BAB 5 HASIL PENELITIAN
Penelitian dilakukan selama bulan Oktober sampai bulan Desember di tiga lokasi dikota Medan yaitu puskesmas Sering, RSUD Dr Pirngadi dan klinik Periodonsia RSGM FKG USU.
Sebanyak 45 orang subjek penelitian yang didiagnosis diabetes melitus tipe 2 serta memenuhi kriteria inklusi dipilih sebagai kelompok kasus dan 45 subjek yang lain dipilih secara random
sebagai kelompok kontrol. Hasil penelitian mengenai hubungan antara periodontitis dengan diabetes melitus tipe 2
ditinjau dari aspek kebutuhan perawatan periodontal akan disajikan dalam bentuk tabel berikut :
5.1 Data Demografis Subjek Penelitian
Data demografis subjek penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 3. Data demografis penderita DM tipe 2 dan non DM
Variabel Kelompok Pengamatan
Jumlah Jenis kelamin
Penderita DM tipe 2 a.
Perempuan b.
Laki-laki
45
35 78 10 22
Non DM a.
Perempuan b.
Laki-laki
45
31 69 14 31
Variabel Kelompok Pengamatan
Jumlah Usia
Penderita DM tipe 2 a.
20-40 tahun b.
41-60 tahun c.
61-69 tahun
45
0 0 27 60
18 40
Universitas Sumatera Utara
Non DM a.
20-40 tahun b.
41-60 tahun c.
61-69 tahun
45
24 53 20 45
1 2
Tingkat pendidikan Kadar Gula Darah
Penderita DM tipe 2 a.
SD b.
SLTP c.
SLTA d.
Perguruan tinggi
45
8 18 13 29
18 40 6 13
Non DM a.
SD b.
SLTP c.
SLTA d.
Perguruan tinggi Penderita DM tipe 2
a. 200 mgdl
b. 200-300 mgdl
c. 400 mgdl
45
9 20 14 31
15 33 7 16
45
11 24,4 30 66,6
4 8,9
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa subjek penelitian berjumlah 90 orang dan mayoritas subjek penelitian adalah perempuan yaitu 35 orang 78 pada penderita DM tipe 2 dan 31
orang 69 pada penderita non DM . Seluruh subjek penelitian memiliki rentang usia 20-69 tahun. Subjek terbanyak pada
kelompok penderita DM tipe 2 adalah pada rentang usia 41-60 tahun yaitu sebanyak 27 orang 60 sedangkan yang paling sedikit adalah pada rentang usia 61-69 tahun yaitu sebanyak 18
orang 40. Berbeda dengan kelompok penderita DM, penderita non DM terbanyak pada rentang usia 20-40 tahun yaitu sebanyak 24 orang 53 dan paling sedikit pada rentang usia 61-
69 tahun yaitu 1 orang 2. Pendidikan subjek penelitian terbanyak adalah dari kelompok SLTA yaitu sebanyak 18
orang 40 pada kelompok penderita DM tipe 2 dan 15 orang 33 pada kelompok penderita
Universitas Sumatera Utara
non DM, sedangkan yang paling sedikit adalah berpendidikan perguruan tinggi yaitu 6 orang 13 pada kelompok penderita DM tipe 2 dan 7 orang 16 pada kelompok penderita non
DM.
5.2 Indeks CPITN
Distribusi indeks CPITN penderita DM tipe 2 dan penderita non DM akan disajikan dalam tabel 5.
Tabel 4. Indeks CPITN pada penderita DM tipe 2 dan penderita Non DM Variabel
Kelompok Pengamatan Penderita DM tipe 2
Penderita non DM
Indeks CPITN
Skor 2
1124,5 1431,2
Skor 3
3066,7 3066,7
Skor 4
48,9 12,3
Berdasarkan indeks CPITN, penderita non DM yang memiliki skor 2 adalah sebanyak 14 orang, skor 3 sebanyak 30 orang dan skor 4 sebanyak 1 orang. Sementara pada penderita DM
yang memiliki skor 2 adalah sebanyak 11 orang, skor 3 sebanyak 30 orang dan skor 4 sebanyak 4 orang.
5.3 Perbandingan rerata indeks CPITN