Tarif Jasa Rawat Inap Hasil Self Assesment Tenaga Pengelola

commit to user 19

9. Tarif Jasa Rawat Inap

Tarif jasa rawat inap yang berlaku di RS PKU Muhammadiyah Karanganyar sebagai berikut ini. Tabel I.2 Tarif Jasa Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Karanganyar Kelas Tarifhari VIP Rp 160.000,00 Kelas I Rp 120.000,00 Kelas II Rp 75.000,00 Kelas III Rp 55.000,00 Sumber: RS PKU Muhammadiyah Karanganyar

10. Hasil Self Assesment

Table I.3 Hasil Self Assesment

11. Tenaga Pengelola

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar melaksanakan tugas untuk memberi pelayanan kepada masyarakat didukung dengan 236 pegawai. Berikut ini pegawai Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar berdasarkan pendidikan. Unsur Klasifikasi Rumah Sakit RS PKU Muhammadiyah Karanganyar D C B A Pelayanan 30 76 142 287 150 Ketenagaan 36 140 283 523 207 Fisik Bangunan 20 26 42 50 33 Peralatan 24 38 73 140 65 Total 110 280 540 1000 455 Sumber: RS PKU Muhammadiyah Karanganyar commit to user 20 a Tenaga Medis. - Dokter Spesialis Anak : 2 Orang - Dokter Spesialis Penyakit Dalam : 3 Orang - Dokter Spesialis Obsgyn : 4 Orang - Dokter Spesialis Bedah : 4 Orang - Dokter Spesialis Bedah Orthopedi : 2 Orang - Dokter Spesialis Urologi : 1 Orang - Dokter Spesialis Saraf : 1 Orang - Dokter Spesialis Radiologi : 2 Orang - Dokter Spesialis THT : 1 Orang - Dokter Spesialis Anastesi : 3 Orang - Dokter Spesialis Jiwa : 1 Orang - Dokter Spesialis Mata : 1 Orang - Dokter Spesialis Paru : 2 Orang - Dokter Umum : 10 Orang - Dokter Gigi : 3 Orang Total Pegawai Medis : 40 Orang b Paramedis. - Perawat : 76 Orang - Pembantu Perawat : 14 Orang Total Pegawai Paramedis : 90 Orang commit to user 21 c Penunjang Medis. - Sarjana Farmasi : 3 Orang - APIKES : 1 Orang - DIII Fisiotherapi : 3 Orang - DIII AKZI Gizi : 2 Orang - DIII ATRO Radiologi : 3 Orang - DIII AAK Laborat : 4 Orang - SMF : 2 Orang - SMAK : 1 Orang Total Pegawai Penunjang Medis : 19 Orang d Non Medis. - Sarjana Ekonomi MagisterAkuntansi : 2 Orang - Sarjana FKIP : 1 Orang - Sarjana MIPA Biologi : 1 Orang - Sarjana Sosial : 1 Orang - DIII Pendidikan Keroh : 1 Orang - DIII Keuangan : 1 Orang - DIII ManajemenAdministrasi : 3 Orang - DIII ASMI : 1 Orang - DIII Elektro : 1 Orang - SLTA : 18 Orang - SMEA : 3 Orang - STM : 1 Orang commit to user 22 - SMKK : 1 Orang - SPG : 1 Orang - MAN : 1 Orang - SMP : 24 Orang - SD : 11 Orang - Tidak Sekolah : 15 Orang Total Pegawai Non Medis : 87 Orang B. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan berbagai macam teknologi dalam era globalisasi dewasa ini semakin canggih. Persaingan bisnis juga semakin pesat ditunjang dengan adanya perkembangan dunia usaha. Perusahaan berusaha supaya dapat memanfaatkan berbagai macam teknologi dalam pengambilan keputusan dan kebijakan yang tepat guna mendapatkan informasi yang akurat untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menghadapi persaingan global yang semakin ketat. Persaingan tersebut juga terjadi di bidang pelayanan jasa, tidak hanya persaingan bisnis di bidang manufaktur industri. Rumah sakit merupakan salah satu bentuk usaha pelayanan jasa dalam bidang kesehatan yang juga mengalami persaingan sangat ketat. Persaingan tersebut terbukti dengan semakin berkembangnya rumah sakit yang didirikan baik dari sektor pemerintah maupun sektor swasta dengan perbedaan dalam hal jenis, struktur, dan pembiayaan yang masing-masing berperan dalam pelayanan kesehatan. commit to user 23 Perkembangan tersebut menuntut adanya persaingan atas produk dan kepercayaan atas pelanggan. Rumah sakit memiliki tugas utama untuk memberikan jasa pengobatan, perawatan, dan pelayanan kesehatan. Rumah sakit dituntut untuk dapat memanfaatkan teknologi baik kedokteran, bidang komunikasi dan informasi, serta teknologi lain yang dapat mendukung jasa pelayanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat luas. Pemanfaatan teknologi menimbulkan biaya operasional yang dikeluarkan rumah sakit yang akan berdampak pada besarnya tarif jasa rawat inap. Sistem akuntansi yang tepat dalam metode perhitungan penentuan biaya diperlukan untuk mengendalikan biaya yang dikeluarkan oleh rumah sakit guna menghasilkan informasi biaya yang akurat berkenaan dengan biaya pelayanannya. Penentuan tarif jasa rawat inap merupakan suatu keputusan yang sangat penting karena dapat mempengaruhi profitabilitas rumah sakit. Tarif jasa rawat inap harus mampu menutup semua biaya dan mencapai tingkat laba yang diharapkan. Rumah sakit memberikan berbagai macam fasilitas pada pelayanan rawat inap, serta jumlah biaya overhead yang tinggi, sehingga rumah sakit dituntut untuk menentukan pembebanan biaya secara tepat. Aktivitas merupakan faktor utama penyebab timbulnya biaya dan biaya hanya dapat dikurangi secara signifikan melalui pengelolaan terhadap aktivitas tersebut. Biaya rawat inap dapat diperkirakan dengan baik melalui perencanaan aktivitas yang menjadi penyebab timbulnya biaya. commit to user 24 Berkembangnya ilmu pengetahuan di berbagai bidang, maka pada tahun 1800-an dan awal 1900-an lahirlah suatu sistem penentuan harga pokok yang disebut Activity-Based Costing System. Definisi metode Activity-Based Costing System ABC merupakan suatu sistem kalkulasi biaya yang pertama kali menelusuri biaya ke aktivitas dan kemudian ke produk Hansen Mowen, 2006. Sistem penentuan harga pokok produk dengan metode ABC menggunakan cost driver dalam jumlah lebih banyak dibandingkan dalam sistem akuntansi biaya tradisional yang hanya menggunakan satu atau dua cost driver berdasarkan unit. Activity-Based Costing System merupakan suatu sistem pembebanan biaya berdasarkan aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk. Ada dua asumsi yang mendasari ABC Cooper and Kaplan dalam Astuti, 2010, yaitu : 1. adanya aktivitas akan menyebabkan timbulnya biaya, dan 2. produk atau jasa akan menyebabkan timbulnya permintaan akan aktivitas. Pendekatan ini menggunakan cost driver yang berdasar pada aktivitas yang menimbulkan biaya sehingga pembebanan biayanya sudah menggambarkan konsumsi sumber daya dari aktivitas setiap produk dan akan lebih baik apabila diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk yang beraneka ragam. Rumah sakit merupakan salah satu perusahaan jasa yang menghasilkan keanekaragaman produk dimana output yang dijual lebih dari satu. Keanekaragaman produk pada rumah sakit mengakibatkan banyaknya jenis biaya dan aktivitas yang terjadi pada rumah sakit, sehingga commit to user 25 menuntut ketepatan pembebanan biaya overhead dalam penentuan harga pokok produk. Metode ABC dinilai dapat menyajikan informasi secara tepat dan akurat mengenai aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya biaya aktivitas untuk mencapai tujuan Soenarjo dalam Astuti, 2010. Salah satu rumah sakit swasta yang melayani kesehatan masyarakat di kabupaten Karanganyar adalah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. RS PKU Muhammadiyah Karanganyar telah menggunakan sistem akuntansi ABC dalam perhitungan biaya rawat inapnya dengan memperhatikan persaingan harga pasar di Kabupaten Karanganyar dan Surakarta. Perhitungan biaya rawat inap sangat penting karena berkaitan dengan penentuan harga pokok rawat inap yang akan mempengaruhi penentuan harga jual atau tarif rawat inap. Persaingan antar rumah sakit khususnya di kabupaten Karanganyar sangat pesat. Manajemen rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan keputusan yang tepat terkait dengan penentuan jasa rawat inap. Tarif yang tepat berarti tarif yang tidak tinggi atau tarif yang tidak rendah. Tarif yang tinggi akan menyebabkan kerugian, karena dengan tarif yang tinggi dapat mengurangi kemampuan rumah sakit dalam mendapatkan calon pasien. Apabila rumah sakit menggunakan tarif yang rendah, rumah sakit tidak dapat menutup biaya operasionalnya, rumah sakit juga akan mengalami kerugian. Aktivitas yang dilakukan oleh rumah sakit sangat penting untuk dicermati. Pengukuran yang baik atas waktu dan pergerakan serta penerapan sistem pembebanan biaya atas dasar aktivitas ABC akan memberikan commit to user 26 informasi mengenai peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya yang terjadi pada sebuah perusahaan, khususnya perusahaan jasa. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana integrasi penggunaan metode ABC berkaitan dengan peningkatan produktivitas dan efisiensi biaya yang dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi rumah sakit dalam memenuhi keinginan customer. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Nurdina 2009 pada Rumah Sakit Slamet Riyadi Surakarta. Nurdina melakukan analisis kondisi penerapan penentuan harga pokok dengan metode ABC. Analisis dilakukan pada penerapan tarif berdasarkan data historis tahun anggaran sebelumnya yang dilakukan oleh rumah sakit. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa rumah sakit mengabaikan konsumsi biaya dalam penentuan tarif, sehingga tidak relevan dengan biaya sesungguhnya yang dikeluarkan rumah sakit pada tiap jasa rawat inap dan tidak bisa dibandingkan. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan menyusun Tugas Akhir terkait dengan cara penentuan tarif jasa rawat inap dengan judul “EVALUASI PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR “. commit to user 27 C. PERUMUSAN MASALAH Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukan diatas maka dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut ini. 1. Aktivitas dan biaya apa saja yang berhubungan dengan penentuan tarif jasa rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar? 2. Bagaimana cara penentuan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity-Based Costing System? 3. Bagaimana perbandingan perhitungan tarif jasa rawat inap berdasarkan metode Activity-Based Costing System dengan tarif yang diberlakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar? 4. Bagaimana kelebihan dan kelemahan penentuan tarif jasa rawat inap di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar? D. TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut ini. 1. Menentukan biaya-biaya yang berhubungan dengan rawat inap, kaitannya dalam penentuan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity-Based Costing System. 2. Menentukan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity- Based Costing System. commit to user 28 3. Membandingkan hasil perhitungan tarif jasa rawat inap berdasarkan metode Activity-Based Costing System dengan tarif yang telah diberlakukan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. 4. Mengetahui kelebihan dan kelemahan penentuan tarif jasa rawat inap Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. E. MANFAAT PENELITIAN Hasil penelitian yang dilakukan penulis diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut ini. 1. Bagi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar Penelitian diharapkan dapat memberikan masukan pemikiran untuk kemajuan dan instrospeksi atas kelebihan dan kelemahan penentuan tarif jasa rawat inap sehingga rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap pelanggan. 2. Bagi penulis Penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan dan penerapan ilmu pengetahuan di bidang akuntansi yang telah diperoleh dibangku kuliah ke dalam kenyataan yang sesungguhnya serta menambah wawasan tentang penentuan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity- Based Costing System. commit to user 29 3. Bagi dunia akademik Penelitian diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam pengembangan literatur Akuntansi Manajemen di Indonesia khususnya Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. 4. Pembaca Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan pembaca tentang penentuan tarif jasa rawat inap dengan menggunakan metode Activity- Based Costing System di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. commit to user 30 BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Rumah Sakit

Dokumen yang terkait

activity based costing system sebagai alternatif penentuan harga pokok tarif jasa rawat inap pada rumah sakit (studi kasus pada rumah sakit umum aisyiyah kudus)

1 20 121

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RS Islam Klaten).

1 1 11

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Study Kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

0 1 9

PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA RUMAH SAKIT TIDAR MAGELANG.

1 4 9

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten).

2 2 9

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta).

0 0 14

PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PENERAPAN METODE ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP (Studi Kasus Pada RSJD Surakarta).

0 0 14

PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 2 12

PENDAHULUAN PENENTUAN TARIF RAWAT INAP DENGAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DI RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH DELANGGU.

0 1 7

PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM MENENTUKAN BESARNYA TARIF JASA RAWAT INAP PADA RUMAH SAKIT ESTOMIHI MEDAN

0 0 3