy Menentukan tindakan - Mendefinisikan masalah - Menyeleksi criteria untuk membuat solusi - Merumuskan alternative tindakan yang mungkin - Menentukan hal-hal yang dapat dilakukan sementara - Mereview - Memantau pelaksanaan Berinteraksi dengan orang lain - Memberikan label - Strategi logika - Retorika logika Presentasi posisi, lisan, atau tulisan Sumber: Robbert H.Ennis, Critical Thinking, NewYork: Prentice Hall, 1996, h. 4-8. Berdasarkan Tabel 2.1 dapat dilihat bahwa ciri-ciri berpikir kritis diantaranya adalah pandai mendeteksi permasalahan, mampu mengidentifikasi perbedaan- perbedaan informasi, suka mengumpulkan data untuk pembuktian faktual. Selain itu mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan masalah lainnya, mampu menarik kesimpulan generalisasi dari data yang telah tersedia dengan yang diperoleh dari lapangan, mampu membuat prediksi dari informasi yang telah tersedia, mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terdeteksi, mampu mengklarifikasi informasi dan ide. Jadi, pada penelitian ini indikator kemampuan berpikir kritis yang dinilai berdasarkan indikator kemampuan berpikir kritis menurut Robert H. Ennis yang dikelompokkan menjadi lima kelompok indikator yaitu melakukan klasifikasi dasar elementary clarification, membangun keterampilan dasar basic support, membuat inferensikesimpulan inferring, melakukan klasifikasi lanjut advanced clarification dan mengatur strategi dan taktik strategies and tactics. Indikator- indikator kemampuan berpikir kritis tersebut disesuaikan dengan subyek penelitian pembelajaran IPA biologi pada pokok bahasan Sistem peredaran darah manusia sub konsep uji golongan darah.

C. Kajian Materi Sistem Peredaran Darah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 7 Bandar Lampung T.P 2012/2013)

1 5 55

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 7 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 56

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampu

3 9 54

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas XI Semester Ganjil SMA Negeri 1 Natar Kab. Lampu

0 5 54

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI PADA MATERI PENGARUH HORMON TERHADAP METABOLISME.

0 0 37

PENGARUH PRAKTIKUM VIRTUAL PADA KONSEP SISTEM SARAF TERHADAP SIKAP ILMIAH, PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS IX.

0 0 53

PEMBELAJARAN BERBASIS PRAKTIKUM DAN ASESMENNYA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SMA.

1 1 57

PENGARUH METODE PRAKTIKUM VIRTUAL TERHADAP PENINGKATAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS XI PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH DI SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG

1 6 198

Pengaruh Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Biologi Peserta Didik Kelas XI SMA Al Kautsar Bandar Lampung

35 186 257

PENGARUH PRAKTIKUM VIRTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG

0 0 87