Deskripsi Jabatan Gambaran Umum Perusahaan

commit to user 8

5. Deskripsi Jabatan

a. Direktur. Direktur memiliki tugas sebagai berikut ini. 1 Menyusun kebijakan penyusunan program jangka pendek, menengah, dan panjang sesuai kebijakan program kesehatan. 2 Menyusun peraturan pelaksanaan tugas diseluruh aparat rumah sakit. 3 Mengkoordinasikan seluruh sumber daya yang tersebut untuk merealisasikan rencana kegiatan secara efektif dan efisien. 4 Memimpin, mengarahkan, dan mengerakkan seluruh sumber daya manusia yang tersedia sehingga dapat mencapai hasil yang maksimal. 5 Mengkoordinasi dan mempertanggungjawabkan seluruh pelaksanaan kegiatan rumah sakit serta melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap seluruh unsur pelaksana. 6 Melaporkan seluruh pelaksanaan kegiatan rumah sakit secara hierarki sebagai bahan informasi serta pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. b. Wakil Direktur Medis. Wakil Direktur Pelayanan Medis adalah pejabat yang berfungsi sebagai wakil dari pimpinan tertinggi rumah sakit yang membawahi di bidang medis dan bertugas melaksanakan fungsi manajemen bagian medis dan perawatan meliputi perencanaan, pengorganisasian, commit to user 9 mengkoordinasian, pengawasan, penganggaran, dan evaluasi. c. Wakil Direktur Umum dan SDM. Wakil Direktur Umum membawahi bagian administrasi dan personalia, dan umum. Tugasnya sebagai berikut ini. 1 Menggerakkan, mengkoordinasikan, mengevaluasikan proses pengelolaan tugas dari bagian-bagian dibawahnya. 2 Melaksanakan fungsi manajemen di bidangnya. d. Komite Medik. Komite Medis bertugas sebagai berikut ini. 1 Melaksanakan penelitian medis dan bidang-bidang lain yang terkait dengan peningkatan mutu pelayanan medis. 2 Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh rumah sakit. 3 Melakukan koordinasi pembuatan laporan rumah sakit dan laporan pertanggungjawaban direktur. e. Sistem Pengendalian Intern. Satuan Pengendalian Internal bertugas sebagai berikut : 1 Mengkoordinasi pelatihan, pendidikan, penataran, penelitian, dan perpustakaan rumah sakit. 2 Menyusun program orientasi pendidikan dan penelitian mahasiswasiswa praktek. 3 Melaksanakan koordinasi dengan instansi dengan institusi dan bagian lain dalam menyusun rencana pendidikan dan pelatihan commit to user 10 rumah sakit. 4 Melakukan pemantauan, pengawasan, dan evaluasi terhadap kegiatan pendidikan, pelatihan, dan perawatan. 5 Mengembangkan sistem informasi akuntansi rumah sakit dan pelaksanaannya secara konsekuen. f. Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan. Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan bertanggungjawab mengatur serta mengendalikan kegiatan dalam bidang pertahanan rumah sakit. Dan tugasnya mengembangkan dan menerbitkan kebijaksanaan dan prosedur melalui otorisasi manajemen untuk kegiatan akuntansi, anggaran, perpajakan, perencanaan, dan peramalan laporan keuangan serta pengukuran kinerja. g. Kepala Bidang Perawatan. Kepala Bidang Perawatan bertanggungjawab dalam pelayanan serta mengkoordinasikan kegiatan pelayanan keperawatan pada beberapa ruang rawat. Tugasnya adalah: 1 Menyampaikan dan menjelaskan kebijakan di bidang keperawatan kepada kepala ruang di wilayah kerjanya. 2 Memberi bimbinagan kepada ruang rawat tentang pelaksanaan pelayanan keperawatan sesuai kebijakan di bidang keperawatan yang berlaku. commit to user 11 h. Kepala Bidang Pelayanan Medis. Kepala Bidang Pelayanan Medis bertanggungjawab dan berwenang mengelola pelayanan medis, tugasnya sebagai berikut ini. 1 Mengkoordinir pengaturan jadwal jaga dokter spesialis maupun dokter jaga. 2 Mengkoordinir rotasi jaga dokter umum. 3 Mengevaluasi kedisiplinan dokter-dokter dalam memberikan pelayanan kepada pasien. i. Kepala Unit Rawat Inap. Kepala bidang unit rawat inap berada dibawah dan bertanggungjawab kepada kepala bidang pelayanan medis dalam bidang koordinasi, pemantauan dan pengawasan, evaluasi dan pengendalian atas kegiatan medis dan penggunaan fasilitas medis. j. Kepala Bidang Penunjang Medis. Kepala bidang penunjang medis bertanggungjawab untuk kelancaran, keakuratan jenis, dan jumlah penerimaan, penyimpanan obat, dan alat kesehatan di gudang farmasi. Selain itu, fungsi gudang medis untuk menerima, menyimpan obat, dan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan kualitas obat yang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia. k. Kepala Bagian Administrasi Personalia dan Umum. Kepala bagian administrasi personalia dan umum bertugas sebagai berikut ini. commit to user 12 1 Merencanakan kebutuhan dan melakukan seleksi calon penerimaan pegawai. 2 Merencanakan pendidikan dan pengembangan kepegawaian sesuai rencana anggaran. 3 Melaksanakan cara-cara efektif dan efisien dalam tugas personalia. 4 Memotivasi staf kerja kearah yang lebih tinggi dan produktivitas pengembangan diri. 5 Mengawasi dan mengendalikan pelaksanakan peraturan yang berkaitan dengan kepegawaian. 6 Membuat laporan kepegawaian untuk pihak intern dan ekstern. l. Seksi Akuntansi. Seksi akuntansi berada dibawah dan bertamggungjawab kepada kepala bagian akuntansi dan keuangan dalam pelaporan keuangan kegiatan rumah sakit, akuntansi dan verifikasi. m. Seksi Keuangan. Seksi keuangan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala bagian akuntansi dan keuangan dalam memantau, mengawasi, evaluasi dan pengendalian atas kegiatan mobilisasi dana, kasir, dan penagihan biaya pelayanan rumah sakit. commit to user 13

6. Fasilitas Pelayanan

Dokumen yang terkait

activity based costing system sebagai alternatif penentuan harga pokok tarif jasa rawat inap pada rumah sakit (studi kasus pada rumah sakit umum aisyiyah kudus)

1 20 121

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RS Islam Klaten).

1 1 11

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 9

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG.

1 4 9

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta).

0 0 14

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSJD Surakarta).

0 0 14

PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 2 12

PENDAHULUAN PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 1 7

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN

0 0 3