42 07.
Ruang solat 1
Lantai 2 08.
Ruang dapur 1
Lantai 2 09.
Ruangkamar tidur 2
Lantai 2 dan lantai 3 10.
Kamar mandi 3
Lantai 1, lantai 2, dan lantai 3
4.6. Sarana Fasilitas Operasional YAPENSU Tabel 4.3. Fasilitas Operasional YAPENSU
No. Jenis Sarana
Jumlah Keterangan
01. Kursi balajar 50
Jenis bangku kuliah 02.
Kursi plastik 60
Digunakan untuk pertemuan 03. Meja belajar
20 Digunakan dalam kegiatan belajar
04. Televis
1 05. Whiteboard
6 06. Meja komputer
8 07.
Komputer 8
08. Printer
2 09.
Orderdil komputer 10
10. Kamera
2 11.
File kabinet 2
12. telepon
1 13.
Lemari buku 4
14. Buku refrensi 500
4.7. Lokasi Pedampingan
Wilayah dampingan YAPENSU berada pada wilayah kota Medan terutama Kecamatan Medan Johor, namun memiliki wilayah-wilayah kecamatan, antara lain:
1. Perempatan jalansimpang Titi Kuning
2. Lapangan Gajah mada
43 3.
Pasar tradisional simpang Limun 4.
Terminal Amplas 5.
Pasar Pringgan 6.
Perempatan lampu merah kapten Muslim 7.
Perempatan jalan Katamso 8.
Perempatan jalan Katamso 9.
Stasiun Bus di wilayah jalan Sisigamaraja.
44
BAB V ANALISA DATA
Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Peduli Anak Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Titi Kuning No.7. Data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran
angket dan wawancara yang diajukan kepada 23 orang yang mewakili 115 anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU. Teknik pengambilan sampel yang dipakai peneliti
adalah purposive sampling yaitu dengan pertimbangan usia anak putus sekolah antara 10- 18 tahun.
Adapun data-data yang dianalisa dalam bab ini adalah:
5.1. Karekteristik Responden Tabel 5.1.
Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden No.
Jenis Kelamin Frekuensi
Persentase
1. 2.
Laki-laki Perempuan
9 14
39,13 60,87
Jumlah 23
100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008
Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa seluruh responden berjumlah 23 orang dan kebanyakan berjenis kelamin laki-laki yaitu 14 orang 60,87 dari jumlah keseluruhan
responden. Sedangkan responden perempuan hanya 9 orang 39,13 dari jumlah keseluruhan responden yang dibina di YAPENSU.
Ini tidak berarti bahwa anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU adalah anak laki-laki dan tidak juga keseluruhan anak yang dibina di YAPENSU semuanya anak
perempuan. Namun hal ini disebabkan ketika pengambilan data, tidak semua anak yang