Biaya Gambaran Umum Perusahaan

commit to user 34

2. Biaya

a. Pengertian Biaya Biaya adalah penggunaan sumber-sumber ekonomi yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi serta objek atau tujuan tertentu Mardiasmo dalam Hasibuan, 2005: 8 Biaya adalah sumber daya yang dikorbankan sacrificed atau dillepaskan forgone untuk mencapai tujuan tertentu Horngren, Srikant, dan George, 2008: 31. Biaya adalah kos sumber daya yang telah atau akan dikorbankan untuk mewujudkan tujuan tertentu Mulyadi, 2003: 4. Sedangkan menurut Krismiaji 2002: 18, biaya adalah kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk membeli barang atau jasa yang diharapkan akan memberikan manfaat bagi perusahaan saat sekarang atau periode mendatang. Dari beberapa pengertian biaya diatas maka dapat disimpulkan bahwa biaya adalah kos penggunaan sumber-sumber ekonomi, sumber data, maupun sumber daya yang diukur dengan satuan uang, yang telah atau akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. b. Klasifikasi Biaya Biaya dapat diklasifikasikan berdasarkan dapat atau tidaknya biaya tersebut diidentifikasikan terhadap obyek biaya. Obyek yang commit to user 35 dimaksud adalah produk, jasa, fasilitas dan lain-lain Mardiasmo dalam Hasibuan, 2005: 8. Menurut Horngren, Srikant, dan George 2008: 31, biaya dapat diklasifikasikan sebagai berikut ini. 1 Biaya langsung dari obyek biaya berkaitan dengan obyek biaya tertentu dan dapat ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomi efektif-biaya. Contoh: biaya kaleng atau botol merupakan biaya langsung bagi perusahaan minuman kemasan kering. 2 Biaya tidak langsung dari obyek biaya berkaitan dengan obyek biaya tertentu namun tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya tersebut dengan cara yang layak secara ekonomis efektif-biaya. Contoh: gaji supervisor. Menurut Krismiaji 2002: 31, untuk tujuan pembebanan biaya, biaya diklasifikasikan sebagai berikut ini. 1 Biaya Langsung Merupakan biaya yang dapat dengan mudah dan meyakinkan ditelusur ke obyek biaya tertentu. Contoh: biaya tenaga kerja. 2 Biaya Tidak Langsung Merupakan biaya yang tidak dapat dengan mudah dan meyakinkan ditelusur ke obyek biaya tertentu. Contoh: gaji manajer. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa biaya dapat diklasifikasikan menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung, commit to user 36 berdasarkan pada pembebanan biaya kepada obyek biaya yang dapat maupun tidak dapat ditelusur untuk berbagai tujuan. c. Biaya di Rumah Sakit Menurut Horngren dalam Astuti 2010, biaya yang ada di rumah sakit diklasifikasikan menjadi dua, sebagai berikut ini. 1 Departemen pusat laba revenue centre. Biaya ini juga mempunyai biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung dari jasa yang dihasilkan. Contoh dari departemen pusat laba adalah rawat jalan, rawat inap, laboratorium, kamar operasi, gawat darurat, dan radiologi. 2 Departemen pusat biaya cost centre. Departemen ini dianggap sebagai departemen pembantu. Biaya yang ditimbulkan dikategorikan sebagai biaya tidak langsung bagian cost centre, karena tidak dapat diidentifikasi secara langsung terhadap jasa yang dihasilkan di rumah sakit. Contoh biaya ini adalah biaya manajemen, laundry, makanan, rekam medis, dan lain-lain.

3. Analisis Biaya di Rumah Sakit

Dokumen yang terkait

activity based costing system sebagai alternatif penentuan harga pokok tarif jasa rawat inap pada rumah sakit (studi kasus pada rumah sakit umum aisyiyah kudus)

1 20 121

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RS Islam Klaten).

1 1 11

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 9

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG.

1 4 9

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta).

0 0 14

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSJD Surakarta).

0 0 14

PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 2 12

PENDAHULUAN PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 1 7

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN

0 0 3