Untuk saat ini, menurut Bapak ini pembeli sangat sedikit yang datang untuk membeli bahkan dalam satu hari pernah tidak ada satu orang pun pembeli yang
datang. Ini dikarenakan perekonomian yang semakin sulit dan persaingan yang semakin ketat. Demikian yang dinyatakan oleh Bapak yang tidak pernah lupa pada
budaya leluhurnya ini.
4.2.4. Sabbas
Informan ini adalah seorang pedagang makanan khas India di Kampung Madras. Sesuai dengan nama pemiliknya warung jajanan khas India ini diberi nama
dengan Sabbas yang menyediakan makanan khas India. Laki-laki yang berumur 38 tahun ini sudah cukup dikenal sebagai orang Tamil yang berdagang makanan khas
India di Kampung Madras. Informan yang berperawakan sedang, hidung mancung, berkulit hitam dan
berkumis tebal ini mengaku telah lebih dari 10 tahun sudah berdagang di Kampung Madras. Setiap hari bapak ini sibuk melayani para pembeli karena informan ini
sendiri yang meracik bumbu, memasak dan menghidangkan makanan yang dipesan. Makanan khas India Sabbas tidak hanya ditemui di Kampung Madras lagi
karena mereka juga telah membuka cabangnya di salah satu plaza yang terkenal di kota Medan bahkan di luar kota yaitu di Sun Plaza. Untuk mengelolanya informan
memberikannya kepada saudaranya. Tetapi terkadang mereka saling bergantian menjaga dagangan mereka. Makanan khas India yang informan dagangkan adalah
hasil dari racikan bumbu khas India yang mereka buat sendiri. Menurut informan sifat berdagang orang India itu sudah diturunkan sejak dahulu.
Universitas Sumatera Utara
4.2.5. Salini
Salini adalah pedagang kaset CD, dan VCD khusus film dan lagu-lagu India di Kampung Madras. Toko mereka adalah toko musik India yang sudah dikenal di
kota Medan bahkan di luar kota Medan karena dapat dilihat para pembeli datang dari luar kota membeli kaset-kaset CD dan VCD tersebut dengan jumlah yang banyak
untuk dijual kembali di daerah masing-masing pembeli berdagang. Toko ini bernama Barathi Music Centre. Ibu ini dibantu oleh suaminya, anaknya perempuan dan
anaknya laki-laki dalam mengelola toko musiknya. Sambil didampingi anaknya perempuan yang sudah lulusan sarjana dari salah satu Perguruan Tinggi Swasta di
kota Medan, informan mengaku bahwa mereka sudah berdagang sejak tahun 1980-an. Sebelumnya toko tersebut adalah milik adik suaminya, tetapi karena mereka
sekeluarga pindah ke luar negeri maka toko tersebut diberikan untuk dikelola oleh keluarga informan sampai sekarang.
Ketika memasuki toko in sangat terlihat kesan India melekat di dalam ruangan ini. Di depan pintu masuk sudah telihat patung Dewa India dan di setiap dinding juga
ada ukiran patung-patung Dewa yang mereka yakini dapat memberi berkat, rejeki dan dapat menjaga keluarga mereka. Tidak lupa mereka memasang musik India yang
terdengar merdu disaat melakukan wawancara. Informan memiliki cara tersendiri atau teknik dalam menawarkan kaset-kaset
mereka kepada pelanggan yakni selalu menghubungi pelanggan melalui media telepon bahwa ada barang baru seperi film baru atau lagu baru. Dengan cara demikian
pelanggan dapat mengetahui informasi terbaru tentang musik-musik India yang menurut Informan di datangkan langsung dari Malaysia.
Universitas Sumatera Utara
4.2.6. Rajes