e. Periodontitis dengan kehilangan perlekatan lebih dari 3 mm pada 2 gigi
4.5 Kriteria Eksklusi
a. Pernah mendapatkan perawatan periodontal dalam 6 bulan terakhir.
b. Penderita penyakit kelainan darah dan keganasan.
c. Penderita yang mengkonsumsi obat yang mempengaruhi status periodontal, seperti
phenytoin, siklosporin, beta-bloker dan lainnya. d.
Penderita imunokompromis
4.6 Variabel Penelitian 4.6.1 Variabel Bebas
Diabetes melitus tipe 2
4.6.2 Variabel Tergantung
Indeks CPITN
4.6.3 Variabel Kendali
1. Umur 2. Penyakit sistemik lainnya
4.6.4 Variabel Tidak Terkendali
1. Pekerjaan 2. Tingkat pendidikan
3. Tingkat ekonomi 4. Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut
4.7 Defenisi Operasional
Universitas Sumatera Utara
1. Diabetes melitus tipe 2 adalah kelompok penyakit metabolik dengan karak-teristik hiperglikemia kadar gula darah yang tinggi yang terjadi karena ber-kurangnya sensitivitas
insulin sehingga terganggunya transpor glukosa dari pembuluh darah ke seluruh tubuh. 2. Periodontitis adalah suatu infeksi mikrobial yang merangsang respon inflamasi pada
jaringan periodonsium dan mengakibatkan kerusakan jaringan pendukung gigi. 3. CPITN adalah Indeks Periodontal yang digunakan untuk menilai kebutuhan akan
perawatan periodontal yang dikembangkan oleh World Health Organization WHO untuk evaluasi penyakit periodontal pada survei penduduk dan merekomendasikan jenis perawatan
yang dibutuhkan untuk mencegah penyakit periodontal.
4.8 Alat dan Bahan Penelitian 4.8.1 Alat Penelitian
1. Prob periodontal WHO 2. Pinset, sonde sabit dan kaca mulut SMIC, China .
3. Gluco meter Easy Touch, Taiwan.
4.8.2 Bahan Penelitian
1. Sarung tangan 2. Masker
3. Kapas 4. Alkohol 70
5. Desinfektan
4.9 Prosedur Penelitian
Universitas Sumatera Utara
Penelitian dilakukan terhadap penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung, RSU dr. Pirngadi Medan dan klinik Periodonsia RSGM FKG
USU.
4.10 Analisis data