Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka Konsep

dalam kehidupan yang sesungguhnya. Jadi komunikasi dalam kelompok jaringan distribusi ini dan pengaruhnya patut untuk diteliti, untuk melihat sejauh mana komunikasi dalam kelompok ini berhasil menggugah anggotanya. Melalui peningkatan motivasi pengembangan diri ini, dapat diketahui apakah suatu kelompok jaringan distribusi dapat memberi inspirasi bagi anggotanya untuk meningkatkan potensi diri, serta diharapkan dapat memperluas wawasan tentang bagaimana bisnis MLM yang diminati masyarakat yang sesungguhnya. Tak lepas dari semua masalah tersebut, penelitian ini bersifat korelasional. Peneliti ingin melihat bagaimanakah hubungan komunikasi dalam kelompok jaringan distribusi dan motivasi pengembangan diri anggotanya. Berdasakan uraian yang dipaparkan di atas, peneliti merasa tertarik untuk meneliti pengaruh komunikasi kelompok terhadap motivasi pengembangan diri pada member MLM CNI di PO DC-369 di kota Pematang Siantar.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: “Sejauhmana pengaruh komunikasi kelompok terhadap motivasi pengembangan diri pada member MLM CNI di PO DC-369 kota Pematang Siantar” Universitas Sumatera Utara

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti menetapkan batasan masalah yang lebih jelas dan spesifik mengenai hal-hal yang diteliti. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Komunikasi kelompok sebagai variabel bebas dalam penelitian ini terbatas pada faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan komunikasi kelompok antara lain: interaksi, waktu, partisipasi dan tujuan. b. Motivasi pengembangan diri sebagai variabel terikat dalam penelitian ini terbatas pada faktor-faktor antara lain mengembangkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan, dan mengembangkan kemampuan. c. Penelitian ini di khususkan pada member CNI yang masih aktip mengikuti pelatihan dan motivating day per tahun 2010 di DC BK-369 kota Pematang Siantar. d. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2011, dengan lama penelitian yang akan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui efektifitas komunikasi kelompok dalam perusahaan MLM CNI. b. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap perusahaan MLM CNI. Universitas Sumatera Utara c. Untuk mengetahui bentuk-bentuk motivasi pengembangan diri Upline dan Downline kota Pematang Siantar. d. Untuk mengetahui Sejauhmana pengaruh komunikasi kelompok terhadap motivasi pengembangan diri pada member MLM CNI di PO DC-369 kota Pematang Siantar.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan peneliti tentang ilmu komunikasi dan komunikasi kelompok khususnya. b. Secara akademis, penelitian ini dapat memperkaya bahan referensi penelitian di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU dan memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembacanya. c. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi setiap anggota kelompok untuk mengevaluasi peranannya di dalam kelompok sehingga dapat memperbaiki hubungan dengan anggota yang lain sekaligus meningkatkan segala potensi yang dimilikinya khususnya di dalam kelompok MLM CNI.

1.5 Kerangka Teori

Sebelum terjun ke lapangan atau melakukan pengumpulan data, peneliti diharapkan mampu menjawab permasalahan melalui suatu kerangka Teori. Universitas Sumatera Utara Kerangka teori merupakan kajian tentang bagaimana hubungan teori dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi dalam perumusan masalah. Wilbur Schramm menyatakan bahwa teori merupakan suatu perangkat pernyataan yang saling berkaitan, pada abstraksi dengan kadar yang tinggi, dan daripadanya proposisi bisa dihasilkan dan diuji secara ilmiah, dan pada landasannya dapat dilakukan prediksi mengenai perilaku Effendi, 2003:241. Senada dengan yang dikatakan Emory-Cooper bahwa teori merupakan suatu kumpulan konsep, defenisi, proposisi, dan variabel yang berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan sehingga dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena fakta-fakta tertentu Umar, 2002:55. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah teori komunikasi, teori komunikasi kelompok, teori perbandingan sosial, dan motivasi pengembangan diri.

1.5.1 Komunikasi

Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata dalam bahasa latin communicatio yang artinya membagi. Sebuah defenisi yang dibuat oleh kelompok sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antar manusia bahwa : “komunikasi adalah suatu transaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur lingkungannya dengan 1 membangun hubungan antar sesama manusia, 2 Universitas Sumatera Utara melalui pertukaran informasi 3 untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain 4 serta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku itu. Cangara, 2004:18. Komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika ada seseorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu, artinya komunikasi hanya bisa terjadi kalau didukung dengan adanya sumber, pesan, media, penerima, efek. Unsur-unsur ini bisa juga disebut dengan komponen atau elemen komunikasi. Terdapat beberapa macam pandangan tentang banyaknya unsur atau elemen yang mendukung terjadinya komunikasi. Ada yang menilai bahwa terciptanya proses komunikasi, cukup didukung oleh tiga unsur, sementara ada yang mengatakan umpan balik dan lingkungan juga termasuk ke dalam unsur proses komunikasi selai kelima unsur yang disebutkan tadi. Ada beberapa bentuk komunikasi yakni komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.

1.5.2 Komunikasi Kelompok

Filsuf Belanda, Baruch Spinoza 300 tahun yang lalu menyatakan bahwa manusia adalah binatang sosial. Pernyataannya ini diperkuat oleh psikologi modern yang menyebutkan bahwa orang lain mempunyai pengaruh yang sangat besar pada sikap kita, perilaku kita, dan bahkan persepsi kita Saverin, 2005:219. Kelompok adalah sekumpulan orang-orang yang terdiri dari dua atau tiga orang bahkan lebih. Kelompok memiliki hubungan yang intensif diantara mereka satu sama lainnya. Kelompok memiliki tujuan dan aturan yang dibuat sendiri dan merupakan kontribusi arus informasi di antara mereka sehingga mampu Universitas Sumatera Utara menciptakan atribut kelompok sebagai bentuk karateristik yang khas dan melekat pada kelompok itu. Kelompok yang baik adalah kelompok yang dapat mengatur sirkulasi tatap muka yang intensif diantara anggota kelompok, serta tatap muka itu pula akan mengatur sirkulasi makna diantara mereka, sehingga mampu melahirkan sentimen-sentimen kelompok serta kerinduan diantara mereka Bungin, 2006:264- 265. Sedangkan kelompok yang baik menurut Marvin E. Shaw adalah kelompok yang dapat bermanfaat untuk suatu periode yang relatif panjang, memiliki tujuan, dan memiliki struktur interaksi Sendjaja, 1994:111. Michael Burgoon dan Michael Ruffner dalam bukunya Human Communication, A Revision of Approaching SpeechCommunication, memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatap muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh maksud atau tujuan yang dikehendaki seperti berbagi informasi, pemeliharaan diri atau pemecahan masalah sehingga semua anggota dapat menumbuhkan karakteristik pribadi anggota lainnya dengan akurat. Batasan lain mengenai komunikasi kelompok yang dikemukakan oleh Ronald Adler dan George Rodman dalam bukunya Understanding Human Communication. Mereka mengatakan bahwa kelompok atau grup merupakan sekumpulan kecil orang yang berinteraksi, biasanya tatap muka, dalam waktu yang lama guna mencapai tujuan tertentu Sendjaja, 1994:91-92. Ronald Adler dan George Rodman membagi kelompok dalam tiga tipe, yaitu kelompok belajar learning group, kelompok pertumbuhan growth group, dan kelompok pemecahan masalah problem solving group. Kelompok jaringan Universitas Sumatera Utara distribusi MLM CNI termasuk ke dalam kelompok belajar dan kelompok pemecahan masalah. Salah satu bentuk komunikasi, yaitu komunikasi kelompok yang dapat di klasifikasikan menjadi dua, yaitu small group dan large group. Komunikasi kelompok kecil ditujukan kepada kognisi komunikan dan prosesnya berlangsung secara dialogis, tidak linear Effendy, 2003:76-77. Umpan balik dalam sebuah kelompok kecil kerap kali berlangsung cepat dan langsung. Dalam kelompok kecil, orang memiliki keterlibatan dan komitmen yang kuat. Kelompok kecil memungkinkan keterlibatan anggotanya secara verbal dan partisipasi yang sifatnya langsung. Kelompok kecil bisa diartikan sebagai kumpulan individu. Dengan jumlah anggota yang kecil memungkinkan semua anggota bisa berkomunikasi secara relatif mudah, baik sumber maupun penerima informasi. Para anggota saling berhubungan satu sama lain dengan tujuan yang sama dan memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Misalnya, dua orang tidak akan berbicara pada saat yang sama, komentar atau pertanyaan satu anggota akan dilayani oleh anggota lain dan tidak akan diabaikan, dan sebagainya Devito, 1997:303. Adler dan Rodman mengemukakakn empat elemen komunikasi kelompok, yaitu: 1. Interaksi, interaksi dalam komunikasi kelompok merupakan faktor yang penting, karena melalui interaksi kita dapat melihat perbedaan antara kelompok dengan istilah coact. Sekumpulan dalam kelompok, bias dinyatakan sebagai kelompok, apabila mereka mulai bertukaran pesan. Universitas Sumatera Utara 2. Waktu, sekumpulan orang yang berinteraksi untuk jangka waktu yang panjang, karena bertinteraksi dalam jangka waktu yang panjang maka komunikasi kelompok dapat berjalan. 3. Partisipasi, keikutsertaan anggota atau keterlibatan dalam interaksi. 4. Tujuan, yang mengandung pengertian keanggotaan dalam suatu kelompok akan membantu individu yang menjadi anggota kelompok dapat mencapai tujuan yang diinginkannya. Apabila sebuah pesan komunikasi akan mempengaruhimengubah tingkah laku atau sikap, maka anggota kelompok mengadakan penjagaan apakah norma kelompok dapat menyetujui perubahan tersebut. Jika norma kelompok ternyata tidak cocok dengan pengaruh komunikasi tersebut, maka anggota tidak akan begitu bergairah untuk membiarkan diri dipengaruhi oleh komunikasi tersebut. Hal ini berlaku selama anggota bersikap loyal terhadap kelompok Effendy, 2003:74. Keberadaan suatu kelompok dalam masyarakat dicerminkan oleh adanya fungsi-fungsi yang akan dilaksanakannya. Fungsi-fungsi tersebut mencakup fungsi hubungan sosial, pendidikan, persuasi, pemecahan masalah dan pembuatan keputusan, serta fungsi terapi. Semua fungsi ini dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat, kelompok, dan para anggota kelompok itu sendiri Sendjaja, 1994:268.

1.5.3 Teori Perbandingan Sosial

Teori atau pendekatan perbandingan sosial mengemukakan bahwa tindak komunikasi dalam kelompok berlangsung karena adanya kebutuhan-kebutuhan Universitas Sumatera Utara dari individu untuk membandingkan sikap, pendapat, dan kemampuannya dengan individu-individu lainnya. Dalam pandangan teori perbandingan sosial ini, tekanan seseorang untuk berkomunikasi dengan anggota kelompok lainnya akan mengalami peningkatan, jika muncul ketidaksetujuan yang berkaitan dengan suatu kejadian atau peristiwa, kalau tingkat pentingnya peristiwa tersebut meningkat dan apabila hubungan dalam kelompok group cohesiveness juga menunjukkan peningkatan. Selain itu, setelah suatu keputusan kelompok dibuat, para anggota kelompok akan saling berkomunikasi untuk mendapatkan informasi yang mendukung atau membuat individu dalam kelompok lebih merasa senang dengan keputusan yang dibuat tersebut. Sebagai tambahan catatan, teori perbandingan sosial ini diupayakan untuk dapat menjelaskan bagaimana tindak komunikasi dari para anggota kelompok mengalami peningkatan atau penurunan. Sendjadja, 1994:327-328

1.5.4 Motivasi Pengembangan Diri

Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu KBBI, 2005:756. Motivasi itu dapat timbul baik dari dalam diri kita sendiri maupun karena faktor di luar diri kita. Perilaku manusia ditimbulkan atau di mulai dengan adanya motivasi. Banyak prikolog memakai istilah yang berbeda-beda dalam menyebutkan sesuatu yang menimbulkan perilaku tersebut. Ada yang menyebut sebagai motivasi, atau Universitas Sumatera Utara motif, kebutuhan, desakan, keinginan dan dorongan. Untuk mempersempit pembahasan, kita menggunakan istilah motivasi. Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Motivasi bukanlah sesuatu yang dapat di amati, tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan karena adanya perilaku yang tampak. Tiap kegiatan yang dilakukan olek seseorang itu didorong oleh sesuatu kekuatan dari dalam diri sendiri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna, memiliki masing- masing potensi diri, harus selalu bertumbuhmenuju aktualisasi pengembangan diri. Pengembangan diri adalah individu-individu yang mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan mereka melalui usaha- usaha yang diarahkan oleh diri mereka sendiri. Dari defenisi itu jelas bahwa cara pendekatan pengembangan diri secara implisit memasukkan cara penting otonomi belajar yang terkandung dalam penciptaan kemandirian, tanggung jawab, keberanian mengambil resiko. Pengembangan diri mencakup tiga unsur, yaitu: mengembangkan pengetahuan, mengembangkan keterampilan dan mengembangkan kemampuan. Mengembangkan pengetahuan adalah suatu dorongan dalam diri individu untuk menambah pengetahuan. Mengembangkan keterampilan adalah suatu dorongan dalam diri individu untuk mengasah atau mempertajam serta menambah keterampilan atau keahlian. Dan, mengembangkan kemampuan adalah dorongan dalam diri individu untuk mengembangkan hal-hal yang bias ia kerjakan. Universitas Sumatera Utara Mengutip buah fikiran ahli pengembangan diri, Rogers, 1969. menyebutkan bahwa teori pengembangan diri ini dilandasi pemikiran manusia merupakan sumber dari perbuatan manusia. Pengembangan diri itu dapat membuat seseorang memiliki pribadi yang dewasa dan mandiri. Untuk menghayati pengembangan diri ini perlu diketahui latar belakang apa yang dimiliki kita secara umum. Sebuah pribadi memiliki dua kebutuhan eksistensi diri. Pertama, eksistensi individual yang meliputi rasa berhak untuk mengemukakan diri ingin dihargai dan di akui. Kedua adalah eksistensi diri sosial yaitu kita dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan. Oleh karena itu, pengembangan diri menuntut kita untuk belajar lebih mandiri, apa-apa yang bisa diandalkan dari diri kita sendiri. Pengembangan diri dapat dilakukan melalui komunikasi yang baik dengan lingkungan. Seseorang yang telah termotivasi mengembangkan diri ini, biasanya memiliki kekuatan untuk lebih menonjol dibandingkan orang lain atas prestasi-prestasi yang dicapainya. Dalam kelompok MLM CNI, seorang member, upline maupun downline yang telah termotivasi biasanya, memiliki tujuan-tujuan jangka pendek, jangka menengah ataupun jangka panjang untuk meraih prestasi karier dalam kelompoknya.

1.6 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah sebagai hasil pemikiran yang rasional, merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian Universitas Sumatera Utara yang dicapai, dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi, 1995:40. Agar konsep-konsep tersebut dapat diteliti secara empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Variabel Bebas X Variabel bebas adalah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor unsur lain Nawawi, 1991:56. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi kelompok. 2. Variabel Terikat Y Variabel terikat adalah gejala atau faktor atau unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas Nawawi, 1991:57. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi pengembangan diri. 3. Variabel Antara Z Variabel antara adalah sejumlah variabel yang tidak dapat dikontrol, akan tetapi dapat diperhitumgkan pengaruhnya terhadap variabel bebas Nawawi, 1991:58. Variabel antara berada di antara variabel bebas dan variabel terikat, yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dengan karakteristik responden. Universitas Sumatera Utara

1.7 Model Teoritis

Dokumen yang terkait

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

2 70 103

Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Sumatera Utara)

6 58 123

Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Oriflame Medan

14 127 155

Pengaruh Motivasi Berprestasi Dan Kemampuan Komunikasi Therapeutik Terhadap Kinerja Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2009

5 54 132

Komunikasi Dan Motivasi (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Dan Motivasi Pimpinan Perusahaan Terhadap Kinerja Staf Marketing Perusahaan Di PT. TELKOMSEL Pematang Siantar)

0 27 89

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 26

Komunikasi Kelompoko Kecil dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi Kerja Consultant PT Oriflame Medan)

0 0 3

Komunikasi Kelompok Kecil Dan Motivasi Kerja (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Kecil terhadap Motivasi kerja Karyawan PT Tupperware Indonesia Cabang Medan Maimun)

0 1 11

BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi Kelompok II.1.1 Pengertian Komunikasi Kelompok - Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri pada Mahasiswa UKM Sepak Bola

0 1 45

Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri (Studi Korelasional tentang Pengaruh Komunikasi Kelompok Terhadap Aktualisasi Diri pada Mahasiswa UKM Sepak Bola Universitas Sumatera Utara)

0 0 12