kritis siswa, adapun indikator berpikir kritis siswa yang digunakan yaitu indikator yang mengacu pada indikator kemampuan berpikir kritis Ennis yaitu melakukan
klasifikasi dasar, membangun keterampilan dasar, menyimpulkan, melakukan klasifikasi lanjut dan mengatur strategi dan taktik.
F. Hipotesis Penelitian
Sudjana menyebutkan bahwa penelitian adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk
melakukan pengecekkannya.
39
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan penelitian dinyatakan dalam bentuk
pernyataan. Oleh sebab itu, penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1. Hipotesis penelitian
Berdasarkan rumusan masalah untuk penelitian pengaruh praktikum virtual terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis pada materi sistem peredaran darah
siswa kelas XI SMA Negeri 10 Bandar Lampung H
= Tidak ada pengaruh praktikum virtual terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis pada materi sistem peredaran darah siswa kelas XI di SMA
Negeri 10 Bandar Lampung. H
1
= Ada pengaruh praktikum virtual terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis pada materi sistem peredaran darah siswa kelas XI di SMA Negeri 10
Bandar Lampung.
39
Nana Sudjana, Metode Statistika Bandung: Tarsito, 2001, h. 219.
Hipotesis Statistik H
: µ
0 =
µ
1
H
1
: µ
≠
µ
1
Keterangan : µ
1
= Rata-rata praktikum virtual. µ
2
= Rata-rata kemampuan berpikir kritis 2. Hipotesis Penelitian Kontribusi
Berdasarkan rumusan masalah untuk penelitian kontribusi praktikum virtual terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis pada materi sistem peredaran darah
siswa kelas XI SMA Negeri 10 Bandar Lampung. H
= Tidak terdapat kontribusi praktikum virtual terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis pada materi sistem peredaran darah siswa
kelas XI SMA Negeri 10 Bandar Lampung. H
1
= Terdapat kontribusi praktikum virtual terhadap peningkatan kemampuan berpikir kritis pada materi sistem peredaran darah siswa kelas XI SMA
Negeri 10 Bandar Lampung.
52
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan jenis desain penelitian Weak Experiment Design dan One grup pretest-postest Design. Weak
experiment design merupakan jenis desain yang tidak memiliki atau tidak dibangun dengan menggunakan variabel kontrol yang dapat mempengaruhi variabel terikat.
1
Oleh karena itu, Weak experiment design dikatakan sebagai jenis penelitian lemah sehingga perlu ditambahkan kelas replikasi atau kelas pengulangan untuk
meminimalkan kelemahan tersebut. Penggunaan kelas replikasi bertujuan untuk memperkuat hasil penelitian.
Artinya, apabila terdapat perbedaan antara pretest-posttest kelas eksperimen dan replikasi secara konsisten, dapat diyakinkan bahwa perbedaan memang dihasilkan
dari perlakuan. Desain ini dipilih karena belum diketahui pembelajaran yang setara pengalaman belajarnya dengan praktikum virtual untuk digunakan sebagai kelas
kontrol.
1
Jack R. Fraenkel dan Norman E Wallen, How To Design And Evaluate Research In Education Seventh Edition New York : McGraw Hill, 2008, h. 265.