commit to user 39
4. Metode Analisis Biaya Rumah Sakit
Menurut Mulyadi dalam Hasibuan 2005: 16 analisis biaya pada prinsipnya ada 2 metode yaitu:
a. Metode Konvensional, yaitu suatu metode penentuan harga pokok yang dirancang berdasarkan teknologi masa lalu. Biaya yang
digunakan dibagi dalam variabel-variabel produksi. Metode ini biasanya disebut full costing dan variable costing. Titik berat
penentuan harga metode ini hanya pada fase produksi saja. Contoh metode analisis biaya rumah sakit yang menggunakan metode ini
adalah direct apportionment simple distribution, simple down method, double distribution method, dan multiple distribution.
b. Metode Activity Based Costing, yaitu suatu metode penentuan harga pokok product costing yang ditujukan untuk menyajikan informasi
harga pokok produk secara cermat. Penghitungan ini mengukur secara cermat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang digunakan
untuk menghasilkan produk.
5. Activity-Based Costing ABC
a. Sejarah Activity-Based Costing ABC Pada tahap awal perkembangannya, ABC dimanfaatkan untuk
memperbaiki kecermatan perhitungan biaya produk dalam perusahaan- perusahaan manufaktur yang menghasilkan banyak jenis produk.
Masalah yang dihadapi perusahaan yang menghasilkan banyak jenis
commit to user 40
produk adalah pada pembebanan biaya overhead pabrik ke berbagai jenis produk yang dihasilkan perusahaan. ABC menawarkan dasar
pembebanan lebih bervariasi, seperti batch-related drivers, product- sustaining drivers, dan facility-sustaining drivers untuk membebankan
biaya overhead pabrik ke berbagai jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Pada perkembangan selanjutnya, sistem ABC tidak lagi terbatas pemanfaatannya hanya untuk menghasilkan informasi biaya produk
yang akurat, namun meluas sebagai system operasi untuk memotivasi personel dalam melakukan improvement terhadap proses yang
digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produkjasa bagi customer. Sistem ABC sekarang dimanfaatkan oleh perusahaan
manufaktur dengan produk tunggal, perusahaan jasa perbankan, transportasi, dan layanan kesehatan, perusahaan dagang bisnis retail
dan distributor, organisasi sektor publik, dan organisasi nirlaba. Sistem ABC dimanfaatkan untuk mengatasi kelemahan akuntansi
biaya trasisional yang didesain khusus untuk untuk perusahaan manufaktur. Semua jenis perusahaan sekarang dapat memanfaatkan
sistem ABC sebagai sistem akuntansi biaya, baik untuk tujuan pengurangan biaya cost reduction maupun untuk perhitungan secara
akurat biaya fitur produk atau jasa Mulyadi, 2003: 803.
commit to user 41
b. Pengertian ABC Activity-Based Costing pada dasarnya merupakan metode
penentuan kos produk product costing yang ditujukan untuk menyajikan informasi kos produk secara cermat accurate bagi
kepentingan manajemen, dengan mengukur secara cermat konsumsi sumber daya dalam setiap aktivitas yang digunakan untuk
menghasilkan produk Mulyadi, 2001: 54. Activity-Based Cost System adalah suatu metode kalkulasi biaya
yang menciptakan suatu kelompok biaya untuk setiap suatu kejadian atau transaksi aktivitas dalam suatu organisasi yang berlaku sebagai
pemacu biaya. Biaya kemudian dialokasikan ke produk dan jasa dengan dasar jumlah dari kejadian atau transaksi tersebut yang produk
atau jasa hasilkan Garrison dan Norren dalam Astuti, 2010. Activity-Based Cost System sistem ABC tidak hanya
memberikan kalkulasi biaya yang lebih akurat, tetapi juga memberikan kalkulasi apa yang menimbulkan biaya dan bagaimana mengelolanya,
sehingga sistem ABC juga dikenal sebagai sistem manajemen yang pertama Tunggal dalam Astuti, 2010.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bawa sistem ABC adalah suatu sistem manajemen biaya yang dirancang dengan
metode kalkulasi biaya yang lebih akurat atas aktivitas yang menimbulkan suatu kelompok biaya dan bagaimana mengelolanya
commit to user 42
dalam suatu organisasi dan dialokasikan ke produk atau jasa yang dihasilkan.
c. Konsep-konsep Dasar Sistem ABC Menurut Mulyadi 2003: 52, ada dua keyakinan dasar yang
melandasi sistem ABC. 1 Cost is caused.
Penyebab biaya adalah aktivitas. Pemahaman yang mendalam tentang aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya biaya akan
menempatkan personel
perusahaan pada
posisi dapat
mempengaruhi biaya. Activity-Based Costing System berangkat dari keyakinan dasar bahwa sumber daya menyediakan
kemampuan untuk melaksanakan aktivitas, bukan sekedar menyebabkan timbulnya biaya yang harus dialokasikan.
2 The causes of cost can be managed. Penyebab terjadinya biaya yaitu aktivitas dapat dikelola.
Melalui pengelolaan terhadap aktivitas yang menjadi penyebab terjadinya biaya, personel perusahaan dapat mempengaruhi biaya.
Pengelolaan terhadap aktivitas memerlukan berbagai informasi tentang aktivitas.
Metode ABC dalam Astuti 2010 adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan untuk
menghasilkan produkjasa. menyediakan informasi perihal aktivitas- aktivitas dan sumber daya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
commit to user 43
aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah setiap kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya cost driver yakni, bertindak
sebagai faktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi. Aktivitas-aktivitas ini menjadi titik perhimpunan biaya. Dalam metode
ABC, biaya ditelusuri ke aktivitas dan kemudian ke produk. Metode ABC
mengansumsikan bahwa
aktivitas-aktivitaslah yang
mengkonsumsi sumber daya, bukan produknya.
Process View
Gambar 2.1 Konsep Dasar
Activity-Based Costing
Sumber: Hansen dan Mowen, 2006
Menurut Cokins dalam Astuti 2010, ada dua asumsi penting yang mendasari metode ABC, yaitu sebagai berikut ini.
1 Aktivitas-aktivitas yang menyebabkan timbulnya biaya. Metode ABC bahwa sumber daya pembantu atau sumber daya
tidak langsung menyediakan kemampuannya untuk melaksanakan kegiatan bukan hanya sekedar penyebab timbulnya biaya.
Resources Performance
Activities Cost Driver
Cost Object
commit to user 44
2 Produk atau pelanggan jasa. Produk menyebabkan timbulnya permintaan atas dasar aktivitas
untuk membuat produk atau jasa yang diperlukan berbagai kegiatan yang menimbulkan sumber daya untuk melaksanakan
aktivitas tersebut. d. Syarat Penerapan ABC
Ada dua persyaratan dasar yang harus dipenuhi sebelum sebuah perusahaan mangadopsi konsep ABC Krismiaji, 2002: 138.
1 Proporsi biaya nonunit-based harus signifikan. Jika jumlah biaya ini kecil tidak material maka cara alokasi
manapun yang dipakai tidak banyak pengaruhnya terhadap akurasi. 2 Rasio konsumsi aktivitas unit-based dan nonunit-based harus
berbeda. Jika rasio konsumsi tersebut relatif sama, maka alokasi biaya
overhead kepada produk dengan menggunakan cost driver manapun tidak banyak berpengaruh pada akurasi harga pokok
produk. Menurut Supriyono dalam Astuti 2010, penentuan harga pokok
dengan menggunakan sistem ABC ada tiga syarat sebagai berikut ini. 1 Perusahaan mempunyai tingkat diversitas tinggi.
Bahwa sistem ABC mensyaratkan bahwa perusahaan memproduksi beberapa macam produk yang diproses dengan menggunakan
fasilitas yang sama. Kondisi yang demikian tentunya akan
commit to user 45
menimbulkan masalah dalam membebankan biaya ke masing- masing produk.
2 Tingkat persaingan industri yang tinggi. Yaitu terdapat beberapa perusahaan menghasilkan produk yang
sama atau sejenis. Dalam persaingan antar perusahaan yang sejenis tersebut maka perusahaan akan semakin meningkatkan persaingan
untuk memperbesar pasarnya. Semakin besar tingkat persaingan maka semakin penting peran informasi tentang harga pokok dalam
mendukung pengambilan keputusan manajemen. 3 Biaya pengukuran yang rendah.
Yaitu biaya yang digunakan dalam sistem ABC untuk menghasilkan informasi biaya yang akurat harus lebih rendah
dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh.
6. Pembebanan Biaya pada Activity-Based Costing