Rumah Sakit Gambaran Umum Perusahaan

commit to user 30 BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Rumah Sakit

a. Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah suatu organisasi yang menyelenggarakan layanan kesehatan dengan memanfaatkan tenaga medis profesional, terorganisasi serta sarana kedokteran yang permanen, asuhan keperawatan berkesinambungan, diagnosa serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien Hasibuan, 2005: 6. Rumah sakit adalah suatu tempat pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan serta dapat dimanfaatkan untuk tenaga kesehatan dan penelitian Trisnantoro dalam Wibowo, 2010: 35. Rumah Sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna komprehensif, penyembuhan penyakit kuratif dan pencegahan penyakit preventif kepada masyarakat Widya, 2010. Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, yang dimaksudkan dengan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat Wikipedia, 2011. commit to user 31 Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa rumah sakit adalah suatu bagian integral suatu organisasi atau institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dengan memanfaatkan tenaga medis profesional, terorganisasi serta sarana kedokteran yang permanen, asuhan keperawatan berkesinambungan, diagnosa serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. b. Klasifikasi Rumah Sakit Klasifikasi rumah sakit berdasarkan kepemilikannya menurut Trisnantoro dalam Wibowo 2010: 36 sebagai berikut ini. 1 Rumah sakit milik pemerintah. Ada dua jenis rumah sakit milik pemerintah, yaitu rumah sakit milik pemerintah pusat RSUP dan rumah sakit milik pemerintah provinsi dan daerah RSUD. 2 Rumah sakit untuk militer. Sebagian besar rumah sakit di Indonesia berasal dari program pelayanan kesehatan milik militer di masa colonial Belanda. Contohnya adalah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto RSPAD Gatot Subroto. 3 Rumah sakit milik swasta, milik yayasan keagamaan, dan kemanusiaan. Rumah sakit keagamaan akan menjadi lembaga usaha yang praktis untuk mencari keuntungan atau menghidupi sumber daya commit to user 32 manusia, tempat bagi sebagian dokter spesialis untuk meningkatkan pendapatan setinggi-tingginya dan tempat penjualan industri farmasi. 4 Rumah sakit swasta milik dokter. Kepemilikan rumah sakit oleh dokter biasanya bersumber dari prestasi klinis seorang dokter. 5 Rumah sakit swasta milik perusahaan yang mencari keuntungan. Rumah sakit dianggap sebagai tempat yang menarik dan potensial untuk menghasilkan keuntungan. 6 Rumah sakit milik Badan Usaha Milik Negara. Beberapa Badan Usaha Milik Negara yang mempunyai rumah sakit, misalnya Pertamina, PT Aneka Tambang, PT Pelni, dan berbagai perusahaan perkebunan. Ditinjau dari kemampuan yang dimiliki, rumah sakit di Indonesia dibedakan menjadi lima macam klasifikasi yaitu Rumah Sakit Kelas A, Kelas B, Kelas C, Kelas D dan Kelas E Hasibuan, 2005: 6. 1 Rumah Sakit Kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis dan subspesialis luas, ditetapkan sebagai tempat pelayanan rujukan tertinggi top referal hospital atau disebut pula sebagai Rumah Sakit Pusat. 2 Rumah Sakit Kelas B adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis luas dan sub spesialis terbatas, direncanakan didirikan disetiap ibu kota provinsi. Rumah commit to user 33 Sakit pendidikan yang tidak termasuk kelas A diklasifikasikan sebagai Rumah Sakit Kelas B. 3 Rumah Sakit Kelas C adalah rumah sakit yang mempunyai 4 macam pelayanan spesialis dasar yaitu penyakit dalam, bedah, anak, kebidanan dan kandungan, direncanakan dibangun di setiap ibukota kabupaten yang mampu menampung pelayanan rujukan dari puskesmas. 4 Rumah Sakit Kelas D adalah rumah sakit yang bersifat transisi akan menjadi kelas C, kemampuan pelayanan yang dimiliki adalah kedokteran umum dan gigi, menampung rujukan dari puskesmas. 5 Rumah Sakit Kelas E adalah rumah sakit rumah sakit khusus yang menyelenggarakan satu macam pelayanan kedokteran saja, misalnya rumah sakit jiwa, kista, paru, kanker, dan lain-lain. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rumah sakit dapat diklasifikasikan berdasarkan kepemilikan yaitu rumah sakit milik pemerintah, rumah sakit milik militer, rumah sakit swasta milik yayasan keagamaan dan milik kemanusiaan, rumah sakit swasta milik dokter, rumah sakit swasta milik perusahaan yang mencari keuntungan, dan rumah sakit milik Badan Usaha Milik Negara. Sedangkan berdasarkan kemampuan yang dimiliki dalam melayani pasien atau masyarakat, rumah sakit diklasifikasikan menjadi rumah sakit kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. commit to user 34

2. Biaya

Dokumen yang terkait

activity based costing system sebagai alternatif penentuan harga pokok tarif jasa rawat inap pada rumah sakit (studi kasus pada rumah sakit umum aisyiyah kudus)

1 20 121

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RS Islam Klaten).

1 1 11

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 9

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG.

1 4 9

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta).

0 0 14

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSJD Surakarta).

0 0 14

PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 2 12

PENDAHULUAN PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 1 7

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN

0 0 3