Fungsi Produksi Teori Produksi

commit to user Teori produksi jangka pendek secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : Qx = f L, K 2.1 Q = output suatu barang yang dihasilkan selama suatu periode tertentu . K = kapital input tetap L = tenaga kerja input variabel Persamaan produksi diatas adalah merupakan persamaan produksi dengan satu input variabel dan satu input tetap. Dalam teori produksi dengan satu input variabel terdapat 3 tiga anggapan yang harus dipenuhi yaitu dalam proses produksi hanya ada 1 satu input variabel dan hanya ada 1 satu input tetap serta input-input tersebut dapat dikombinasikan dalam berbagai macam proposi untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.

2. Fungsi Produksi

Fungsi produksi menurut Boediono 1992:64, adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan teknis antara tingkat output dan tingkat kombinasi dari penggunaan input-input. Salvatore 1996:97 menyatakan bahwa fungsi produksi untuk setiap komoditi adalah suatu persamaan, tabel atau grafik yang menunjukkan jumlah maksimum komoditi yang dapat diproduksi per unit waktu untuk setiap kombinasi input alternatif bila menggunakan teknik produksi terbaik yang tersedia. commit to user Menurut Lipsey 1995:129 menyatakan bahwa fungsi produksi adalah hubungan antara input yang dipergunakan dalam proses produksi dengan kuantitas yang dihasilkan. Lebih lanjut Sadono Sukirno 2003; 194 menyatakan bahwa fungsi produksi adalah kaitan di antara faktor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakan. Faktor-faktor produksi dikenal dengan istilah input dan hasil produksi disebut output. Hubungan antara input dan output dari faktor produksi dapat ditunjukkan secara matematis sebagai berikut: Q = f X1,X2,X3,.............,Xn 2.2 Q = Tingkat produksi output X1,X2,...Xn = Berbagai input yang digunakan Jadi jelas besar-kecilnya hasil produksi akan tergantung pada besar kecilnya pemakaian berbagai input yang digunakan. Pada intinya, fungsi produksi menjelaskan hubungan antara input dengan output, hal ini digambarkan pada tingkat mana sumber-sumber produksi ditransformasikan menjadi hasil produksi. Suatu asumsi dasar mengenai sifat dan fungsi produksi yaitu suatu fungsi produksi dimana semua produsen tunduk pada hukum yang disebut “Hukum Hasil Yang Semakin Berkurang” atau disebut dengan the law of diminishing return. Hukum ini mengatakan bahwa apabila faktor produksi yang bersifat variabel ditambah secara terus menerus maka pada mulanya akan menambah output total yang dihasilkan, akan tetapi commit to user setelah mencapai tingkat produksi output sejumlah tertentu maka produksi tambahan justru akan semakin berkurang dan pada akhirnya justru akan mencapai nilai negatif Sadono Sukirno, 2003:193. Faktor produksi dalam suatu proses produksi dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel. Faktor produksi tetap adalah jumlah faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi dimana faktor tersebut tidak dapat diubah secara cepat bila keadaan pasar menghendaki perubahan output. Faktor produksi dalam kenyataanya tidak ada yang sifatnya tetap secara mutlak. Pada umumnya untuk menyederhanakan analisis beberapa faktor produksi dianggap tetap misalnya tanah, gedung dan mesin. Faktor produksi tersebut tidak dapat ditambah atau dikurangi jumlahnya dalam waktu yang relatif singkat. Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang jumlahnya dapat diubah-ubah dalam waktu yang relatif singkat sesuai dengan jumlah output yang dihasilkan.Ari Sudarman, 1989:121

3. Produksi Dengan Satu Input Variabel