Tarif Gambaran Umum Perusahaan

commit to user 58

11. Tarif

a. Pengertian Tarif Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut rumah sakit bersedia memberikan jasa kepada pasien Trisnantoro dalam Wibowo, 2010. Tarif adalah sejumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan Supriyono, 2002: 332. Menurut Supriyono 2002: 332, ada beberapa faktor yang mempengaruhi baik faktor biaya maupun bukan biaya. - Biaya, khususnya biaya masa depan - Pendapatan yang diharapkan - Jenis produk jasa yang dijual - Jenis industri - Citra dan kesan masyarakat - Pengaruh pemerintah, khususnya undang-undang, keputusan, peraturan dan kebijakan pemerintah - Tindakan atau reaksi para pesaing - Tipe pasar yang dihadapi - Trend Ekonomi - Biaya manajemen - Tujuan non laba commit to user 59 - Tanggung jawab sosial perusahaan - Tujuan perusahaan, khususnya laba dan Return On Invesment ROI Tarif merupakan aspek yang sangat diperhatikan oleh rumah sakit, baik rumah sakit swasta maupun rumah sakit pemerintah. Rumah sakit swasta cenderung memiliki tarif yang lebih tinggi dibanding dengan penetapan tarif di rumah sakit pemerintah. Hal tersebut dikarenakan rumah sakit swasta tidak mendapat subsidi pemerintah, sehingga harus dapat membiayai sendiri seluruh biaya operasionalnya yang mengakibatkan tarifnya menjadi tinggi. b. Tujuan Penetapan Tarif Pada umumnya menurut Astuti 2010 tujuan penetapan tarif tersebut adalah sebagai berikut ini. 1 Bertahan hidup survival. Perusahaan menetapkan bertahan hidup sebagai tujuan utama, apabila menghadapi kesulitan dalam hal kelebihan kapasitas produksi, persaingan keras, atau perubahan keinginan konsumen. Untuk mempertahankan tetap berjalannya kegiatan produksi, perusahaan harus menetapkan harga yang rendah, dengan harapan akan meningkatkan permintaan. Dalam situasi demikian, laba menjadi kurang penting dibandingkan survival. commit to user 60 2 Memaksimalkan laba jangka pendek. Perusahaan memperkirakan permintaan akan biaya, dihubungkan dengan harga alternatif dan harga yang akan menghasilkan laba, arus kas, atau tingkat laba investasi maksimal. Dalam semua hal, perusahaan lebih menitikberatkan pada kemampuan keuangan yang ada dan kurang mempertimbangkan prestasi keuangan jangka pendek. 3 Kepemimpinan pangsa pasar leader of market share. Sebagian perusahaan ingin mencapai pangsa pasar yang dominan. Mereka yakin bahwa perusahaan dengan market share terbesar akan menikmati biaya terendah dan laba tertinggi dalam jangka panjang. Untuk itu, mereka menetapkan harga serendah mungkin. 4 Kepemimpinan mutu produk. Perusahaan dapat memutuskan bahwa mereka ingin memiliki produk dengan mutu terbaik di pasar. Keputusan ini biasanya mengharuskan penetapan harga yang tinggi untuk menutup biaya pengendalian mutu produk serta biaya riset dan pengembangan. 5 Tujuan-tujuan lain Tujuan-tujuan lain misalnya mempertahankan loyalitas pelanggan. Perusahaan mungkin menetapkan harga yang rendah untuk mencegah masuknya perusahaan pesaing atau dapat menetapkan harga yang sama dengan pesaing dengan tujuan untuk commit to user 61 mempertahankan loyalitas pelanggan. Menghindari campur tangan pemerintah, menciptakan daya tarik sebuah produk, dan untuk menarik lebih banyak pelanggan. c. Penetapan Tarif Dengan Metode Cost Plus Pricing Menurut Mulyadi 2001, penentuan tarif atau harga jual suatu produk atau jasa dengan menggunakan metode Cost Plus Pricing yaitu penentuan tarif jasa dengan cara menambahkan laba yang diharapkan diatas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk atau jasa. Tarif jasa berdasarkan Cost Plus Pricing dihitung dengan rumus:

12. Analisis Penetapan Tarif Rumah Sakit

Dokumen yang terkait

activity based costing system sebagai alternatif penentuan harga pokok tarif jasa rawat inap pada rumah sakit (studi kasus pada rumah sakit umum aisyiyah kudus)

1 20 121

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RS Islam Klaten).

1 1 11

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 9

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG.

1 4 9

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta).

0 0 14

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSJD Surakarta).

0 0 14

PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 2 12

PENDAHULUAN PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 1 7

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN

0 0 3