Karekteristik Responden Tabel ANALISA DATA

44

BAB V ANALISA DATA

Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan Peduli Anak Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Titi Kuning No.7. Data primer yang diperoleh dari hasil penyebaran angket dan wawancara yang diajukan kepada 23 orang yang mewakili 115 anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU. Teknik pengambilan sampel yang dipakai peneliti adalah purposive sampling yaitu dengan pertimbangan usia anak putus sekolah antara 10- 18 tahun. Adapun data-data yang dianalisa dalam bab ini adalah: 5.1. Karekteristik Responden Tabel 5.1. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin Responden No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase 1. 2. Laki-laki Perempuan 9 14 39,13 60,87 Jumlah 23 100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa seluruh responden berjumlah 23 orang dan kebanyakan berjenis kelamin laki-laki yaitu 14 orang 60,87 dari jumlah keseluruhan responden. Sedangkan responden perempuan hanya 9 orang 39,13 dari jumlah keseluruhan responden yang dibina di YAPENSU. Ini tidak berarti bahwa anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU adalah anak laki-laki dan tidak juga keseluruhan anak yang dibina di YAPENSU semuanya anak perempuan. Namun hal ini disebabkan ketika pengambilan data, tidak semua anak yang 45 hadir terutama anak perempuan. Kebanyakan dari mereka melakukan rutinitas mereka yaitu bekerja membantu orang tuanya dalam mencari nafkah. Tabel 5.2. Distribusi Berdasarkan Kelompok Umur Responden No. Kelompok Umur Frekuensi Persentase 1. 2. 3. 10-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun 4 13 6 17,39 56,52 26,09 Jumlah 23 100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Data pada tabel 5.2. menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu 13 orang 56,52 usia anak yang putus sekolah yang dibina di YAPENSU adalah 13-15 tahun, sedangkan pada usia 16-18 tahun berjumlah 6 orang 26,09, dan pada usia 10-12 tahun hanya 4 orang 17,39. Hal ini menunjukkan bahwa usia anak yang putus sekolah yang berada di YAPENSU sangatlah beragam. Pada umumnya anak putus sekolah tersebut adalah anak yang berusia remaja yang masih duduk di bangku sekolah lanjutan tingkat pertama 13- 15 tahun. Usia mereka ini tergolong masih sangat muda dan seharusnya mereka bersekolah bukanya bekerja untuk membantu orang tuanya dalam mencari nafkah. Pada usia inilah semestinya anak-anak tersebut mengisi masa kecilnya dengan bersekolah dan bermain, bukannya memikirkan bagaimana cara mencari uang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tetapi karena keadaan ekonomi keluarga yang minim, mereka dituntut untuk dapat ikut memenuhi kebutuhan keluarga. Hal inilah yang menyebabkan mereka meninggalkan bangku sekolah. 46 Dilihat dari jenis kelamin, baik responden laki-laki maupun responden perempuan besarnya jumlah anak putus sekolah pada kelompok usia 13-15 tahun menunjukkan bahwa sebagian besar anak yang putus sekolah adalah mereka yang yang berusia remaja yang seharusnya mereka bersekolah karena mereka merupakan aset bangsa yang potensial. Tabel 5.3. Distribusi Berdasarkan Pendidikan Terakhir No. Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase 1. 2. 3. Kelas 4-6 SD Kelas 1-3 SLTP Kelas 1-2 SLTA 9 11 3 39,13 47,83 13,04 Jumlah 23 100,00 Sumber: Kuesioner Penelitian 2008 Data pada tabel 5.3. di atas menunjukkan bahwa anak-anak putus sekolah yang dibina di YAPENSU meninggalkan bangku sekolah pada jenjang SD dan SLTP hampir seimbang. Hal ini dapat dilihat dari tabel 3 anak putus sekolah pada tingkat SD ada 9 orang 39,13 dan pada tingkat SLTP ada 11 orang 47,38. Sedangkan anak yang putus sekolah dikelas 1-2 SLTA ada 3 orang 13,04. Hal ini menunjukkan bahwa cukup banyak anak yang berusia sekolah tidak dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi lagi putus sekolah. Hal ini sangatlah mengkhwatirkan karena akan mengakibatkan anak-anak yang disebut generasi penerus bangsa akan menjadi semakin malas untuk bersekolah dan mereka akan semakin terbelakang bodoh. Penyebab utama putus sekolah adalah keterbatasan biaya untuk sekolah atau untuk melanjutkan sekolah mereka karena orang tua mereka memiliki perekonomian yang rendah. 47

5.2. Karakteristik Keadaan Keluarga Responden Tabel 5.4.