56 menyebabkan mereka tidak dapat menyekolahkan anak-anaknya secara optimal.
Akibatnya putus sekolah menjadi pilihan.
5.2. Efektivitas Program Pendidikan
5.3.1. Tujuan
Tabel 5.11. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Pogram Yang Diambil Oleh Responden
No. Program Yang Diambil
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. 4.
Pendidikan Paket A Pendidikan Paket B
Pendidikan Paket C Pendidikan Keterampilan komputer
4 10
4 5
17,39 43.48
17,39 21,74
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Dari tabel 5.11. di atas dapat diketahui bahwa anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU lebih banyak mengambil program paket B setara dengan Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama SLTP yaitu sebanyak 10 orang 43,48, untuk pendidikan paket A setara dengan Sekolah Dasar SD dan paket C setara dengan Sekolah Lanjutan Tingtkat
Atas SLTA ada 4 orang 17,39. Sedangkan untuk pendidikan keterampilanlife skill komputer sebanyak 5 orang 21,74.
Alasan responden untuk mengikuti pendidikan kejar paket adalah masalah ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan mereka untuk melanjutkan sekolah mereka.
Dari tersebut dapat dilihat bahwa masih banyak anak usia remaja yang putus sekolah. Anak remaja yang masih labil dan masih mencari identitas diri terpaksa putus sekolah.
57 Mereka terpaksa meninggalkan sekolah dan teman-temannya yang masih terus
bersekolah, dan terpaksa menelan kenyataan pahit sebagai orang gagal dan tereliminasi.
Tabel 5.12. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sumber Informasi Tentang YAPENSU
No. Sumber Informasi
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. 4.
Teman Orang tua
Pekerja sosial Tahu sendiri
7 1
11 4
30,43 4,35
47,83 17,39
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Pada tabel 5.12. tentang sumber informasi mengenai keberadaan YAPENSU, para responden lebih banyak tahu dari pekerja sosial yaitu 11 orang 47,83. Ada juga anak-
anak tersebut mengetahui keberadaan YAPENSU dari teman-teman mereka yaitu sebanyak 7 orang 30,43. Sedangkan mereka yang mengetahui sendiri ada 4 orang
17,39 dan dari orang tuanya hanya 1 orang saja 4,35. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mendapatkan informasi tentang
YAPENSU dari pekerja sosial, karena pekerja sosial sering melakukan penjangkauan ke daerah-daerah untuk mengajak anak-anak yang putus sekolah untuk bergabung ke
YAPENSU untuk mendapatkan pendidikan kembali. Hal ini membuat responden sangat senang karena masih ada orang yang mau peduli terhadap masalah pendidikan anak-anak
yang putus sekolah. Hal ini yang membuat mereka bersemangat kembali untuk bersekolah, dan mereka tidak ingin mensia-siakan kesempatan maupun perhatian yang
diberikan kepada mereka. Hampir semua anak-anak yang dibina di YAPENSU
58 mengatakan akan berjuang untuk menyelesaikan pendidikan mereka karena kesempatan
tidak akan datang dua kali. Mereka mendapatkan informasi dari teman-teman mereka adalah teman mereka
yang dulunya pernah menjadi muridanak binaan di YAPENSU.
Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemampuan Responden Untuk Menulis Dan
Membaca No.
Jawaban Responden Frekuensi
Persentase
1. 2.
Ya Tidak
23 -
100 -
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Berdasarkan tabel 5.13. menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 23 orang 100 menjawab bahwa merka telah mampu menulis dan membaaca. Menurut anak-
anak yang putus sekolah yang dibina di YAPENSU mengatakan bahwa setelah mereka menjadi peserta didik di YAPENSU mereka menjadi mampu untuk menulis dan
membaca. Mereka juga mengatakan bahwa banyak kentunganmanfaat yang mereka peroleh ketika mereka berada di YAPENSU, salah satunya adalah menulis dan membaca.
59
Tabel 5.14. Distribusi Frekuensi Berdasarkan PengetahuanWawasan Responden Bertambah
No. Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1. 2.
Ya Tidak
21 2
91,30 8,70
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Berdasarkan data pada tabel 5.14. dapat diketahui bahwa ada 21 orang 91,30 yang mengatakan bahwa pengetahuanwawasan mereka bertambah, dan hanya 2 orang
8,70 saja yang berpendapat bahwa pengetahuanwawasannya tidak bertambah. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mendapatkan
pengetahuanwawasan. Pengetahuanwawasan mereka bertambah setelah mereka mengikuti program-program yang ada di YAPENSU. Keingintahuan mereka yang besar
tentang suatu pelajaran membuat anak-anak tersebut ingin lebih maju dari teman- temannya, baik itu teman-temannya yang ada di lingkungan rumahnya maupun teman-
temannya yang ada di YAPENSU. Disamping itu, ada responden yang menyatakan bahwa responden tidak
mendapatkan pengetahuanwawasan dari YAPENSU hal ini karena responden sendiri kurang aktif mengikuti program-program yang diberikan YAPENSU.
60
Tabel 5.15. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Responden Mengikuti Program
No. Mengikuti Program
Frekuensi Persentase
1. 2.
Baik Tidak baik
21 2
91,30 8,70
Jumlah 23
100,00 Sumber: Data Primer 2008
Dari tabel 5.15. di atas dapat dilihat bahwa ada 21 responden 91,30 mengikuti program-program yang ada di YAPENSU dengan baik, sedangkan yang tidak mengikuti
program dengan baik hanya 2 orang saja 8,70. Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa mayoritas anak-anak putus sekolah yang
dibina di YAPENSU mengikuti program-program yang ada di YAPENSU dengan baik, hal ini karena program-program yang diberikan kepada responden sangat bermanfaat bagi
responden dan program-program tersebut sangat menarik. Penulis juga dapat melihat dari ekpresi mereka ketika mereka mengikuti kegiatan belajar mengajar di YAPENSU,
mereka sangat antusias mengikuti pelajaran yang dibawakan pekerja sosial.
Tabel 5.16. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Ketertarikan Responden Mengikuti Program
No. Ketertarikan Mengikuti Program Frekuensi
Persentase
1. 2.
Tertarik Tidak tertarik
22 1
95,65 4,35
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Pada tabel 5.16. menunjukan bahwa ada 22 responden 95,65 yang merasa tertarik dengan program-program yang ada di YAPENSU, dan hanya 1 orang saja
61 4,35 responden yang berpendapat bahwa mereka tidak tertarik mengikuti program-
program yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendapat bahwa mereka
sangat tertarik dengan program-program yang ada di YAPENSU, hal ini disebabkan karena program-program yang ada di YAPENSU memberikan manfaat yang sangat besar
bagi mereka, mereka juga sangat terbantu untuk memperoleh pendidikan. Disamping itu, ada 1 orang anak-anak berpendapat bahwa mereka tidak tertarik
mengikuti program-program yang ada, hal ini karena menurut responden kegiatan olah raga dan seni musik tidak ada di YAPENSU sehingga ia jenuh dengan program yang ada
di YAPENSU.
Tabel 5.17. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pandangan Responden Terhadap Program
Di YAPENSU No.
Pandangan Responden Frekuensi
Persentase
1. 2.
3. Baik
Kurang baik Tidak baik
20 3
- 86,96
13,04 -
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Pada tabel 5.17. menunjukkan bahwa ada 20 responden 86,96 yang memberikan pandangan terhadap program di YAPENSU adalah baik, selebihnya ada 3
responden 13,04 yang berpendapat bahwa program yang ada di YAPENSU kurang baik, dan tidak ada responden yang memberikan pandangan terhadap program di
YAPENSU tersebut tidak baik.
62 Anak-anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU hampir keseluruhan
mengatakan bahwa program-program yang ada di YAPENSU baik dan mereka sangat senang bisa berada di YAPENSU. Mereka sangat senang karena masih ada orang atau
pihak yang meperhatikan mereka. Dan di Yayasan ini mereka memperoleh banyak teman dan mereka sering bermain bersama.
Tabel 5.18. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemungutan Biaya
No. Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. Sering
Jarang Tidak pernah
- -
23 100
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Tabel 5.18 menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 23 oarang 100 menyatakan bahwa semua responden yang ada di YAPENSU tidak pernah dipungut
biaya. Tidak ada responden yang berpendapat bahwa mereka penah dipungut biaya selama kegiatan belajar mengajar di YAPENSU.
Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU tidak pernah dipungut biaya selama kegiatan belajar-mengajar. Hal ini jugalah yang
membuat anak-anak binaan di YAPENSU merasa senang belajar atau menjadi murid di YAPENSU karena mereka tidak pernah dibebankan dengan biaya-biaya selama kegiatan
belajar berlangsung.
63 5.3.2. Waktu
Tabel 5.19. Distribusi Frekuensi Belajar
No. Frekuensi Belajar
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. 4.
3 jam 4 jam
5 jam 6 jam
- 23
- -
- 100
- -
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Dari tabel 5.19. di atas dapat dilihat bahwa frekuensi belajar yang diterima anak- anak putus sekolah dari YAPENSU dalam sehari adalah 4 jam. Hal ini dapat dilihat dari
tabel 5.19. bahwa seluruh responden yang menjawab bahwa frekuensi belajar yang mereka terima dari YAPENSU dalam sehari adalah 4 jam. Hal ini menunjukkan bahwa
kegiatan belajar mengajar di YAPENSU terjadwal dengan baik. Anak-anak putus sekolah yang berada di YAPENSU meresa senang dan puas dengan pelajaran yang mereka terima
dari YAPENSU.
Tabel 5.20. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Waktu Yang Dibutuhkan Responden Untuk
Dapat Menulis Dan Membaca Setelah Dibina Di YAPENSU No.
Waktu Yang Dibutuhkan Frekuensi
Persentase
1. 2.
3. 4.
5. 1 bulan
2 bulan 3 bulan
4 bulan Sudah dapat membaca
9 3
1 -
10 39,13
13,04 4,35
- 43,48
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
64 Berdasarkan data pada tabel 5.20. di atas dapat diketahui bahwa ada 13 responden
56,52 berpendapat bahwa setelah anak-anak putus sekolah dibina di YAPENSU mereka membutuhkan waktu untuk dapat menulis dan membaca sekitar 1 bulan.
Sedangkan yang membutuhkan waktu 2 bulan untuk menulis dan membaca ada 3 orang 13,04 dan untuk 3 bulan ada 1 orang 4,35 saja. Selebihnya responden sudah dapat
menulis dan membaca sebelum masuk ke YAPENSU yaitu ada 10 orang 43,48. Responden yang belum dapat menulis dan membaca sebelum masuk ke
YAPENSU ini adalah anak-anak yang belum pernah mengecap pendidikan di sekolah. Melihat hal tersebut di YAPENSU siswa-siswa yang tidak dapat menulis dan membaca
diberi perhatian khusus, sehingga mereka dapat menerima dan memahami pelajaran atau materi yang diberikan selanjutnya.
Sedangkan responden yang telah dapat menulis dan membaca sebelum masuk di YAPENSU adalah mereka yang sebelumnya pernah duduk di bangku sekolah tetapi
akibat kurangnya dana orang tua untuk melanjutkan pendidikan mereka maka mereka terpaksa memilih untuk putus sekolah dari pendidikan formal dan melanjutkannya ke
YAPENSU.
65
Tabel 5.21. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Program Terjadwal
No. Jawaban Responden
Frekuensi Persentase
1. 2.
Terjadwal Tidak Terjadwal
23 -
100 -
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Dari tabel 5.21. di atas menunjukkan bahwa seluruh responden yaitu 23 orang 100 mengatakan bahwa kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di YAPENSU telah
terjadwal dengan baik. YAPENSU membuat jadwal agar program yang dibuat terlaksana sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, sehinggga rencana atau tujuan yang telah
ditentukan dapat tercapai.
Tabel 5.22. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Program Yang Ada Sesuai Dengan Jadwal
No. Program Sesuai Jadwal
Frekuensi Persentase
1. 2.
Ya Tidak
20 3
86,96 13,04
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Tabel 5.22. diatas dapat dilihat bahwa ada 20 responden 86,96 yang berpendapat bahwa program di YAPENSU sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,
selebihnya ada 3 responden 13,04 yang berpendapat bahwa program yang ada di YAPENSU tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini karena responden
tersebut kurang aktif mengikuti program yang diberikan oleh YAPENSU, sehingga responden tersebut tidak mengetahui perkembangan dan informasi yang ada di
YAPENSU.
66
Tabel 5.23. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerja Sosial Tidak Tepat Waktu
No. Pekerja Sosial Tidak Tepat Waktu
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. Sering
Jarang Tidak pernah
- 4
19 -
17,39 82,61
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Dari tabel 5.23. dapat dilihat bahwa ada 19 orang 82,61 yang menjawab bahwa pekerja sosial yang ada di YAPENSU tidak pernah tidak tepat waktu, ada juga 4
orang responden 17,39 yang mengatakan kalau pekerja sosial juga pernah tidak tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di YAPENSU dan tidak ada
responden yang mengatakan bahwa pekerja sosial yang ada di YAPENSU sering tidak tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Hal ini menunjukkan bahwa pekerja sosial yang ada di YAPENSU selalu tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan belajar. Hal ini juga disebabkan karena adanya
jadwal yang telah disusun. Sehingga semua harus mematuhinya agar kegiatan yang ada di Yayasan ini dapat berjalan dengan tepat waktu. Ada juga responden yang mengatakan
kalau pekerja sosial juga pernah tidak tepat waktu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di YAPENSU, hal ini disebabkan karena ada kesibukan pekerja sosial diluar.
67
Tabel 5.24. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perlu Tidaknya Penambahan Jadwal Belajar
No. Penambahan Jadwal
Frekuensi Persentase
1. 2.
Perlu Tidak
8 15
34,78 65,22
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Berdasarkan data pada tabel 5.24. di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 15 responden 65,22 berpendapat bahwa tidak perlu ada
penambahan jadwal belajar, dan ada 8 responden 34,78 yang berpendapat bahwa perlu ada penambahan jadwal belajar di YAPENSU. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden merasa tidak perlu ada penambahan jadwal belajar di YAPENSU. Mereka berpendapat bahwa jadwal yang diberikan sudah pascukup, karena mereka
sekolah sudah 5 hari dalam seminggu. Mereka mengatakan jika ditambah lagi menjadi 6 hari maka waktu mereka untuk berkerja menjadi berkurang, sehingga pendapatan mereka
pun akan berkurang. Jadi menurut mereka tidak perlu ada penambahan jadwal belajar. Dan beberapa responden lainnya mengatakan bahwa perlu ada penambahan
jadwal belajar. Menurut mereka 5 hari yang diberikan untuk sekolah perlu ditambah menjadi 6 hari karena banyak waktu mereka yang tersita hanya untuk berkerja.
Sedangkan untuk memperoleh ilmu waktunya dirasakan kurang. Namun meskipun demikian anak tersebut cukup senang dan puas dengan kegiatan belajar yang mereka
terima dari YAPENSU.
68 5.3.3. Manfaat
Tabel 5.25. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perubahan Yang Dirasakan Responden
No. Perubahan Yang Dirasakan
Frekuensi Persentase
1. 2.
Ada Belum ada
22 1
95,65 4,35
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Dari tabel 5.25. di atas dapat dilihat bahwa ada 22 responden 95,65 anak yang mengatakan bahwa setelah mereka mengikuti kegiatan belajar atau keterampilan di
YAPENSU mereka merasakan ada perubahan yang mereka rasakan dalam diri mereka, dan 1 responden 4,35 saja yang mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan yang ia
rasakan semenjak ia menjadi peserta didik YAPENSU. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden merasakan ada perubahan yang
dirasakan semenjak responden menjadi peserta didik YAPENSU. Perubahan yang mereka rasakan adalah pengetahuan mereka bertambah dan kepercayaan diri yang
tumbuh kembali. Selain pengetahuan mereka yang bertambah mereka juga mengatakan kalau
perubahan yang terpenting yang mereka rasakan adalah kepercayaan diri mereka kembali. Mereka berpendapat pada waktu mereka tidak bersekolahputus sekolah mereka
merasa malu untuk bermain dengan teman-teman sebaya mereka yang bersekolah, tetapi sekarang semenjak mereka mendapatkan pendidikan di YAPENSU mereka bisa kembali
bermain dan belajar besama-sama dengan teman-teman sebaya mereka. Mereka tidak perlu malu lagi untuk bertemu teman-temannya. Karena mereka telah percaya diri
kembali dan mereka tidak merasa tersingkirkan kembali.
69 Dan hanya 1 orang saja yang mengatakan bahwa tidak ada perubahan yang ia
rasakan dalam dirinya setelah ia mengikuti kegiatan belajar keterampilan di YAPENSU, hal ini karena anak tersebut memang tidak atau kurang aktif mengikuti program-program
yang diberikan oleh YAPENSU.
Tabel 5.26. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kemanfaatan Program
No. Bermanfaat
Frekuensi Persentase
1. 2.
Ya Tidak
22 1
95,65 4,35
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Dari tabel 5.26. menunjukkan bahwa ada 22 responden 95,65 anak yang mengatakan bahwa banyak manfaat yang mereka peroleh ketika mengikuti kegiatan di
YAPENSU, dan hanya 1 orang 4,35saja yang mengatakan bahwa tidak ada manfaat yang ia peroleh dari YAPENSU setelah ia mengikuti program dari yayasan ini.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoitas responden berpendapat bahwa program di YAPENSU sangat bermanfaat bagi mereka. Menurut mereka manfaat yang mereka
dapatkan yaitu mereka mendapatkan ilmupengetahuan yang besar, keterampilan serta kepercayaan diri yang kembali setelah mendapatkan didikan di YAPENSU
Mereka berpendapat bahwa dulu banyak yang mereka tidak tahu tetapi sekarang mereka menjadi tahu. Mereka juga mengatakan dari tidak bisa menulis menjadi bisa
menulis, dari tidak bisa membaca menjadi bisa membaca dan dari tidak bisa menggunakan komputer menjadi bisa menggunakan komputer dan banyak lagi yang
mereka peroleh setelah mereka menperoleh pendidikan dari YAPENSU.
70
Tabel 5.27. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Memiliki Keterampilan Pengetahuan Yang
Akan Menjadi Bekal Setelah Keluar Dari YAPENSU No. Memiliki KeterampilanPengetahuan
Frekuensi Persentase
1. 2.
Sudah Belum
22 1
95,65 4,35
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Dari tabel 5.27. di atas dapat dilihat bahwa ada 22 orang 95,65 yang mengatakan bahwa setelah mereka memperoleh pendidikan dan keterampilan mereka
sudah memiliki keterampilan atau keterampilan yang nantinya mereka jadikan untuk bekal setelah mereka keluar dari YAPENSU, dan ada 1 orang 4,35 yang mengatakan
bahwa responden belum memiliki keterampilan dari YAPENSU yang nantinya akan menjadi bekal setelah ia ke luar dari YAPENSU.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden telah memiliki keterampilan dari YAPENSU yang nantinya menjadi bekal setelah mereka ke luar dari YAPENSU.
Anak-anak putus sekolah yang berada di Yayasan ini berharap setelah mereka keluar dari YAPENSU mereka bisa mempergunakan keterampilan serta pengetahuan yang mereka
dapatkan dari YAPENSU. Dengan adanya keterampilan dan pengetahuan yang mereka memperoleh maka mereka akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi sehingga
mereka dapat memperbaiki taraf kehidupan mereka dan keluarga mereka. Keaktifan dan keingin tahuan mereka yang besar terhadap suatu pelajaran dan kegiatan membuat
mereka semakin lebih baik dan lebih maju. Hanya 1 orang saja yang mengatakan bahwa ia belum memiliki keterampilan dan
pengetahuan dari YAPENSU. Hal ini di akibatkan karena ia kurang aktif dalam
71 mengikuti program. Ia mengungkapkan bahwa ia sangat menyesal karena selama ini ia
kurang aktif mengikuti program-program yang ada di YAPENSU, dan ini menyebabkan ia tidak punya bekal keterampilan dan pengetahuan yang nantinya akan ia pergunakan
setelah ia keluar dari YAPENSU.
Tabel 5.28. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pernah Tidaknya Merasa Kesulitan Dalam
Mengikuti Kegiatan Belajar No.
Jawanban Responden Frekuensi
Persentase
1. 2.
3 Ya
Kadang-kadang Tidak pernah
3 5
15 13,04
21,74 65,22
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Berdasarkan data pada tabel 5.28. menunjukkan bahwa ada 15 orang 65,22 yang menyatakan bahwa tidak pernah merasakan kesulitan saat mengikuti kegiatan
belajar di YAPENSU. Sedangkan yang lainnya menjawab kadang-kadang ada 5 orang 21,74 dan yang mengatakan mengalami kesulitan saat belajar ada 3 orang 13,04.
Anak-anak tersebut berpendapat bahwa selama ini mereka tidak merasakan kesulitan dalam belajar di YAPENSU karena pekerja sosial yang ada di YAPENSU sangat ramah
kepada anak-anak putus sekolah yang ada di YAPENSU. Mereka mau sabar untuk mengajari dan membimbing mereka dari awal dan mau mengajari mereka mana yang
mereka belum pahami.
72
Tabel 5.29. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Memperoleh Prestasi
No. Memperoleh Prestasi
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. Selalu
Kadang-kadang Tidak pernah
- 8
15 -
34,78 65,22
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Berdasarkan data pada tabel 5.29. dapat diketahui bahwa sebanyak 15 responden 65,22 memberikan jawaban bahwa mereka tidak pernah memperoleh prestasi, dan ada
8 responden 34,78 yang menyatakan bahwa responden pernahkadang-kadang mendapatkan prestasi di YAPENSU,dan tidak ada responden yang berjawab selalu
mendapatkan prestasi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden tidak pernah mendapatkan
prestasi. Hal ini dikarenakan anak-anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU tidak pernah mempelajari kembali di rumah pelajaran yang diberikan di YAPENSU. Mereka
mengatakan bahwa mereka belajar jika berada di YAPENSU. Jika mereka kembali ke rumah maka mereka harus kembali melaksanakan tugas mereka yaitu bekerja membantu
orang tua mereka hingga malam hari. Hal ini dilakukan untuk menambah pendapatan orang tua mereka sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan keluarga mereka.
Menurut mereka, setelah mereka pulang bekerja mereka malas untuk mengulang pelajaran bahkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah PR yang diberikan oleh
YAPENSU, ini dikarenakan mereka sudah lelah bekerja sehingga untuk membuka buku pun mereka malas. Sehingga pada saat ujianpun dilaksanakan di YAPENSU mereka tidak
dapat menjawab ujiannya.
73 Disamping itu ada responden yang menyatakan bahwa mereka pernah
mendapatkan prestasi YAPENSU. Mereka mendapatkan prestasi karena mereka rajin belajar dan mau aktif mengikuti kegiatan yang ada di YAPENSU. Dan mereka mau
meluangkan waktu mereka untuk belajar di rumah walaupun hanya ½ jam saja.
Tabel 5.30. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Mengikuti Pelajaran Yang Diajarkan Oleh
Pekerja Sosial No.
Mengikuti Pelajaran Frekuensi
Persentase
1. 2.
3. Mengerti
Sedikit Mengerti Tidak mengerti
23 -
- 100
- -
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Dari tabel 5.30. di atas dapat dilihat bahwa seluruh responden yaitu 23 orang 100 yang mengatakan bahwa mereka mengerti akan pelajaran-pelajaran yang
diberikan oleh pekerja sosial kepada mereka di YAPENSU. Mereka mengatakan mereka mengerti pelajaran-pelajaran yang diberikan kepada mereka karena pekerja sosial mau
mengajari mereka dengan ramah dan baik. Pekerja sosial mau menyampaikan suatu materi pelajaran menggunakan bahasa yang sederhana atau bahasa yang anak-anak
tersebut mudah mereka mengertipahami, sehingga mereka mudah memahami pelajaran- pelajaran yang diberikan. Dan jika ada suatu pelajaran yang mereka tidak mengerti
mereka langsung menanyakan kepada pekeja sosial.
74 5.3.4. Kemampuan
Tabel 5.31. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pandangan Responden Terhadap Kegiatan
Belajar Di YAPENSU No.
Kegiatan Belajar Frekuensi
Persentase
1. 2.
3. Baik
Cukup baik Kurang baik
23 -
- 100
- -
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Berdasarkan data pada tabel 5.31. dapat diketahui bahwa seluruh responden 23 orang berpendapat bahwa kegiatan belajar yang diberikan di YAPENSU baik. Ini
dikarenakan setiap materi pelajaran yang di berikan pekerja sosial sangat berguna bagi anak-anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU. Bagi mereka yang mengikuti
pendidikan paket baik itu paket A setara dengan SD, paket B setara dengan SLTP dan paket C setara dengan SLTA mereka mendapatkan ilmu pengetahuan yang sangat
berguna bagi masa depan mereka.
Tabel 5.32. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kelengkapan Sarana Dalam Kegiatan Belajar
Dan Keterampilan No.
Kelengkapan Sarana Frekuensi
Persentase
1. 2.
3. Lengkap
Kurang lengkap Tidak lengkap
13 10
- 56,52
43,48 -
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
75 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu
sebanyak 13 responden 56,52 berpendapat bahwa sarana yang dapat mendukung kegiatan belajar dan life skill keterampilan yang ada di YAPENSU sudah lengkap,
sedangkan 10 responden 43,48 berpendapat bahwa sarana yang ada di YAPENSU masih kurang lengkap dan tidak ada responden yang menyatakan sarana dalam kegiatan
belajar dan keterampilan di YAPENSU tidak lengkap. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendapat bahwa
sarana untuk mendukun kegiatan di YAPENSU sudah lengkap. Disamping itu ada juga responden yang menyatakan bahwa sarana di YAPENSU kurang lengkap.
Mereka berpendapat bahwa sarana yang ada di YAPENSU masih perlu ditambah lagi. Contohnya buku-buku pelajaran buku bacaan harus ditambah lagi sehingga mereka
dapat mempunyai banyak buku untuk dipelajari. Mereka juga berpendapat agar mereka bisa membawa pulang buku-buku tersebut ke rumah agar mereka juga bisa
mempelajarinya di rumah. Penilaian itu cukup positif dimana anak merasa bahwa saran yang ada di
YAPENSU perlu penambahan atau perbaikan sehingga nantinya anak dapat lebih tertarik lagi untuk belajar ataupun berlatih guna kemajuan anak-anak itu sendiri.
76
Tabel 5.33. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Perlu Tidaknya Penambahan Fasilitas.
No. Penambahan Fasilitas
Frekuensi Persentase
1. 2.
Perlu Tidak perlu
12 11
52,17 47,83
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Pada tabel 5.33. menunjukkan bahwa ada 12 responden 52,17 yang menyatakan bahwa perlu ada penambahan fasilitas, dan 9 responden 47,83
berpendapat bahwa tidak perlu ada penambahan fasilitas. Tabel 5.33. di atas menunjukkan bahwa untuk mendukung proses belajar
mengajar di YAPENSU diperlukan beberapa penambahan fasilitas selain untuk menambah semangat anak-anak untuk benar-benar mengikuti pelajaran, fasilitas tersebut
juga dibutuhkan untuk menambah pengetahuan anak serta untuk menunjang aktivitas mereka. Mereka berpendapat bahwa fasilitas yang perlu penambahan adalah buku-buku
pelajaran, majalah, koran dan komputer. Dan ada juga yang berpendapat perlu diadakan tempat atau ruang bermain dan olah raga. Hal tersebut untuk menghilangkan kejenuhan
mereka ketika mereka selesai mengikuti pelajaran-pelajaran di YAPENSU.
77
Tabel 5.34. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kekurangan Alat Tulis Serta Perlengkapan
Sekolah Lainya No.
Kegiatan Belajar Frekuensi
Persentase
1. 2.
3. Ya
Kadang-kadang Tidak pernah
14 8
1 60,87
34,78 4,35
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Berdasarkan data pada tabel 5.34. di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu 14 orang 60,87 mengalami kekurangan alat-alat tulis dan
perlengkapan sekolah lainya, selanjutnya ada 8 responden yang kadang-kadang mengalami alat-alat tulis serta perlengkapan sekolah, dan hanya 1 orang 4,35 yang
tidak pernah mengalami kekurangan alat-alat tulis serta perlengkapan sekolah lainnya. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden memgalami
kekurangan alat-alat tulis serta perlengkapan sekolah lainnya seperti seragam sekolah dan buku-buku tulis. Mereka mengatakan yang menyebabkan mereka kekurangan alat-alat
tulis dan kelengkapan sekolah lainya karena orang tua mereka tidak mampu untuk membelikan mereka alat-alat tulis dan seragam sekolah karena pendapatan mereka yang
minim. Sedangkan responden yang tidak pernah mengalami kekurangan alat-alat tulis dan
pelengkapan sekolah karena responden berasal dari keluarga yang mampu sehingga orang tuanya masih mampu membelikannya perlengkapan sekolah.
78
Tabel 5.35. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pernah Tidaknya Responden Menerima Alat-alat
Tulis Dan Kelengkapan Sekolah Dari YAPENSU No.
Menerima Alat-alat Tulis Frekuensi
Persentase
1. 2.
3. Sering
Jarang Tidak pernah
23 -
- 100
- -
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Berdasarkan data pada tabel 5.35. di atas dapat diketahui bahwa seluruh responden berpendapat bahwa mereka sering menerima bantuan dari YAPENSU.
Bantuan yang sering mereka terima yaitu alat-alat tulis dan perlengkapan sekolah seperti seragam sekolah dan buku-buku pelejaran. Mereka berpendapat bahwa mereka dan orang
tua mereka sangat senang dan sangat berterima kasih kepada YAPENSU karena mereka sangat terbantu untuk memperoleh pendidikan. Sebelumnya orang tua mereka sangat
mengeluh dengan biaya pendidikan dan biaya perlengkapan untuk sekolah seperti buku- buku pelajaran yang sangat mahal, sehingga orang tua mereka mengambil keputusan
untuk memutuskan sekolah anak-anaknya ditengah jalan. Tetapi sekarang mereka sangat terbantu dengan adanya program pendidikan yang membantu anak-anak yang tidak
mampu yang putus sekolah. Hal ini yang membuat anak-anak yang putus sekolah sangat senang berada di YAPENSU Karena mereka tidak pernah dibebankan dengan biaya-
biaya bahkan mereka dibantu sehingga mereka bisa melanjutkan sekolah mereka kejenjang lebih tinggi lagi.
79
Tabel 5.36. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pandangan Responden Mengenai Pekerja Sosial
Menyampaikan Materi Pelajaran No.
Kegiatan Belajar Frekuensi
Persentase
1. 2.
3. Jelas
Kurang jelas Tidak jelas
21 2
- 91,30
8,70 -
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Berdasarkan data pada tabel 5.36. di atas dapat diketahui bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 21 orang 91,30 memberikan penilaian yang baikjelas
terhadap kemampuan pekerja sosial dalam memberikan materi pelajaran kepada mereka, sedangkan 2 responden 8,70 memberikan penilaian bahwa pekerja sosial kurang jelas
menyampaikan materi pelajaran dan tidaka ada resonden yang memberikan penilaian bahwa pekerja sosialtidak jelas menyampaikan materi pelajaran. Penilaian mereka
didasari oleh karena mereka menyukai cara mengajar pekerja sosial yang jelas dan mudah dipahami oleh mereka. Mereka juga berpendapat selain pekerja sosial baik pekerja sosial
yang ada di YAPENSU juga tegas dan pengertian kepada mereka.
80
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN