Fungsi Ketoprak Tinjauan Pustaka

commit to user 67 ketoprak terus mengalami perubahan sebagai konsekuensi dari perubahan zaman yang terjadi.

9. Fungsi Ketoprak

Pada umumnya, teater memiliki fungsi dan peranan yang sama, tidak dibeda- bedakan antara tradisional dan modern. Fungsi utamanya tentu saja sebagai hiburan atau tontonan. Fungsi utama yang kedua yaitu memberikan tuntunan. Fungsi dan peranan yang lain bersifat praktis, tergantung bagaimana penonton ataupun pelaku dapat mengambil sebanyak mungkin peluang manfaat dari sebuah pertunjukan teater. Biasanya fungsi teater berkaitan dengan nilai. Ada sejumlah nilai yang terkandung dalam setiap pertunjukan teater ataupun hanya dalam teks naskahnya saja. Rahmanto dan Endah Peni Adji 2007: 11.3 menyatakan: “Jenis dan wujud nilai-nilai yang terdapat dalam lakon-lakon drama menyangkut seluruh persoalan harkat dan martabat manusia, baik persoalan manusia dengan dirinya, hubungan manusia dengan manusia lain dalam lingkup sosial termasuk hubungannya dengan lingkungan alam, serta hubungan manusia dengan Tuhannya.” Dengan demikian, banyak sekali kandungan nilai dalam teater. Teater merupakan petunjuk tentang keapaan dan kebagaimanaan manusia menjalani hidup dan kehidupannya. Teater tidak hanya merepresentasikan apa yang terjadi pada kehidupan manusia sebenarnya, tetapi juga memberikan alternatif dan pelajaran tentang bagaimana semestinya kehidupan manusia. Inilah fungsi utama teater, yaitu sebagai tuntunan kepada manusia melalui pelajaran-pelajaran tentang kehidupan yang dapat dipetik di dalam sebuah pertunjukan. commit to user 68 Jika dipetakan ke dalam sejumlah bidang, banyak manfaat yang dapat dipetik dari teater. Di dalam dunia pendidikan misalnya, teater memiliki fungsi yang cukup banyak. Meszaros 2010: 10 menyatakan: The three main characteristics of drama in education DIE are: a learning through activity; b problem resolution in the classroom; and c revealing hidden meanings through self-experience. The most significant aims of drama are to get the students taking in consideration different viewpoints and achieve deeper understanding. Sub-goals are forming groups and communities built on partnership, development of communication-skills and different forms of non-verbal expression. Benar sekali pernyataan tersebut. Teater memang dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kepribadian, terutama dalam hal pengembangan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesamanya di lingkungan sosial. Bermain drama juga akan melatih kepekaan dalam merasakan dan merespons setiap kejadian. Hampir sama dengan simpulan yang diberikan oleh Meszaros di atas, Kerekes dan Kathleen P. King 2010: 39-60 juga menemukan hal yang sama. Dikatakan bahwa teater dapat menjadikan siswa “Become successful learners and become independent thinkers” Kerekes dan Kathleen P. King, 2010: 56. Selain itu, dapat dipastikan bahwa siswa akan memiliki kemampuan bekerja sama yang baik. Manfaat lain, dalam kehidupan sehari-hari, sebagaimana telah disinggung di depan, dikatakan oleh Souza Martin Sloot 2003: 60 yang meneliti tentang teater tradisional di Kashmir. Mereka mengatakan bahwa teater tradisional dapat dijadikan sarana untuk memperbaiki kualitas hidup dan meredam kemungkinan stres akibat berbagai persoalan kehidupan yang melilit. commit to user 69 Teater juga dapat dijadikan media terapi untuk menghilangkan trauma sekaligus mempererat rasa kebersamaan akibat persamaan nasib. Hal inilah yang diangkat Tri Subagya 2005: 1-12 menjadi sebuah tulisan berjudul “Breaking the Silence: Kethoprak and Social Healings of The Past Violence in Rural Java” dalam sebuah workshop internasional di Universitas Tasmania. Secara khusus menyoroti pertunjukan ketoprak, kesenian ini dipandang dapat menjadi terapi sekaligus menguatkan rasa kebersamaan dengan menghadirkan fakta objektif masa lalu tentang revolusi yang pernah terjadi di Indonesia. Ketoprak dengan cerita Bang-Bang Sumirat yang mengisahkan tragedi besar pada tahun 1965-1966 akan mengingatkan kepada penonton suatu kekejaman yang pernah mereka alami. Lain dari itu, penonton dipanggil untuk kembali merasakan penderitaan yang pernah dialami, sekaligus mengingat ada semangat kebersamaan akibat perasaan senasib yang mereka alami. Dengan demikian, teater tradisional ketoprak berfungsi sebagai pengungkap fakta- fakta objektif sekaligus sebagai wahana untuk menyatukan jiwa penonton melalui pesan-pesan yang terkandung dalam cerita. Hal-hal yang disebutkan di atas merupakan manfaat-manfaat praktis yang dapat dipetik dari teater. Manfaat tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan manusia. Dengan kata lain, teater berfungsi sebagai alternatif pemecahan masalah dalam kehidupan manusia. Agak berbeda dengan pembahasan di atas, namun masih tetap dalam kerangka fungsi teater, Umar Kayam secara tegas menyatakan bahwa terdapat perbedaan konsep dan fungsi teater antara masyarakat tradisional dan masyarakat kota. Baginya, commit to user 70 ada persamaan fungsi teater di antara keduanya, yaitu sebagai pengikat solidaritas dari warga masyarakat, serta sebagai penjabar dan penyampai nilai-nilai. Akan tetapi, pemahaman terhadap fungsi tersebut berbeda antara masyarakat tradisi yang desa, pertanian, dan feodal, dengan masyarakat kontemporer yang kota dan vested interest terkotak-kotak Umar Kayam, 1986: 143. Solidaritas dan nilai-nilai yang disampaikan sangat berbeda antara masyarakat desa dan kota. Masyarakat tradisional menyaksikan teater tradisional sebagai suatu pernyataan solidaritas kepada raja dan sesama anggota masyarakat lainnya melalui semangat kebersamaan dan kegotongroyongan, serta untuk menyatakan kesetiaan mereka kepada jagad, sedangkan masyarakat kota datang ke gedung pertunjukan dan menyaksikan pertunjukan tersebut dengan semangat kesetiaan individual. Apalagi dengan sistem nilai yang disampaikan. Nilai-nilai dalam teater tradisi adalah nilai yang berlaku dalam masyarakat, sedangkan nilai-nilai dalam teater kontemporer berupa nilai-nilai alternatif, nilai-nilai bayangan, konsep-konsep yang direkonstruksi untuk dipertimbangkan, untuk mengganggu pikiran, untuk direnungkan, untuk menggoyahkan kepercayaan, untuk apa saja selain untuk “dicamkan, dihayati, dan dilaksanakan.” Umar Kayam, 1986: 144. Selain sebagai penyampai sistem nilai dalam masyarakat, teater tradisional, menurut Umar Kayam juga diyakini berfungsi sebagai wahana untuk memperkuat aura serta kedudukan kekuasaan sang raja. Kasim Ahmad 1999: 266 menyebutkan fungsi ganda teater tradisional, yaitu sebagai sarana suatu upacara, perhelatan, keperluan hajatan, sekaligus sebagai untuk commit to user 71 hiburan masyarakat. Fungsi tersebut ketika teater tradisional sudah lepas dari upacara-upacara persembahan dan sudah berdiri sendiri sebagai pertunjukan.

B. Penelitian yang Relevan