commit to user
Tabel 4.3 PDRB Menurut Lapangan Usaha di Kota Pekalongan Atas Dasar
Harga Berlaku Tahun 2007-2009 Juta Rp
Lapangan usaha 2007
2008 2009
1. Pertanian
252.329,44 257.096,79
257.482,52 -
Tanaman bahan makanan 25.849,22
28.396,63 31.630,15
- Peternakan
31.883,53 37.864,46
44.752,85 -
Perikanan 194.596,69
190.836,70 181.099,49
2. Pertambangan
0,00 0,00
0,00
3. Industri pengolahan
559.906,09 646.107,71
690.347,06
4. Listrik, gas dan air minum
51.096,23 54.348,26
55.903,83 -
Listrik 48.524,41
51.630,62 53.104,23
- Gas
0,00 0,00
0,00 -
air minum 2.571,82
2.717,64 2.799,59
5. Bangunan
432.613,39 473.671,27
527.243,49
6. Perdagangan
707.096,91 749.770,68
803.633,82 -
perdagangan besareceran 616.488,18
645.813,75 685.929,18
- hotellosmenhotel
12.513,83 13.580,98
14.676,05 -
restoranrumah makan 78.094,90
90.375,96 103.028,59
7. pengangkutan komunikasi
362.244,84 377.582,89
398.189,28 -
angkutan kereta api 11.278,08
12.654,73 14.202,53
- angkutan jalan raya
281.336,16 288.692,75
299.871,38 -
jasa penunjang angkutan 3.666,19
3.792,47 3.977,62
- pos dan telekomunikasi
65.964,41 72.442,94
80.137,74
8. keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
233.782,08 247.152,67
260.053,64 -
perbankan 82.743,36
87.535,45 90.261,60
- lembaga keuangan non bank
38.953,48 42.762,49
45.204,69 -
sewa bangunan 105.408,46
108.896,14 115.604,14
- jasa perusahaan
6.676,78 7.958,59
8.983,21
9. jasa-jasa 394.747,03
418.889,07 483.845,74
- pemerintahan dan hankam
319.792,84 345.742,90
398.871,80 -
jasa sosial dan kemasyarakatan 24.315,05
24.257,32 27.172,08
- jasa hiburan dan rekreasi
1.120,02 1.231,14
1.929,94 -
jasa perorangan dan RT 49.519,12
47.657,70 56.508,91
PDRB 2.933.816,00 3.224.619,35 3.476.699,37
Sumber: BPS, Pekalongan dalam angka 2009
commit to user
Berdasarkan tabel 4.3 PDRB Kota Pekalongan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 PDRB Kota Pekalongan sebesar
3.224.619,35 dan pada tahun 2009 meningkat menjadi sebesar 3.476.699,37. Sedangkan indeks perkembangan PDRB berdasarkan
lapangan usaha juga mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:
commit to user
Tabel 4.4 Indeks Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha di Kota Pekalongan
Atas Dasar Harga Berlaku Th.2000=100 tahun 2007-2009
Lapangan usaha 2007
2008 2009
Pertanian 117,42
119,64 119,82
Tanaman bahan makanan 116,21
127,66 142,20
Peternakan 211,29
250,93 296,58
Perikanan 109,59
107,48 101,99
Pertambangan 0,00
0,00 0,00
Industri pengolahan 200,54
231,43 247,28
Listrik, gas dan air minum 422,56
449,45 462,31
Listrik 427,58
454,95 467,93
Gas 0,00
0,00 0,00
Air minum 345,88
365,49 376,52
Bangunan 273,55
299,51 333,38
Perdagangan 199,68
211,73 226,94
Perdagangan besareceran 190,41
199,47 211,86
Hotellosmenhotel 234,16
254,12 274,61
Restoranrumah makan 312,38
361,51 412,12
Pengangkutan komunikasi 235,86
245,85 259,27
Angkutan kereta api 204,31
229,25 257,29
Angkutan jalan raya 243,34
249,71 259,38
Jasa penunjang angkutan 349,32
361,35 378,99
Pos dan telekomunikasi 210,07
230,71 255,21
Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan
263,67 278,74
293,30 Perbankan
271,84 287,58
296,54 Lembaga keuangan non bank
278,55 305,79
323,25 Sewa bangunan
251,88 260,21
276,24 Jasa perusahaan
278,92 332,46
375,27 Jasa-jasa
263,09 279,18
322,47 Pemerintahan dan hankam
274,74 297,03
342,68 Jasa sosial dan kemasyarakatan
187,30 186,85
209,30 Jasa hiburan dan rekreasi
142,25 156,37
164,22 Jasa perorangan dan RT
249,16 239,80
284,33 PDRB
212.222 228,58
246,45
Sumber: BPS, Kota Pekalongan dalam angka
commit to user
b. Inflasi
Adalah kenaikan harga barang-barang secara keseluruhan. Inflasi menjadi indikator dalam melihat keadaan perekonomian suatu daerah
dalam jangka waktu tertentu. Inflasi juga mempunyai pengaruh terhadap pembangunan perekonomian di suatu daerah.
Pada tahun 2009 perkembangan inflasi Kota Pekalongan mengalami fluktuasi. Pada awal tahun 2009 angka inflasi sebesar 0,06 dan pada akhir
tahun sebesar 0,45. Untuk melihat perkembangan jalannya inflasi pada tahun 2009 ditunjukkan oleh tabel 4.5
commit to user
Tabel 4.5 Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen inflasi
di Kota Pekalongan tahun 2009
Sumber: BPS, Kota Pekalongan dalam angka 2009
4. Kondisi Usaha Batik di Pekalongan
Pekalongan dikenal dengan sebutan kota batik. Masyarakatnya sebagian besar berkecimpung di bidang usaha pembatikan. Kota
Pekalongan sebagai sentra industri tekstil khususnya batik dan perikanan dengan jumlah penduduk tahun 2009 sebanyak 276.158 jiwa dan 66
merupakan usia kerja yang mayoritas menekuni kerajinan batik. Batik sebagai nafas ekonomi kota Pekalongan telah tumbuh sejak
puluhan hingga ratusan tahun lalu terus selalu mengalami evolusi, meskipun kegiatan yang ada cenderung monoton. Yakni hanya terpaku
Bulan Kelompok Pengeluaran
Umum Bahan
Makanan Makanan
Jadi Perumahan
Sandang Kesehatan Pendidikan
Transportasi
Januari 0,06
1,77 0,71
1,05 4,49
4,64 0,17
4,77 Februari
0,17 0,83
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 0,0
Maret 0,24
2,92 0,13
0,3 0,79
0,0 0,0
April 0,19
2,53 0,24
1,41 0,42
0,0 0,0
0,09 Mei
0,24 0,56
1,41 0,03
0,42 0,71
0,0 0,0
Juni 0,21
0,2 0,68
0,0 0,0
0,0 0,0
0,0 Juli
0,31 0,46
0,0 0,0
1,35 0,0
2,32 0,0
Agustus 0,38
1,41 0,35
0,03 0,44
0,0 0,0
0,27 September
1,11 2,66
0,11 0,08
1,31 0,0
2,12 2,31
Oktober 0,23
0,51 0,36
0,83 0,09
0,3 0,02
1,06 November
0,26 0,5
0,33 0,15
0,16 0,19
0,19 0,75
Desember 0,45
0,29 1,95
0,22 0,1
0,26 0,07
0,06
commit to user
pada proses produksi dan menjualnya ke pasar. Kegiatan semacam itu telah berjalan rutin dalam rentang waktu yang cukup panjang.
Kegiatan batik yang berlangsung sejak 200 tahun silam dengan produk telah diperdagangkan tersebar hampir di semua provinsi dan
manca negara masih terus tumbuh. Adapun batik ekspor Indonesia hingga kini masih cukup bertahan meski banyak hambatan terkait dengan
masuknya produk-produk tekstil motif batik dari Cina dan Malaysia dalam era ekonomi global.
Sekretaris Badan Pengembangan Ekspor Nasional BPEN, Departemen Perdagangan Dede Hidayat ketika berada di Kota
Pekalongan dalam pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan cluster industri mengakui, jika perkembangan batik
di Indonesia meningkat sehingga tahun 2006 sudah mencapai 48,287 unit dengan menyerap tenaga kerja 792.285 orang dan nilai produksinya
menembus angka Rp 2,9 triliun. Unit batik itu tersebar di 17 provinsi di Indonesia. Antara lain jawa tengah yang pusatnya di Pekalongan.
Riyanto DC: 2008. Jumlah UKM batik di Pekalongan berjumlah 621 unit. Disperindagkop Kota Pekalongan 2010. Semuanya tersebar di
seluruh Pekalongan.
commit to user
5. Gambaran umum daerah dan objek penelitian