Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

commit to user 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan yang dilakukan di Negara kita pada hakekatnya adalah dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pembangunan nasional tersebut tidak hanya mengejar kemajuan fisik saja, tetapi juga kemajuan mental spiritual yang dilakukan selaras, serasi, dan seimbang. Pada era globalisasi ini, dimana teknologi yang sudah semakin maju dibutuhkan sumber daya manusia yang terampil. Memang banyak sumber daya manusia yang dimiliki oleh negara kita, namun Sumber Daya Manusia SDM tersebut tidak seperti apa yang diharapkan oleh setiap Dunia Usaha Dunia Industri DUDI. SDM yang diharapkan yaitu memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam usaha menciptakan sumberdaya manusia yang berkualitas. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang antara lain menyatakan: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa Hasbullah, 2005. Pendidikan Nasional merupakan suatu sistem pendidikan terpadu yang mencakup semua jenis, satuan, jalur, jenjang, dan kegiatan pendidikan yang bekaitan satu sama lain, ditata secara sistematis sebagai upaya untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satu jenis sekolah lanjutan tingkat atas adalah SMK. Standar isi pendidikan sekolah kejuruan itu berkaitan langsung dengan proses industrialisasi atau dunia usaha, terutama jika dikaitkan dengan fungsinya sebagai produsen tenaga kerja menengah. Pendidikan Sistem Ganda dilakukan dalam rangka kerjasama antara pihak sekolah dengan industri sebagai mitra kerja. Mitra adalah penting mengingat bahwa tujuan instruksional tentang satuan pendidikan kejuruan adalah mencetak 1 commit to user 2 lulusan yang siap pakai atau siap kerja, sehingga PSG sangat diperlukan. Karena dengan PSG ini, proses belajar adalah dengan menggabungkan antara belajar teori di bangku sekolah dengan belajar di dunia industri. Para siswa dapat secara langsung mengaplikasikan teori yang mereka peroleh di sekolah dengan praktek langsung di dunia usahaindustri, sehingga siswa mempunyai pengalaman kerja, etos kerja yang baik, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan yang menunjang sebagai usaha adanya peningkatan mutu dan kualitas lulusan SMK. Setiap DUDI harus mengadakan penseleksian terhadap orang yang melamar pekerjaan dan harus mengadakan pendidikan tambahan trainning terhadap setiap karyawannya, untuk mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Semua itu membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit, oleh sebab itu pemerintah mulai mencari pemecahan masalah sumber daya manusia tersebut. Pada saat ini, sangat dibutuhkan tenaga kerja yang berkualitas agar mampu membuat produk-produk unggulan yang mampu bersaing di pasar bebas. Kebutuhan calon tenaga kerja yang berkualitas untuk memenuhinya dibutuhkan suatu sistem pendidikan dan pelatihan yang berkualitas yakni, sistem pendidikan yang secara langsung terkait dengan tuntutan dan kebutuhan dunia kerja, direncanakan dan di evaluasi bersama. Salah satu upaya untuk menghadapi tantangan diatas, telah ditetapkan suatu kebijakan yang bertujuan mewujudkan relevansi pendidikan dengan kebut uhan dunia kerja yang disebut “keterkaitan dan kesepadanan” link and match. Salah satu bentuk perwujudan kebijakan pada Sekolah Menengah Kejuruan SMK adalah diterapkannya Pendidikan Sistem Ganda PSG. Pada kenyataaanya kondisi SMK masih belum memiliki kualifikasi kemampuan seperti yang diharapkan oleh dunia kerja. Hal ini bisa dilihat dari masih banyaknya kritik terhadap SMK mengenai lulusannya yang kurang di- persiapkan dengan baik untuk memasuki lapangan kerja, masih banyaknya lulusan SMK yang masih menganggur, dan lulusan yang bekerja masih ditraining lagi oleh DUDI. commit to user 3 Khusus mengenai SMA dan SMK Depdiknas memiliki kebijakan untuk meningkatkan rasio SMK lebih besar dari pada SMA, yaitu 70 SMK dan 30 SMA pada akhir tahun 2015. Kebijakan ini merupakan salah satu bentuk kesadaran bahwa bangsa Indonesia masih banyak memerlukan tenaga kerja tingkat menengah dari pada tingkat tinggi. Kebijakan tersebut tidak dapat diterapkan secara seragam di seluruh wilayah di Indonesia, melainkan harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing wilayah tersebut www: httpdigilib.itb.ac.id. Keadaan perekonomian bangsa Indonesia yang semakin menurun menyebabkan pemerintah mengalami kesulitan dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan, oleh karena itu bangsa Indonesia membutuhkan orang-orang yang mampu menciptakan peluang kerja. Berwirausaha dipandang sebagai salah satu bentuk usaha untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Selain itu, dengan berwirausaha memungkinkan terciptanya lapangan kerja baru sehingga pengangguran dapat ditekan jumlahnya. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk menumbuhkan kesadaran berwirausaha adalah melalui jalur pendidikan yaitu dengan jalan memasukkan mata diklat kewirausahaan ke dalam kurikulum pendidikan. SMK merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang bertugas mempersiapkan peserta didiknya menjadi tenaga kerja yang produktif, berpengetahuan luas, terampil, dan siap memasuki dunia kerja. Pengetahuan siswa tentang kewirausahaan dapat diperoleh dengan cara memberikan pelajaran kewirausahaan di sekolah. Tinggi rendahnya pengetahuan kewirausahaan siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan siswa tentang berwirausaha yang nantinya akan menjadi bekal ketika siswa akan memasuki dunia kerja. Menyadari dari adanya kelemahan SMK khususnya kesenjangan kemampuan lulusan yang tidak memenuhi kualifikasi DUDI, maka Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan telah mengembangkan pola penyelenggaraan pendidikan kejuruan, baik melalui unit produksi maupun program sekolah seutuhnya. Dalam hal ini, Depdiknas commit to user 4 menerapkan konsep Pendidikan Sistem Ganda pada SMK sebagai alternatif pemecahannya. Sekolah Menengah Kejuruan SMK Negeri 1 Sukoharjo merupakan SMK Bisnis dan Manajemen yang melaksanakan model Pendidikan Sistem Ganda. Bedasarkan wawancara awal dengan Kepala Sekolah SMK N 1 Sukoharjo, fenomena yang bisa ditangkap yaitu : 1 Implementasi PSG belum seperti yang diharapkan, yaitu lulusan yang bekerja masih ditraining lagi oleh DUDI, 2 Pembelajaran dan pelatihan yang terjadi di industri masih terkesan tertutup, 3 Banyak lulusan yang tidak tertampung di dunia kerja lebih memilih menganggur dan menunggu datangnya pekerjaan daripada berwirausaha atau membuka usaha sendiri. Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan judul penelitian sebagai berikut: “PENGARUH PROGRAM PENDIDIKAN SISTEM GANDA PSG TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN PENJUALAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 20102011 ”. B. Perumusan Masalah Pendidikan Sistem Ganda PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan keahlian kejuruan yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui bekerja langsung di dunia kerja, dan terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Sedangkan minat adalah sesuatu dengan apa anak mengidentifikasikan keberadaan pribadinya, dan wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang opportunity dan perbaikan preparation hidup. Agar masalah dalam suatu penelitian dapat dipertanggung jawabkan dengan baik, maka masalah harus dirumuskan dengan jelas. Berdasarkan pada pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruh antara program Pendidikan Sistem Ganda PSG terhadap commit to user 5 minat berwirausaha pada siswa kelas XII program keahlian penjualan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Sukoharjo tahun ajaran 20102011.

C. Tujuan Penelitian

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAKANAN CEPAT SAJI (FAST FOOD) DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA SMK NEGERI 10 MEDAN.

0 3 28

PENDAHULUAN PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS II JURUSAN AKUNTANSI DI SMK MUHAMMADIYAH 2KARANGANYAR.

0 4 9

PENGARUH SIKAP MENTAL WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS HASIL PERTANIAN SMK NEGERI 1 CIBADAK.

1 3 42

Pengaruh Pendidikan Sistem Ganda terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa Kelas III SMK Negeri 1 Purbalingga Tahun 2008/2009.

0 0 2

EFEKTIVITAS PROGRAM PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) PADA DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DUDI) BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 KLATEN.

3 32 226

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII KEAHLIAN JASA BOGA SMK NEGERI 1 SEWON.

0 0 140

PENGARUH PELAKSANAAN BUSSINESS CENTRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSOBO.

0 0 8

EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIK PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG) SISWA KELAS XII JURUSAN AKUNTANSI SMK MANDIRI ipi130089

0 0 14

PENGARUH SIKAP MENTAL WIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS HASIL PERTANIAN SMK NEGERI 1 CIBADAK - repository UPI S PTA 1006290 Title

0 0 3

EFEKTIVITAS PROGRAM PSG (PENDIDIKAN SISTEM GANDA) PADA DUDI (DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI) BIDANG KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI 7 DAN SMK MUHAMMADIYAH 2 YOGYAKARTA

0 0 29